nisaahani: blogger yang suka sharing review

Jumat, 17 Agustus 2018

9 Cara Memperbanyak Followers ala nisaahani

Hulalalahula…

Sebenernya sudah pernah di jawab di sini, tapi kayanya kali ini bakal lebih panjang kali lebar tips dan triknya cara mendapatkan banyak followers, mulai dari cara yang bener sampe kaga. Haha.

Cekidot...

Pada dasarnya, sebelum kalian siap dengan kelebihan dan kekurangan banyak followers, tanya ke diri kalian sendiri, "Apa yang akan saya lakukan jika banyak followers?"

Dulu, Hani mikir ngapain banyak followers sih? Tapi ketika dapat manfaat dari sosmed, baru dah tuh, berasa dapet konsepnya, males kalo ngasal posting. Terus mulai pengen banyak followers, karena selain keuntungan pribadi, ada keinginan ngeshare yang baik dan menanamkan kebaikan ke orang lain.

-------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------

Nah, tanpa basa-basi, ini tips and triknya:


1. FFF a.k.a follow for follow


Jadi kalian follow banyak orang dan minta di folbek. Atau sebaliknya, kalian di follow dengan harapan kalian mempolbek.

Betewe, fff ini di bagi lagi jadi 2. Yang pertama asal follow atau folbek. Yang kedua, emang saling kenal atau saling mau kenal. Bahasa baiknya sih, nodong biar di follow. Haha.

Kelebihan: Dapet follower organik. Dan kemungkinan bertahan lama ngefollow kitanya, apalagi kalau orang yang aslinya kenal.

Kekurangan: Following-nya banyak. Kadang kaga sesuai sama hati nurani kita, karena cuma asal folbek. Terus kemungkinan bisa di unfollow setelah di folbek kalo sama akun-akun kebelet tenar.


2. Beli followers


Ini banyak pro kontranya sih. Dan jujur aja, ada aja yang nyarani Hani buat beli followers. Tapi, bagi Hani nggak worth it, kalau akun kitanya belum di kelola secara baik dan benar. Lagipula, Hani ogah keluar duit. Hahaha.

Kelebihan: Instan, nggak pakai lama.
Kekurangan: Keluar duit. Followers bisa turun suatu saat. Akun rentan di hack dan dijual tanpa kita ketahui (katanya).


3. Follow akun artis atau jualan atau bertema tertentu


Entah ini bener atau kaga, karena ini berdasarkan pengalaman pribadi aja sih. Jadi gini ceritanya, (ala pak erte mau cerita. haha) waktu itu kan Hani follow beberapa artis, nah pas Hani cek, yang kaitannya sama tuh artis dan akun fans nya, banyak yang follow Hani. Ya walaupun kayanya beberapa nge-unfollow lagi kalau tidak di folbek atau pas kita unfollow tuh akun artis, para fansnya ikutan unfollow.

Terus pernah Hani tertarik suatu tema, sebut aja wedding. Hani follow gedung, katering, sepatu, dress pokoknya bertema itu lah, eh tetiba banyak akun bertema sama, follow Hani. Ya walaupun kadang di unfollow setelah di folbek. Haha.

Itu dulu pas Hani masih berfollowers receh. Kalau sekarang (menurut kalian Hani udah naik tingkat belum? haha), alhamdulillah misal Hani ngebahas sesuatu di insta story ada aja yang follow kaitan yang Hani bahas. Ya walaupun entah di unfollow lagi atau kaga. Kurang kepantau sekarang, palingan nominalnya aja.

Kelebihan: Bisa dapat followers sekaligus bisa liat feed sesuai dengan yang kita pengen.

Kekurangan: Untung-untungan. Kadang kaga berhasil juga sih. Terus jangan terlalu ngarep bertahan lama mereka ngefollow kita.


