nisaahani: blogger yang suka sharing review: Health
Tampilkan postingan dengan label Health. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Health. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 April 2019

Bersama Mencegah Stunting Pada Anak-anak di Indonesia

Cegah stunting bersama unicef Indonesia
Sumber foto: gugel

Agar tumbuh kembang anak-anak dapat terjaga, pemberian gizi kepada anak-anak perlu amat sangat diperhatikan. Sebab, gizi yang diberikan kepada anak-anak bisa menunjang tumbuh kembangnya agar berjalan secara optimal. Selain itu, pemberian gizi yang optimal juga bisa mencegah anak-anak dari bahaya penyakit dan stunting.

Stunting merupakan kondisi dimana anak-anak mengalami gagal tumbuh dan berkembang secara normal. Umumnya, gejala stunting terlihat saat anak-anak tidak dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana anak-anak pada umumnya. 

Hal tersebut perlu diwaspadai betul mengingat anak yang mengalami stunting akan mengalami kesulitan untuk menggapai cita-citanya kelak. Agar anak-anak terhindar dari stunting, pemberian gizi yang lengkap dan optimal perlu sangat diperhatikan.

Sayangnya, hingga saat ini belum semua anak-anak mendapatkan gizi yang optimal dan masih banyak anak-anak yang mengalami stunting. Hal ini perlu dicegah segera agar anak-anak bisa tumbuh sehat dan berkembang secara normal sebagaimana anak-anak pada umumnya.

Dalam upaya mencegah stunting pada anak-anak di Indonesia, peran pendekar anak sangatlah penting. Sebab, dengan kehadiran pendekar anak, anak-anak akan terbantu dalam hal pelayanan kesehatan dan bisa mendapatkan asupan gizi yang lebih layak.

Selain itu, cara untuk menjadi pendekar anak juga sangatlah mudah berkat kehadiran situs penggalangan dana (https://www.supportunicefindonesia.org/contact-us) yang terpercaya seperti UNICEF Indonesia.

Menjadi pendekar anak bersama UNICEF Indonesia sangatlah mudah. Anda bisa melakukan donasi melalui website resmi donasi UNICEF Indonesia di laman https://www.supportunicefindonesia.org/.

Kemudian, pilihlah jenis donasi yang diinginkan apakah ingin menjadi pendekar anak setiap bulannya atau satu kali saja. Jika ingin memberikan dampak besar bagi anak-anak Indonesia, maka menjadi pendekar anak setiap bulannya bisa menjadi pilihan yang tepat.

Dengan melakukan donasi setiap bulannya, manfaat tidak hanya dirasakan oleh anak-anak Indonesia melainkan juga kepada para pendekar anak. Sebab, sebagai pendekar anak, kalian dapat melakukan donasi secara otomatis di tiap bulannya lewat fitur autodebet yang tersedia.

Selain itu, bisa juga mendapatkan laporan perkembangan donasi di tiap bulannya. Sehingga, bisa memantau dan mengetahui seberapa efektif donasi yang telah disalurkan untuk mencegah stunting kepada anak-anak di Indonesia.

Salam,


Hani, yang belum jadi emak-emak, tapi concern sama anak-anak.

Kamis, 28 Maret 2019

Plester Tepat Untuk Luka Saat Memasak

Di era yang semakin modern ini, memasak bukan hanya kegiatan yang dilakukan oleh ibu rumah tangga saja. Setiap dari kita pasti pernah melakukan kegiatan dapur sederhana seperti memasak air, memasak mie, hingga menggoreng telur.

Gunting atau pisau biasanya menjadi piranti yang paling sering digunakan saat memasak. Keberadaannya sangat dibutuhkan, misalnya untuk mencincang daging, mengupas dan memotong buah dan sayuran, mengiris bahan masakan seperti bawang, cabai, atau sekedar membuka bungkus makanan. 

Sebagian dari kita bahkan lebih memilih menggunakan pisau untuk sekedar memecahkan telur. Meski sudah terbiasa menggunakan pisau dan gunting untuk membantu berbagai kegiatan dapur, tapi tetap perlu berhati-hati selama menggunakan kedua piranti ini.

