nisaahani: blogger yang suka sharing review: Tips Menabung dan Mengatur Keuangan untuk Millenial yang Masih Single

Kamis, 27 Februari 2020

Tips Menabung dan Mengatur Keuangan untuk Millenial yang Masih Single

Tips Menabung dan Mengatur Keuangan

Setiap orang biasanya punya tips and trick sendiri yang sesuai dengan keadaan untuk hidupnya masing-masing. Begitu pula dengan saya, yang punya cara sendiri dalam mengatur keuangan.

Walaupun sudah membaca, menonton atau mendengar cara orang lain mengatur keuangannya, tapi tidak semua langsung bisa dipraktikkan. Saya sesuaikan lagi dengan prinsip saya sendiri.

Oke deh, langsung aja ya saya share tips menabung dan mengatur keuangan (https://www.prudential.co.id/id/Informasi-untuk-Anda/artikel-asuransi-jiwa/proteksi-keuangan/6-cara-mengatur-keuangan-pribadi-yang-harus-anda-ketahui-agar-tidak-boros/) ala saya, millenial yang belum menikah:

1. Mempunyai sikap dan pikiran biasa aja serta banyak bersyukur dan berbahagia


Selalu berpikir bahwa diatas langit masih ada langit, dibawah tanah, masih ada lapisan lain. Jadi, ya biasa aja. Gak usah merasa gimana-gimana juga. Selalu berusaha bahagia dan banyak bersyukur. Alhamdulillah dengan semua yang dipunya, biar nikmat, berkah, dan rezekinya makin ditambah. Aamiin.

Karena, jika dalam diri senang dan tidak ada tuntutan atau pembuktian, ya bisa bikin hemat sih menurut saya. Kan kalau lagi galau, bawaannya mau jalan-jalan, minimal ngemall lah. Hehe.

2. Tidak berhutang


Saya berusaha sekali untuk tidak berhutang apapun bentuknya. Karena, walaupun kita berusaha, tapi kan kita tidak pernah tau masa depan. Kasian kan nanti orang terdekat kalau ada apa-apa.

Dan untuk menghutangkan, to be honest, saya tidak mau. Karena saya males ribet dan ribut. Jadi, saya mau berinteraksi dengan orang secara baik-baik saja, tanpa ada problem uang.

3. Berbelanja atau mengkonsumsi sesuai kebutuhan, kemampuan, dan sustainable.


Membiasakan punya prinsip, mahal gak masalah, tapi berusaha bisa awet sampai lama. Dan, ganti kalau sudah rusak atau tidak bisa digunakan lagi, bukan karena gengsi.

Jadi, saya tidak masalah beli payung harga 50 ribu saat rata-rata orang lain punya payung seharga 10 ribu, asal itu sesuai dengan selera saya dan bisa awet dipakai sampai bertahun-tahun daripada mesti beli tiap bulan.

Menggunakan gadget atau barang yang saya punya sekarang tidak masalah, meskipun banyak model baru bermunculan. Selama itu masih bisa digunakan dengan baik, ya dipakai aja lah.

Terus, gara-gara saya pernah pindahan antar provinsi dan barang-barang pribadi saya hampir satu mobil sendiri (ukuran mobil keluarga), jadi saya semakin menerapkan beli sesuai kebutuhan, biar gak ribet ngurusnya.

Tak apa jika menggunakan barang lama yang sudah dikreasikan menjadi barang baru. Pokoknya, lebih berusaha memaksimalkan barang yang sudah ada saja.

Semakin ke sini pun saya baru tau, tindakan saya itu bisa membantu lingkungan mengurangi sampah dan sering disebut sustainable. Jadi, selain menjaga lingkungan, bisa menjaga pengeluaran saya juga. Hehe.

------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------

4. Tetap mengalokasikan pengeluaran untuk orang tua


Sedekah pangkal kaya. Dan katanya, sedekah terbaik itu ke keluarga sendiri dan orang tua. Nah, karena saya belum punya keluarga sendiri, jadi saya mengalokasi untuk kebutuhan orang tua.

Tenang saja, jangan takut merasa gimana-gimana. Karena bakal ada imbalan yang lebih besar, yaitu doa orang tua. Jadi, selama itu buat kebutuhan baik, ya udah kasih aja.

5. Menghindari bocor alus


Menghindari pengeluaran yang seharusnya tidak dikeluarkan, contohnya: sebenarnya dekat dan kita bisa jalan kaki, tapi karena buru-buru, jadi mesti naik kendaraan lain yang lebih mahal. Atau menyalakan lampu saat tidak dibutuhkan, dll.

Mengusahakan banget tidak mengeluarkan untuk kebutuhan yang sebenarnya bisa dihilangkan. Tindakan ini juga bisa membiasakan diri untuk merencanakan dengan matang dan tidak melakukan hal mubazir.

***

Udah sih, kayanya itu aja kurang lebih prinsip keuangan saya, yang saya rasa bisa membantu untuk mengatur keuangan dengan baik dan jadi bisa menabung. Kalau kalian bagaimana?

Memang sih, awal-awal punya uang tuh rasanya semua mau dibeli dan mau dipunya, tapi tetap berusaha kendalikan diri. Diatur-atur lah bagaimana baiknya menurut kalian. Karena kan tiap orang punya kondisi dan tantangan masing-masing. Pokoknya kerja yang halal biar berkah dan usahain tabungan ikut membesar, saat pemasukan semakin besar.

Kalau kalian masih kesulitan menabung, kalian bisa minta bantuan para ahli yang sudah terpercaya. Atau kalian bisa kepoin produk PRULink Generasi Baru. Katanya itu bisa investasi sekaligus memberikan perlindungan jiwa dengan asuransi, mendapat tambahan investasi 10% setiap pembayaran Premi, dan Uang Pertanggungan diberikan 2 kali lebih besar.

Semoga bermanfaat tipsnya dan jangan takut jadi kaya! Hehe.

Salam,


Hani, yang semoga segera jadi wanita terkaya di dunia. Aamiin.


5 komentar:

  1. Justru bocor alus itulah yg kadang bikin pengeluaran membengkak, aku waktu masih single jd anak kos ngalamin bgt, lg mager pesen makan via online, padahal kalau mau jalan juga dkt kosan byk yg dkt, apa2 online, keliatannya ga mahal tp kalau diitung2 itu ga penting bgt

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku dulu pas ngekos juga gitu sih, abis kadang mager. hehe

      Hapus
  2. Zaman masih kerja rasanya saya tidak bisa kelola uang dengan benar. Habis untuk konsumsi pribadi dan tidak nabung lebih banyak. Nyesal juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak ada kata terlambat mba untuk menabung sekarang. hehe

      Hapus
  3. Bermanfaat mbakkk, aku dateng dari twitter heheheww

    BalasHapus

Hehooo semuanya,

Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)