4. Pakai hastag segambreng


Dulu sih efektif buat dapaetin like atau followers, tapi kalau sekarang kalo gak salah ada batasan dari pihak sosmed sih, jadi kita kaga bisa lagi pake ratusan hastek. Terus entah kenapa kalau pake hastag segambreng dan tak sesuai berasa kebelet tenar bet. Jadi malah kaya nurunin value kita. But it's up to you beibeh. Toh kalau akun Hani di kepoin sampe postingan terakhir bakal ada foto dengan segambreng hasteg dan terkadang tak relefan. Haha. I'm human too, darling.

Kelebihan: Bisa dapat follower dengan niche sesuai dengan sasaran kita.
Kekurangan: Keramean tjoy caption-nya.


5. Perbagus feed


Katanya sih ini bikin enak diliat, tapi bagi Hani malah jadi keliatan sama semua gitu. Enak diliat tapi bukan berarti bakal di follow sama Hani. Bagi Hani ini sekilas di liat aja. Selera sih ya.

Kelebihan: Agensi dan pencari talent katanya suka yang feednya rapi.
Kekurangan: Belum jaminan di follow orang juga sih. Gak semua orang suka, kalo tipenya kaya Hani. Haha.


6. Konten yang bagus! Kualitas foto yang baik.


Ini jawara sih bagi Hani, tapi paling susah. Kita mesti nentuin konsep dari awal, terus kan namanya manusia kan ya, naik dan turun, banyak maunya, jadi agak sulit konsisten. Modalnya juga biasanya banyak.

Kelebihan: Ada rupa, ada harga. Isi yang baik, kaga menghianati hasil sih.
Kekurangan: Masih banyak akun berbobot tapi underrated sih. Jadi luck juga berlaku.


7. Bikin yang viral!


Ini untung-untungan sih. Kan masyarakat kita mah susah di tebak. Tapi jangan segitunya kepengen viral yak sampai menyampingan harga diri dan keselamatan.

Kelebihan: Kalau booming bisa masuk tipi. Di undang acara talkshow. Jadi artis dah. Hehe.
Kekurangan: Kalau terlalu maksa, walaupun kita eksis, tapi ya bukan di jalan yang baik eksisnya.


8. Postingan pamer kelebihan


Coba deh liat postingan cewe atau cowo cakep, rame kan? Apalagi cakep plus pake seragam apa gitu. Walaupun caption beda sama foto, fotonya mah selpi tapi captionnya bijak gitu. Eh, malah di bilang bijak, karena yang diliat fotonya duluan.

Kelebihan: Bukan hanya dapat followers, tapi kemungkinan bisa punya banyak fans garis keras.
Kekurangan: Siap-siap dapet komen atau dm kaga jelas. Hati-hati juga kena penyakit ain atau di body shamming-in.


9. Sering-sering interaksi


Follow duluan, spam like, komen tiap di foto. Kalau kita tulus dan menggugah, biasanya orang jadi penasaran terus di polbek dah.

Kelebihan: Selain dapet polower, kita bisa dapat temen yang bener-bener temen.
Kekurangan: Cape coy. Ngabisin waktu banget. Kan hidup kita kaga di sosmed doang sih.

Gimana... gimana? Silakan praktekan sesuai kemampuan dan kemauan. Karena punya banyak followers itu bukan sebuah achievment tiap orang. Kalau bagi Hani buat seru-seruan aja sih, sembari salah satu cara pemanfaatan sosmed dengan cara yang baik. Kan enak gitu ya, kalau kita iseng buka sosmed, isinya bikin kita berkembang jadi pribadi yang lebih baik atau dapat info apa gitu. Nah, karena sekarang Hani makin ambisi, jadi pengen lebih dari penikmat, ya Hani jadi pembuat kontennya. Dan konten lebih enak jika banyak yang liat.

Walaupun bertahap tapi tetep semangat menebar kebaikan. Dan sekarang pun walau masih berisi postingan berkonten iklan, tapi rapopo lah. Asal ngiklanin yang baik. Hehe. Alibi aja sih ini. Akibat niat yang baik, belum di imbangin rajin. Jadi, rajinnya karena iklan aja dulu. Haha.