Sedikit saja lengah, kedua benda tajam tersebut bisa tanpa sengaja melukai tangan atau jari. Sayatan yang terjadi akibat penggunaan pisau ataupun gunting saat memasak atau mengolah makanan, bisa mengakibatkan luka sayat ringan, bahkan luka sayat yang cukup dalam. 

Plester Hansaplast

Maka dari itu, sangat disarankan untuk selalu menyediakan plester Hansaplast di dapur dan meletakkannya di tempat yang mudah diingat serta sangat mudah dijangkau. Sehingga jika tiba-tiba terjadi luka sayat, bisa segera dibersihkan luka tersebut, mengeringkannya dengan tissue atau kain bersih, kemudian menutup luka tersebut dengan plester Hansaplast. Dengan tertanganinya luka secara cepat, tentunya bisa segera melanjutkan aktivitas sehari-hari.

Sebagai informasi, dengan dibalutnya luka menggunakan plester Hansaplast, akan membantu mengurangi rasa perih pada bagian kulit yang terluka. Untuk lebih memaksimalkan penanganan dan penyembuhan luka, pemilihan plester sebaiknya juga disesuaikan dengan luka yang dialami. Untuk lebih jelasnya mengenai produk Hansaplast bisa cek di https://www.id.hansaplast.co.id/. Berbagai pilihan plester perekat luka dari Hansaplast tersedia banyak pilihan sesuai lebar dan letak luka.

Apabila pemilihan plester perekat luka (https://www.id.hansaplast.co.id/products/perawatan-luka/soft-plester-perekat) sudah sesuai, perlu diperhatikan juga keadaan luka itu sendiri. Jika seiring berjalannya waktu luka tersebut mengalami gejala infeksi seperti timbul rasa nyeri, bengkak dan bernanah, segera konsultasikan kepada dokter untuk menghindari resiko yang lebih serius.

Salam,


Hani, yang lagi doyan masak.

Selasa, 19 Maret 2019

#IamTrulyWoman : Cara Mencegah Kanker Serviks

8 dari 10 orang pria dan perempuan diperkirakan akan terinfeksi HPV selama hidup mereka.

Sudahkah kalian mencegah Kanker Serviks dengan vaksin HPV? 

***

Hayo, yang sudah siap menikah atau yang sudah menikah, pernah medical check up nggak? Karena siapa saja memang beresiko terinfeksi virus yang mudah menular ini.

Cukup sekali kontak, jika di takdirkan tertular, maka akan terinfeksi HPV.

Apa itu HPV?


HPV (Human Papilloma Virus) adalah sekelompok virus yang dapat menyebabkan kanker serviks, kanker vulva, dan vagina, kanker anus, kanker penis, kanker mulut dan tenggorokan, kutil kelamin, dll.

Lebih dari 100 tipe HPV. Tapi tipe yang sering menyebabkan penyakit adalah tipe 16 dan 18, yaitu penyebab kanker serviks dan kanker lainnya.

Sedangkan, HPV tipe 6 dan 11 dapat menyebabkan kutil kelamin.

Rabu, 06 Maret 2019

#LiveWithRare : Senyum Tulus untuk Para Orang Tua dan Pasien Penyakit Langka

Salah satu momen di tanggal 27 Februari adalah Hari Penyakit Langka Sedunia. Mungkin belum banyak yang mengetahuinya, termasuk saya.

Karena saya pun baru mengetahuinya ketika saya mengikuti sharing session bersama Sanofi Indonesia serta Yayasan MPS dan Penyakit Langka beberapa waktu lalu di Jakarta.

hari penyakit langka sedunia

Jumat, 15 Februari 2019

#CegahDBD dengan Larvitrap, Alat Penangkap Nyamuk Hemat Murah Meriah dari Bahan Bekas.

Hai, udah ada yang tau tentang Lavitrap? Salah satu alat pembasmi nyamuk dari botol minuman bekas. Wah, kalau belum tau, baca tulisan saya selanjutnya yak! Bakal bahas ini dan mencoba menjabarkan cara bikinnya. Biar bisa di pakai di rumah, buat cegah nyamuk, apalagi nyamuk penyebab DBD. Hih atut ama nyamuk.


***
Sekarang-sekarang ini masih sering hujan. Walaupun biasanya musim hujan itu ada di bulan yang berakhiran -ber. Seperti, September, Oktober, November, dan Desember. Walaupun begitu, Januari dan Februari masih saja rutin hujan. Sehingga rentan banyak nyamuk dan penyakit DBD a.k.a demam berdarah.

