nisaahani: blogger yang suka sharing review: Sinyal Digital
Tampilkan postingan dengan label Sinyal Digital. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sinyal Digital. Tampilkan semua postingan

Kamis, 13 Oktober 2016

Kenapa sinyal analog berbentuk sinus?

Hulalalahula…

Masih ingat posting-an Hani yang ini?

Nah, ada yang bertanya, kenapa sinyal analog sinusiodal begitu? Dan Hani lupa alasannya apa. Haha. (mohon dimaklumi ya)

Tapi, lupa itu bukan berarti kita berdiam diri, kita mesti mencari ingatan kita. aseeekkk.

Setelah Hani searching mengapa.

Inilah jawabannya:


Karena gelombang pada sinyal analog umumnya memiliki tiga variable dasar yang mempengaruhi, yaitu amplitudo, frekuensi, dan phasa.

·         Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog

·         Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik

·         Phasa adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu

Dan data analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu” dan dalam proses pengiriman sinyal bersifat variable yang berurutan. Sehingga bentuknya seperti itu. Sedangkan sinyal digital hanya memiliki dua sinyal yaitu 0 dan 1 atau hidup dan mati.

Sudah ada pencerahan? Alhamdulillah.

Dudu... sampai jumpa di-posting-an lainnya.


Salam,




Hani, yang selalu ingin tahu
sumber: lupa. maafkan.

Selasa, 04 Oktober 2016

Teori: Sinyal dalam Telekomunikasi. Analog atau digital?

Hulalalahula…

Setelah mengetahui telekomunikasi dasar yang super dasar. hehe. Hani akan membahas sinyal yang dipakai di telekomunikasi.

Analog dan digital


sinyal-analog-dan-sinyal-digital

sumber

Dalam mengubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim, ada dua cara pengiriman yang dipakai.

Pertama adalah sinyal analog, mengubah bentuk informasi ke sinyal analog di mana sinyal berbentuk gelombang listrik yang kontinue (terus menerus) kemudian dikirim oleh media transmisi.

Kedua adalah sinyal digital, di mana setelah informasi diubah menjadi sinyal analog kemudian diubah lagi menjadi sinyal yang terputus-putus (discrete). Sinyal yang terputus-putus di kode-kan dalam sinyal digital yaitu sinyal "0" dan "1".

Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog mudah terkena gangguan terutama gangguan induksi dan cuaca, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut ter degradasi. Sementara untuk sinyal digital tahan terhadap gangguan induksi dan cuaca, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih diterima dalam kualitas yang sama dengan pengiriman.

Salam,



Hani, master telekomunikasi wannabe. haha

Sumber tulisan google. Lupa darimana aja.