Btw, kalau tips dan trik memeperbanyak followers ini belum berhasil, ya syudah lah ya monmaap. Hihi. Karena pada dasarnya kalau rezeki kita bukan banyak followers. Ya kaga bisa di paksa juga sih. Cari kelebihan lain aja. Pisss.

Terus kalau ada yang kepo rasanya punya followers sampe k k an gitu?

Biasa aja sih. Alhamdulillah. Hehe. Karena gimana ya, banyak followers, tapi nggak semua orang suka kita. Bisa jadi cuma mau kepo atau mantau. Jadi, yang penting niat kita baik aja gitu. Bodo amat dah orang mau gimana.


Oh ya, punya banyak followers, tidak berarti gede engangement ya gaes. Kalau kita minim interaksi, ya mungkin aja engangement kita lebih kurang dibanding yang followersnya dibawah kita. Ya mau gimana lagi, bagi Hani, setiap like atau komen itu mesti kita pertanggung jawabkan. Jangan asal. Bahkan liat insta story atau ngeswipe link atau foto orang juga mesti yang baik-baik. Kaya ada rasa malesin aja kalau ngeviralin yang tidak sesuai hati nurani. Suka songong emang anaknya. Biyaneee...

Pokoke, yang berhasil atau yang sudah praktekin, komen ya gaes. Atau postingan ini mau di share silakan, asal bukan di copas. Marah nanti sayanya. Selamat mencoba! :D



Salam,


Hani, yang pengen punya followers di atas 10k, biar bisa insta story nya ngeswipe. Haha

Sabtu, 11 Agustus 2018

Laporan Pajak Tahunan (SPT)? Harus Dong! Pusing? Nggak Dong!

Para pegawai atau insan dewasa pada awal tahun biasanya ngerasain ribetnya Laporan Pajak Tahunan (SPT)Kaga ribet sebenernya, isi cuma bentar langsung selesai.

Setelah merasa ekspert berdasarkan pdf panduan dari kantor (lama), alhamdulillah nggak nyampe lima menit, selesai.

Tapi karena belum terbiasa dan belum segitunya paham, terus kaitan dengan duit lagi, jadi deg deg an uga kan ea. Udah sutrisna duluan. Amppooon dijee.

Tapi tenang gaes, Hani mau ngeshare biar kaga parno lagi tiap awal tahun. Ready? Cekidot.

Kapan kita mesti bayar pajak? Atau, modal apa yang di butuhkan agar kita jadi rakyat baik yang taat bayar pajak?


Ketika dirimu sudah dewasa dan mempunyai pekerjaan, wajib beut ya bayar pajak. Apalagi yang kerja sama orang lain atau negara, aka pegawai.

Biasanya sebelum masuk kerja, saat urusan payroll dan administrasi, di tanyain, berapa nomor NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)-nya.

Kalau belum punya, biasanya di suruh bikin atau di bantu buat bikinnya. Nah, kita- kita yang bayar pajak, istilahnya itu WP alias Wajib Pajak.

Dan ternyata, WP itu bukan hanya perorangan, tapi bisa untuk perusahaan apapun bentuknya, walaupun masih CV. 

Betewe, sekarang walaupun freelance tidak sedikit ketika mau kontrak kerja, kita di tagih NPWP. Yups, kini NPWP semacam KTP buat urusan pajak. Penting tjoy!

Pokoke, NPWP itu wajib punya buat orang dewasa dan itu koentji buat bayar pajak, baik yang sudah berkeluarga maupun belum.

Tapi kalau kalian wanita yang tidak ada perjanjian pisah harta atau penghasilan dengan suaminya, tidak wajib punya NPWP.

Cara bikin NPWP bagaimana?


Dateng aja ke kantor pajak terdekat. Dengan bermodalkan KTP serta surat keterangan kerja dari kantor, itu sudah cukup. Atau yang punya SIM dan paspor, silakan bawa buat jaga-jaga.

Tapi sih ya, sekarang enak, bisa daftar by online/e-Registration (E-REG DJP) di situs Dirjen Pajak (www.pajak.go.id).