Kenapa malah ketika hujan, nyamuknya malah semakin banyak? Karena walaupun masa hidup nyamuk sebentar, tapi nyamuk suka bertelur dan telur nyamuk menetas jika terkena air. Makanya itu, yuk dicek dan ditutup/dibersihkan tiap ada tampungan atau genangan air. Sekalipun itu air bersih. Biar tidak menjadi lahan perkembangbiakan nyamuk. 

Betewe, sudah tau kan sumber DBD? Yap, nyamuk Aedes Aegypti. Kalau kita tidak fit dan tergigit nyamuk pembawa virus dengue, besar kemungkinan bisa terkena DBD. Pokoknya kalau kalian terkena salah satu dari gejala DBD di bawah ini, langsung cek ya.

Ciri-ciri terkena DBD, biasanya akan mengalami gejala sebagai berikut:
1. Demam tinggi mendadak
2. Nafsu makan menurun
3. Sakit perut, sakit pada ulu hati, serta muntah.
4. Adanya pendarahan
5. Tangan dan kaki menjadi dingin serta lemas

Memang sih, jika badan panas bukan berarti langsung di vonis DBD. Tapi dengan segera menanyakan ke ahlinya, kita bisa terhindar dari fase selanjutnya. Demam lebih dari 3 hari, amannya kita minta cek trombosit.


***

Kalau sudah kejadian, ya sudah sabar, di obati, dan berharap sakitnya jadi penggugur dosa. Tapi kan amit-amit ya, jangan sampe. Kalau bisa sehat kan ya maunya sehat dan berkah kesehatannya.

Tapi sebelum kejadian, ada beberapa cara buat cegah DBD. Mungkin anak 90an paham bener nih sama 3M, menutup, menguras, dan mengubur. Tapi zaman now, bukan lagi mengubur. Karena di kubur rentan jadi genangan nyamuk. Oleh karena itu, M yang terakhir di ganti menjadi di olah kembali.

Dan untuk mencegah DBD, biasanya tiap daerah di adakan fogging masal. Walaupun pada kenyataannya, fogging disarankan jangan sering-sering. Karena residunya lebih banyak dari pada obat basmi nyamuknya. Nyamuk matinya nggak seberapa, nyesek bin engapnya lama bener. Hehe.

Lalu, biasanya di setiap daerah ada Jumantik alias Juru Pemantau Jentik. Tapi atulah kita mah mesti kesadaran pribadi. Karena kan ya rumah-rumah kita, lingkungan juga daerah kita, badan-badan kita juga yang mesti kita jaga, keluarga juga keluarga kita. Jadinya, usahain bisa menjaga sendiri lah. Kalaupun di bantu, ya sekedar bantuan, tidak sepenuhnya bergantung ke orang lain.

Untuk mencegah nyamuk, selain buat lingkungan bersih dan jangan ada benda bergantung, mungkin bisa menanam 10 tanaman seperti berikut ini:
1. Bunga tahi kotok (I don't know the real name. Maybe Marigold?)
2. Zodia
3. Bunga krisan
4. Bunga tembelekan
5. Bunga nanga
6. Bunga lavender
7. Serai
8. Serai wangi
9. Kayu putih
10. Kemangi

Dan bisa juga menaruh 2 Lavitrap di tempat gelap dalam rumah. Bisa di kamar tidur dan ruang tamu. Lalu di cek seminggu sekali dan jangan sampai terkena anak-anak. Karenaaa...becek kalau tumpah airnya. Hihi. Lagi ciyus ya bacanya.