Laporan Pajak Tahunan

Jadi, kurang lebih begini caranya agar kita bisa bayar pajak:


1. Buka situsnya (yaeyalah) www.pajak.go.id , lalu isi dengan lengkap dan sebenar-benarnya. Kaga usah dah sok tajir. Apa adanya aje. Negara kaga butuh pamer dirimu. Tapi jangan ditutup-tutupin juga.

2. Karena waktu itu dibantu kantor, jadi hasil pendaftarannya dikumpulin di finance kantor.

Tapi kayanya sih ya, kalau ngurus sendiri, hasil pendaftarannya dicetak lalu diserahkan ke kantor perwakilan pajak (KPP) terdekat, atau diposkan melalui Pos Tercatat, atau dengan scan dokumen.

3. Ketika sudah mendapatkan NPWP. Lalu, kita perlu E-fin, yaitu nomor identitas yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Pajak bagi WP yang akan melakukan transaksi elektronik.

Untuk mendapatkannya, bisa dengan mengajukan permohonan e-fin melalui internet atau KPP setempat.

4. Nah, semua NPWP dan e-fin itu biasanya berguna ketika bulan Maret, detik-detik terakhir bayar pajak. Haha. Biasanya pada ribet dah tuh.

Padahal, langkah selanjutnya buka aja https://djponline.pajak.go.id/account/login. Masukkan nomor NPWP dan Password. Jika belum terdaftar, lakukan pendaftaran dulu untuk mendapatkan password.

5. Dan biasanya, kantor ngasih Bukti Potong PPh Pasal 21 (Lampiran A2). Btw, kalau freelancer Hani belum tau sih, tapi katanya kita bisa dapetin bukti potongan pajak ini ke perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasa kita.

Di tahap ini, pastikan email yang Anda gunakan saat mendaftar efiling masih bisa digunakan.

6. Nah, buat kalian pegawai bergaji dibawah Rp 60 juta per tahun, isi formulir SPT 1770 SS. Tapi bagi pegawai yang gajinya di atas Rp 60 juta per tahun, isi formulir SPT 1770 S. Bagi pemilik usaha atau pekerja bebas, ada tombol upload SPT.

7. Jika sudah selesai mengisi aneka ketentuan di dalam e-filing, jangan lupa untuk menyimpan serta meminta kode verifikasi untuk pengiriman e-SPT, yang akan dikirimkan melalui email atau SMS.

8. Lalu, kirimkan SPT secara online dengan mengisikan kode verifikasi tadi. Terakhir, simpan notifikasi status e-SPT dan Bukti Penerimaan Elektronik yang akan diberikan kepada WP melalui email.

Karena Hani tertarik jadi freelance, Hani kepo-kepo gitu deh di https://ilovelife.co.id/blog/buat-laporan-pajak-tahunan-spt/ buat ketentuan bayar pajaknya.

Dan katanya pekerja bebas menerima potongan pajak yang lebih besar daripada pegawai atau pekerja kantoran. APAAAHHH???

Nilai potongan pajak itu adalah sebesar 2,5 juta rupiah per bulan. Jadi, jika pendapatan 15 juta rupiah per bulan, yang terkena pajak hanyalah 12,5 juta rupiah.

Pajak yang dikenakan untuk penghasilkan pekerja bebas adalah 5% untuk pendapatan di bawah 50 juta rupiah (sebelum dikenai potongan pajak) per tahun, 15% untuk pendapatan di atas 50 juta, dan 25% untuk pendapatan di atas 100 juta.
Tetapi, potongan pajak ini dikenakan secara bertahap. Artinya, jika penghasilan Hani lebih dari 120 juta, tidak serta-merta Anda membayar pajak sebesar 30 juta per tahun.

Potongan pajak 5% dikenakan pada 50 juta pertama, 15% pada 50 juta berikutnya, dan 25% untuk sisanya.

Jadinya, Hani yang berpendapatan 120 juta rupiah per tahun, (Aamiin ya Allah) perlu membayar 2,5 juta untuk 50 juta pertama, 7,5 juta untuk 50 juta kedua, dan 5 juta untuk sisanya.

Total pajak yang harus dibayar adalah 15 juta rupiah. Banyak uga sih. Tapi, buat negara apa seh yang nggak.

------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------

Masih bingung dan ngeri-ngeri cemas? Tenang!


DJP sudah memberikan tool Wizard, bagi yang tidak paham cara pengisian form SPT. Memang agak lama, tapi bisa mengerti cara pengisiannya tanpa takut salah.

Cara ini sangat memudahkan untuk mengisi form SPT, langkah demi langkah. Satu kemudahan lain, DJP juga memberikan akses bantuan melalui telepon jika mengalami kesulitan melakukan pengisian SPT secara online. Tinggal telpon 1 500 200 (Kring Pajak).
Bisa kan? Ya udah yuk, siap-siap bayar pajak tahun depan tanpa ucing ucing lageehh. hehe.
Salam,

Hani, masyarakat taat pajak.


Senin, 23 Juli 2018

Lipstik Mustika Ratu Beauty Queen Series, bikin Cantik!

Betewe, cek youtube Hani juga ya. ;D

Kalau ngomongin lipstik, jadi inget dulu waktu bocah kalau pakai lipstik buat acara nari 17an, bawaannya kaga mau mingkem.

Tapi pas SD kelas 6 (kalau gak salah) beli lipbalm biar lembab. Walaupun cuma di icip-icip doang dan berakhir di buang begitu saja.

Terus pakai lipgloss pas kuliah. Pengen aja. Nah, perdana punya lipstik, gara-gara di kasih temen. Doi beli warna pink super cerah ngejreng, tapi gak pede pakainya.

Karena Hani mah pede aja, ya di pake aja. Itu pun udah pengen sidang. Telat banget ya? Di saat anak zaman sekarang mah, dari SD juga udah pakai lipstik buat ke sekolah atau minimarket depan rumah. Haha.

Selasa, 26 Juni 2018

Cara Bagaimana Mendapatkan Pekerjaan yang Layak

Hulalalahula…

Yang lagi bingung tentang kerjaan, mau di bawa kemana karir akan melangkah, mau jadi apa 5 tahun lagi, apa pencapaian kita nanti 3 tahun lagi, sudah punya harta dan karya apa yang bisa dibanggakan 10 tahun lagi, dll. Cekidot postingan Hani kali ini dengan seksama yes?


Peringatan: Kalimat di postingan kali ini akan sedikit berbeda dari biasanya, karena postingan ini bekerjasa sama dengan Jooble, website untuk mencari lowongan pekerjaan. Yang mau cari job lama atau baru, daftar gih buru.



Pada zaman yang cukup kompetitif ini kita bekerja karena harus, bukan karena mau. Kadang-kadang, kita bahkan bekerja hanya karena punya suatu job dan mendapatkan jumlah sedikit uang darinya. Dalam situasi seperti ini kita berada di sebuah sangkar tanpa melihat kesempatan perkembangan apa pun. Berikut ini perwakilan perusahaan Jooble, agregator lowongan kerja internasional, telah share beberapa tips bagaimana kalian dapat menemukan pekerjaan impian sesuai dengan kepentingan kalian.


Tentu saja, faktor utama dalam memilih profesi adalah uang. Namun, jangan pernah memprioritaskannya. Sangat susah untuk bekerja setiap hari hanya demi gaji yang akan diterima pada akhir bulan tanpa menyukai bidang aktivitas kalian. Untuk apa menghabiskan seluruh hari di kantor yang dibenci, hanya karena membutuhkan kompensasi material saja. Supaya dapat menghindari situasi tersebut, silahkan membuat analisa diri sendiri sesuai dengan tips-tips di bawah ini.


-------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------


1. Tes “cinta” terhadap profesi



Coba jawab pertanyaan “Apa yang akan di lakukan jika punya cukup banyak uang? Apakah bisnis ini akan memberikan uang di masa depan”? Jika kalian akan jawab bahwa Anda puas dengan aktivitas sekarang dan ingin terus berkebang di bidang tersebut – selamat, ini berarti bahwa kalian berada pada jalan yang benar. Kalau seandainya tidak, coba menganalisa kembali hidup dan karir kalian.