Tenang aja gengs, lavitrap ini aman. Karena bahannya dari bahan bekas dan hanya menggunakan air biasa. Saya share ya cara bikinnya. Sebelumnya, siapin dulu bahan-bahan ini ya:
1. Botol air mineral yang 1.5 liter. Yang bekas aja biar go green. 
2. Steples
3. Kain kasa
4. Plastik bekas, kalau bisa warna hitam.
5. Lakban

Cara membuat lavitrap:
1. Buat botol jadi 3 bagian. Bagian atasnya, kurang lebih di 7 cm dari mulut botol.
2. Untuk bagian bawah, buang bagian bawah botol. Karena takut air tumpah, jadi bergenang.
3. Bagian tengah di bagi dua, untuk pengunci botolnya.
4. Terus bagian atas posisinya di balik. Tutup botolnya posisinya jadi di bawah.
5. Lalu, digabung dan rekatkan bagian atas yang sudah terbalik tadi dengan bagian bawah yang bagian bawahnya udah di buang dengan lakban.
6. Kemudian tutup dengan kain kasa
7. Supaya kencang gunakan bagian tengah. Steples jika perlu, biar kain kasa tak bergerak kemana.
8. Terakhir, biar rapi bungkus semua botol dengan plastik dan di lakban. 



Hasilnya seperti foto di atas. Semoga paham dan bisa dipraktekan ya. Lumayan loh pakai ini, jadi hemat. Tak usah beli obat nyamuk mulu. Palingan jika ingin menguras, kocok dulu botolnya. Agar sayap nyamuknya patah. Bisa kan ya? Bisa lah ya. Percaya kok percaya. Millenials mah pasti bisa. Hihi.


***

Mayoritas info yang saya share tau dari acara sharing, chatting, learning di Meet Up Healthies! bareng Menkes Bu Nila Moeloek, BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit), dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid Dir P2PTVZ, dan dr. Gia Pratama di Kantorkuu - coworking space di Agro Plaza Kuningan tanggal 7 Februari 2019.

Salam,


Hani, the healthies newbie.


Jumat, 25 Januari 2019

Resolusi 2019: Menjalani 5 Lifestyle Baru yang Kece

Hulalalahula...


Padahal ya, di ig bilang, kaga mau share resolusi 2019. Eh, malah share di blogBaeqlah... namanya juga manusia. Huft. Dan karena alasan manusia pula, akutu banyak keinginan. Alhamdulillah-nya mau berusaha. Jadi masih bisa di maklumi lah ya. Haha. Pembelaan diri.

Nah, salah satu target di tahun ini adalah menerapkan beberapa lifestyle kece. Tidak, tidak ada yang salah dengan gaya hidup diriku. Cuma mau di tingkatin aja. Biar makin cetar ulala.

Kalau selama ini sudah menerapkan lifestyleno ngutang nan apa adanya, go green, dan minimalist. Walau pas di kaji ulang, ternyata masih banyak milih-milihnya. (Untuk lifestyle go green dan minimalist sepertinya akan diceritakan lebih banyak di post selanjutnya)

Tapi Alhamdulillah-nya, lifestyle no hutang dan apa adanya masih bertahan dan gak ada excuse apa-apa. Jika kepengen beli rumah, mobil, motor, hp dll, ya kalo ada budget-nya ya beli, gak ada ya nabung. Alhamdulillah ya Allah. Ini wajib kudu harus dipertahankan banget.


The next lifestyle targets


Ternyata eh ternyata, di dunia ini masih banyaknya lifestyle kece lainnya yang tentunya bikin tergiur untuk diterapkan. Seperti, Islam lifestyle, business lifestyle atau anak sholehah lifestyle.

Emang itu hanya penyebutan diriku saja. Tapi intinya masih banyak lifestyle lain yang kayanya bagus untuk diterapkan.

Dan, apa aja sih resolusi 2019 seorang nisaahani yang berkaitan dengan lifestyle?

1. Health lifestyle


Walaupun berguru pada internet dan udah modal matras (yang mana dulu selama setahunan matrasnya malah cuma jadi alas duduk). Di tahun ini, bismillah mau lebih rutin olahraga. Beneran sama gurunya langsung.


Karena pas nyoba beneran sama ahlinya, beneran kerasa banget khasiatnya. Kan beberapa bulan lalu, punggung saya terkadang sakit. Eh, abis olahraga sama trainer di dunia nyata, yang benerin gerakan kita jika salah, alhamdulillah hilang sakit punggungnya.



(foto dari fanspage yogayogi Tangerang dan di edit lagi oleh nisaahani. Cie olahraganya di foto-foto. Can you find me? Hihi)

Selain olahraga, tahun ini mau benerin pola makan. Sudah liat kan muka pas jerawatan? Nah, sekarang lagi nerapin minim mengkonsumsi nasi dan gula. Sebenernya bukan hanya karena jerawat atau diet. Tapi pengen jauh lebih sehat. Tubuh titipan, oleh karena itu, mesti di jaga dan rawat dengan baik.