2. Pengetahuan dan keterampilan



Sangat baik jika kalian dapat menyadari kekurangan dan kelebihan diri kita serta secara jujur menilai tingkat keterampilan profesional kalian. Contonya, jika kalian punya bakat berpidato dan berpresentasi di depan publik, kurang cocok jika memilih bekerja sebagai staf programmer. Sadarilah dan coba mengerti kemampuan dan skills diri sendiri supaya dapat memilih jalur aktivitas yang benar dan sesuai dengan bidang yang di minati.

Dan jika kalian senang dengan musik tapi kurang paham dengan segi teknisnya, dirasa kurang untuk memilih bekerja di bidang tersebut secara professional. Coba jadi musical producer, jika memang senang bergerak di bidang show business dan berkomunikasi dengan para artis.


3. Jangan takut mengembangkan diri



Selalu mengembangkan apa yang sudah dimiliki, baik pengetahuan, maupun keterampilan profesional atau sekadar hobi. Coba lebih banyak membaca dan cari tahu tentang bidang aktivitas yang di minati atau berkomunikasi dengan para ahlinya.

Mungkin saja akan kena kritik dari teman-teman atau rekan kerja. Biar saja… Pelan-pelan kalian tetap akan mendekati mimpi, asal melakukan aktivitas yang diperlukan secara rutin dan sistematis.


***


Gimana sudah kejawab pertanyaan yang Hani tanyain di awal-awal dan di dalam penjelasan?

Kalau sudah, SELAMAT!!!

Kalau belum tak apa, selama kalian berusaha yang terbaik buat masa depan kalian. Walaupun dunia mah udah di atur, tetep kita mesti berusaha, mencari tau, dan tentunya mencari berkahnya. Bismillah. Insyallah karir udah jelas lah ya mau di bawa kemana.

Btw, kalau nanya Hani bagaimana karirnya, ya doain aja yang terbaik lah. Karena Hani lagi mencoba. Sama aja kok. Mari kita berjuang bersama dalam kebaikan.

Salam,


Hani, yang saat ini wanita karir.

Selasa, 19 Juni 2018

FAQ versi 19 Juni 2018

Katanya tak kenal maka tetep sayang. hihi. Ngaco...

Langsung aja yak. Kali ini Hani mau menjawab beberapa pertanyaan yang sering ditanyain ke Hani, baik secara langsung maupun dm. Hani jawabnya versi umum ya, kalo mau detailnya chat langsung aja yak.

faq
Gambar dari pinterest

Lo kerja di Zalora?


Saat ini tidak. Tapi emang ngiklanin Zalora. Pake kode promo: ZBAP2GKX ya, biar dapat diskon 15%Update! Udah gak ngiklan Zalora lagi.

(Kalo kepo kerja office hour dimana, tanya langsung aja yak. hehe). Btw, yang Hani iklanin di sosmed Hani, belum ada dari kantor office hour Hani. Jadi, itu murni ngiklanin doang yang di sosmed.

Sibuk apa sekarang?


Sibuk meningkatkan diri. haha. Seriusan ini. Tapi kalo mau tau sibuk kegiatannya apa, Hani kerja office hour (Plus ada jadwal on call sih) sebagai pegawai di suatu perusahaan dan juga ngiklanin produk/tokoh di sosmed. Duh, berasa langsung mau nyanyi iklan dah. Kerja bagai kuda... haha.

Sibuk banget sih. Sibuk mulu.


Bismillah insyaallah sibuk dalam kebaikan. Aamiin. Lagian, mumpung masih muda, tenaga ada, kemampuan ada, mesti terus dan terus menikmati hidup sekaligus mempersiapkan bekal di masa tua.

Masa... kerja pulang, kerja pulang saja. Bisa sih setelah kerja kongkow kongkow syantiks. Tapi kayanya kalo tidak ada peningkatan pengalaman baru atau projek apa gitu, cuma gosyip syalala, kok ngerasa sayang aja waktunya. Lagian semua orang pada dasarnya mau bermanfaat kan? Nah, ini biar ada kegiatan positif, ketemu orang baru, pengalaman baru dll. Walaupun belum berfaedah amat hidupnya, Hani selalu berusaha melakukan kegiatan positif lah sebisa mungkin.

Lah, emang belum nikah? Ada yang bilang lo udah nikah.


Jangan terlalu percaya apa kata orang. Nyatanya nama Hani belum terdaftar sebagai istri siapapun. hiks. (Insyaallah segera membina keluarga sakinah mawadah warahmah. Aamiin. Doakan dungs gaes)

------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------

Sekarang tinggal dimana?


Di kota asal. Hani sudah pulang merantaunya.

Ikut komunitas ya?


Gimana ya bilangnya. hmmm... Sebenernya belum terdaftar secara permanen di komunitas manapun sih. Cuma, emang suka aja gabung ke komunitas para blogger dan komunitas lainnya yang sesuai minat, selatar belakang, dsb. Walaupun belum full all in ke komunitas, Hani berusaha ikutan tiap acaranya. Lumayan buat ngisi waktu luang weekend atau setelah pulang kerja. Beneran berfaedah dah ngumpul sama orang yang seminat, selatar belakang dsb tapi tarafnya lebih profesional dibanding kita.

Blogger itu apa?


Hmmm... di googling dulu aja ya. Pengennya sih jawab gitu, tapi apa daya. Biasanya ujung-ujungnya di jelasin juga sih. Dengan penjelasan... blogger itu orang yang suka nulis di blog. huahahahaha.

Nggak mau full time blogger?


Saat ini sih no.

Selebgram ya sekarang?


Belum sih ya. Karena bagi Hani selebgram itu orang yang fansbase-nya, baik yang beneran ngefans atau sekedar pengen tau, sudah banyak.

Tapi kok sering foto produk, kaya terima endorse gitu.


Yes, of course terima endorseHani masih pemalu kalo bilang open endorse atau predikat lainnya, Hani nyebutnya ngiklan aja. hihi.

Dalam rangka apa ngiklanin?


Karena Hani di bayar buat ngiklanin atau karena Hani dapat produknya. Bisa jadi keduanya juga sih, dapat duit dan produknya sekaligus, tergantung kesepakatannya. Atau bisa juga, Hani dimintain tolong. Hani mah mau aja nolongin ngiklanin, asal tidak melanggar kontrak dengan Hani kerjain sekarang atau karena Hani mau aja nolongin. hehe.

Tarif endorse-nya berapa?


Mau di sosmed mana dulu nih? Bisa langsung pm lah lebih lanjutnya. hihi.

Sosmednya yang di posting sekarang iklan semua ya?

Tidak juga sih. Masih suka ngeshare ceramah, lawak receh, curhatan tipis-tipis, binatang-binatang, parenting dll. (Sampe di sangka emak-emak, kebanyakan share parenting kali yak. Duh. Aamiin-in aja dulu dah)

Kok bisa dapat endorse?


Ya bisa aja. hehe. Hani punya sosmed, Hani tau infonya atau Hani di ajak, terus bisa deh dapet endorse.

Gitu doang? Jumlah followers ngaruh nggak buat dapat endorsenya?

Ngaruh sih. hehe.

Cara biar followersnya banyak gimana?


Duh, ini mah panjang yak. Tapi emang mesti jangan pelit ngefollow sih awalnya sama konten sosmednya di bagusin. Nih ya, cuma mau ngasih tau. Kalo lo orang terkenal atau konten sosmed lo bagus bangetzzz... baru dah boleh takabur dikit, dikit aja jangan banyak-banyak, 0 following kaga napa dah. Tapi kalo masih belum, udeh folbekin aja dulu. Kecuali kontennya atau aktifitasnya tidak sesuai prinsip dirimu, baru dah tidak usah. (Baca tulisan ini https://www.nisaahani.com/2018/08/9-cara-memperbanyak-followers-ala.html)

Sistem endorse gimana sih?