Beneran deh, nasi itu bisa ngurangin berat badan. Tahun lalu kan diriku terserang kurang minat makan nasi, keseringan makan junk food, ngemil sering tapi dikit karena gampang kenyang, dan akhirnya berdampak ke berat badan. Tadinya berat badan hampir 50an, jadi tinggal 42 atau 43 gitu. Dahsyat. Tapi tau itu terlalu ekstrim. Sangat tidak sehat. Jadinya sekarang walaupun mengurangi nasi, tapi lauknya makin banyak. Haha.


Mulai tahun lalu juga, nerapin minum jus hampir tiap hari. Bisa liat di twitterakutu hampir tiap hari jus wortel tanpa ampas. Dan alhamdulillah matanya kaga nambah minus maupun silendernya. Namun, kalo dulu hanya tanpa ampas, sekarang ini tambah tanpa gula. Kalaupun pakai gula, cuma dikit banget. Bener-bener ngurangin gula.



------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------

2. Islam lifestyle


Perbanyak ilmu agama dan beradab sesuai dengan adab di Islam. Sesimpel mau makan bismillah, lalu pas sudah selesai alhamdulillah. Sholat 5 waktu tepat waktu, di tambah sholat sunnah, dan masih banyak lainnya.


Agak segan share banyak, karena beberapa orang kalo liat bebau agama, reaksinya sama kaya liat politik. Bawaannya udah alergi aja. Ditambah lagi belum siap kalo di hakimin orang. Jadi, cuma minta tolong di doain aja. Mungkin di masa lalu ada salah, bahkan mungkin sedetik lalu masih salah. But, please forgive me and di doain kedepannya tidak di ulangin lagi. Dan tolong, jangan kaitin agama sama tindakan saya yang di rasa salah. Kalau salah, itu murni dari saya pribadi.


3. Anak sholehah lifestyle


Coba bayangin, kalau sebulan lagi, dirimu udah jarang ketemu ortu?


Tentunya pengen melakukan yang terbaik kan? Mungkin di pekerjaan atau untuk diri sendiri, kamu selalu melakukan yang terbaik. Tapi untuk orang tua, sudah melakukan yang terbaik belum?


Mungkin selama ini udah nurut terus sama ortu, tapi udah berusaha lebih perhatian belum sama mereka di tengah kerja keras bagai qooda? Udah nanya mereka ngapain aja hari ini? Lagi pengen apa? Udah bantuin ortu belum? Sesimpel nyuci piring.


Pokoknya tahun ini, selama bisa quality time sama ortu ya bener-bener totalitas.




4. Mandiri bebersih lifestyle


Entah ini nama katagorinya apa, tapi udah dari tahun lalu ngebiasain kalau abis makan di restoran cepat saji atau restoran lain yang memungkinkan, di benahin sendiri sampahnya. Bener-bener sampai ke tempat sampah dan nampannya di taro di tempatnya.


Terus kalo abis makan di restoran, tapi kita masih mau nongki. Wadah bekas makan, di tumpuk tengah (berusaha) yang rapi. Biar abangnya lebih cepet kalo mau ngerapain meja kita.


Kalau abis makan atau kegiatan yang kita mengharuskan buang sampah, akan sangat sangat berusaha buang sampah sendiri. Atau setidaknya kasih ke petugas pembersihnya, biar tetap bersih tempatnya.


5. Business woman lifestyle

Tahun ini bismillah pengen buka banyak usaha yang insyaallah bisa menghasil banyak uang minimal sampai 20 tahun kedepan. Bisnis apa? Rahasia dong.


***
Hmmm... lifestyle kece apalagi ya yang menarik?

Kurang lebih itu sih 5 lifestyle baru -yang pas lagi nulis keingetan- dan pengen di laksanain rutin di tahun 2019 ini.


Karena seneng sendiri pas lifestyle ini berdampak baik ke diri sendiri dan orang lain. Coba aja bandingin. Ortu pasti lebih seneng sama kita, orang sekitar juga jadi lebih seneng. Lakuin deh. Simpel tapi efeknya dahsyat.


Semoga terlaksana dan menjadi kebiasaan ya buat kita semua, khususnya saya. Aamiin. 

Salam,


Hani, yang senang jadi virus kebaikan

Rabu, 19 Desember 2018

Tanya Marlo, Chatbot Line Layaknya Teman Curhat

Hayo siapa yang doyan curhat? Hayo ngaku. Sama kok Hani suka curhat juga. Tapi ya yang sekedar kejadian ringan yang tidak melibatkan terlebih dalam.

Jadi, kalo di tanya tentang Hani lebih dalam, palingan orang nggak ada yang tau. Soalnya kan riskan ya kalau curhat ke orang lain.

Bahkan keluarga atau teman dekat aja nggak jaminan mereka bisa ngertiin tanpa judge. Dan belum tentu mereka bisa bantu, walaupun terkadang kalau kita curhat cuma pengen di dengar tanpa mesti di tolongin.

Senin, 20 Agustus 2018

Face and Body (ngarep) Goals

Hulalalahula…


Hani mau share tips and tricks buat (makin) kurus. Tapi Hani kaga mau mejeng muka atau body Hani di postingan ini. Kalo mau kepo, bisa cek instagram atau twitter Hani di @nisaahani. Bisa di liat dah ya. Kaya gimana tampilan Hani. Itu ada muka Hani yang dempulan parah sampe yang jarang kena air dua hari. Haha.

Ini beberapa pengalaman face and body Hani:

1. Kalo sakit, Hani turun berat badannya. Yaeyalah.

2. Hani pernah rutin jalan pagi selama beberapa minggu hampir rutin tiap hari, hasilnya? Perut Hani ramping, cadas.

3. Hani kalau ngegym atau banyak gerak, badan Hani makin berisi sehat. Unyu-unyu baju engap. Haha.

4. Hani pernah kaga minat makan, minum air putih mulu. Bahkan nasi padang tak napsu. Kulit Hani jadi glowing banget. Bagus parah, bersih, kaga minyakan. Sekarang coba di terapin makin rajin minum air putih.

5. Walaupun suka olahraga atau gerak, Hani menghindari gerakan tangan, soalnya lebih cepet memicu kebentuk. Padahal Hani mau body goals tapi yang feminim howt gitchu.

6. Selama beberapa bulan terakhir Hani males makan nasi, alhasil, kurus cin, muka tirus, paha makin kaya SNSD. Hha.

7. Skip makan malam, bikin kurus.

8. Jadi vegan anti jerawat, kurus coy. Jadi, waktu itu Hani diet indomie, cokelat, kacang, telor, makanan manis, pedas, dairy. Kurus dah.

Apalagi ya, lupa sih. Tapi, sekarang mah malah pengen berisi unyu-unyu. Makanya, makan hayo atau di ajak kegiatan yang fisik, hayo. Hasilnya? Masih belum seberisi seteratur tahun lalu sih, tapi bismillah sehat selalu lah ya. Kalo ada yang bilang puasa, iyes gaes. Puasa geh. Biar badan sehat. Olahraga juga, makan yang teratur, jamnya dan menunya juga di atur. 

Pokoknya sehat itu harus, tapi namanya juga orang mah mau body n face goals. Ya kaga nape nape juga, yang penting usaha. Soalnya kan kalo kece kan tanda kita merawat pemberian dengan baik.


Salam,



Hani, yang pengen sehat dan cantik natural. Uhuy. Hihi

Kamis, 03 Mei 2018

Hijup Bloggers Meet Up X Softex Daun Sirih: "Ngobrol Sehat, Bebas Worry"

Minggu, 22 April 2018 Hani dateng ke acaranya Hijup Bloggers Meet Up X Softex Daun Sirih, dengan dress code toska dan putih.

Begitu memasuki ruangan bincang-bincangnya yang berlokasi di Eastern Opulence yang tata secara apik menimbulkan kesan cozy. Hani langsung merasa nyaman dan klik sama materi yang diberikan.

Karena yang dibahas seputar perempuan juga. Ya, walaupun dokternya laki-laki (dr. Bram Pradipta, SpOG), tapi demi kesehatan.

Bebas weh membahas segala macam tentang kewanitaan. Penyampaiannya juga enak kok, jadi kita asik-asik saja menyimaknya.

Softex Daun Sirih