Banyak sistemnya sih, tergantung yang ngajak kerjasama. Saran Hani, sering-sering konsul sama para senior. Biar tau pasarannya sama bentuk kerjasamanya gimana. (Walaupun ini Hani prakteknya jarang sih. hihi)

Awal mula dapat endorsan gimana?


Dulu doyan bet ikut kuis mulai pertengahan tahun 2016 sampe awal 2017, karena doyan gratisan, sekali menang bawaannya nagih. Sekarang jarang sih. Mau yang pasti-pasti aja hasilnya. hihi. Trus ikut event. Makin ningkat tuh temen-temennya yang lebih senior, terus ngepoin dah. Nah, makin di cari tau, alhamdulillah ada aja jalannya. Kalo kalian nggak perlu dari ikutan kuis dulu sih.

Ajak dong kalo ada event atau endorsan.

Kaga janji sih ya. Kan Hani mah di ajak juga.

Dapat duit nggak kalo datang event?


Bisa iya, bisa nggak. Tapi insyaallah pulang nggak tangan kosong lah.

Kok beda kehidupan asli sama di sosmed?

Beda gimana nih? Pembawaannya atau apanya? Ya kadang di dunia nyata bisa lebih bawel atau lebih pendiem sih. hehe.

Itu yang di iklanin, jujur nggak review-nya?


Sangat di usahakan jujur. Walaupun mengolah kekurangannya dengan penyajian yang versi alus banget. Namanya juga iklan, ye kan. Terkadang caption juga udah di sediain, tapi Hani usahain nego biar bisa di edit sih, agar tidak ada kebohongan publik.

Semua produknya di pakai atau di cobain sendiri tidak?

Jujur aja, nggak semuanya sih. Jadi kalo produknya Hani tidak bisa pakai atau makan/minum, biasanya Hani minta orang lain yang cobain. Hani share pendapatnya dari orang yang nyobain. Tapi Hani selalu berusaha nyobain sendiri dulu ya.

Produk gratisannya suka di kasih orang nggak setelah di review?


Kadang iyes. Daripada kadaluarsa atau kenapa gitu, malah jadi sayang nggak bisa di pake. Mending di kasih kan yak.

Traktir bisa kali.


Mau aja sih Hani traktir. Hani suka ngajak n ngebagiin yang Hani dapatin kok, apalagi ke orang-orang yang menurut Hani tepat. Tapi mungkin nggak ke kalian. Duh, monmaap. hihi. Nah, ya mbok tolong di bantu Hani nya, kalo belum bisa like atau komen, bisa kali di doain yang baik-baik. Jangan di traktir mau, tapi minta tolong fotoin kayanya ogah-ogahan bener. Bantuin anterin ke tempat event kaga mau. Ok fine. Nyindir sih kalo ini. Ups. Salaman lagi ah, mumpung masih nuansa lebaran. monmaap yes?

Bahagia?


Tiap tindakan pasti ada yang bikin seneng maupun tidak. Chit chat langsung aja kalo ini mah. hehe.

***

Kata-kata pertanyaannya nggak semuanya kaya gini sih. Di olah dikit ya, nanti ketauan siapa-siapa aja yang nanya kalo plek sama kalimatnya.

Hayo, apalagi nih yang mau di tanyain? Ini yang keingetan dan masih ada rekam jejaknya di dm dll. Gimana, gimana? Udah ada gambaran sekarang Hani ini ngapain sih? hehe.

Hani tetep temen kalian yang dulu kok. (kalo kalian kenal Hani dari lama) Cuma bedanya sekarang kebanyakan iklan di sosmednya. Ambil yang baik-baik aja ya dari Hani, kalo salah tolong di omongin dalam ruang tertutup dengan pemikiran terbuka. Jadi, kalo komennya di hapus, jangan bafer yes atau liat postingan Hani yang gimana-gimana. hehe.

Salam,


Hani, yang ingin lebaranan, minal aidzin walfaidzin yes.