nisaahani: blogger yang suka sharing review

Selasa, 25 Desember 2018

Pengalaman Perdana Menemani Teman yang Belum Pernah Naik Pesawat - Edisi Trip ke Belitung

Tahun 2018 seperti yang kalian liat di sosmed Hani, tahun ini Hani melakukan banyak perjalanan. Akhirnya ya, setelah beberapa tahun kerja akhirnya mulai mau jalan-jalan lagi.

Padahal dulu waktu kuliah, lanjalan mulu. Lah, malah pas udah punya duit sendiri, sok sibuk aja gitu. Jadinya, weekend maunya tidur aja seharian kalau nggak ada kegiatan. Kaya udah kekuras aja tenaganya dalam 5 hari dalam 7 hari. Lebay emang sih. Haha.

Tapi sekarang mah kalo ada yang ngajakin pergi, hayuk, asal jelas tujuan, kegiatan, dan orang-orangnya. Apalagi sekarang pesen tiket pesawat atau kereta lebih mudah dan murah, pesen hotel juga gampang. Coba deh cek pegipegi (http://pegipegi.com/tiket-pesawat/), bisa lewat web (https://www.pegipegi.com/) atau aplikasi di Play Store.

Jadinya, keinginan keliling Indonesia dan dunia kembali membara. Walaupun makin kesini pengen utamain daftar Haji atau pergi umroh dulu sih. Nah, kemarin November, Hani pergi ke Belitung. Horaaayyy... Dan ini jalan-jalan terjauh sampai saat ini. Biasanya Hani ngetrip kaga lintas pulau, lah ini keluar Jawa cuy.

Tentunya, karena ini lintas pulau, Hani naik pesawat. Gempor atuh kalo lewat darat. Walaupun itu sangat memungkinkan. Tapi Hani emang paling kaga suka lama-lama di jalan. Kalau naik kereta kesayangan aja, itu kaga mau lama-lama. Cukup Jakarta-Surabaya atau sebaliknya aja, itupun mesti nyaman banget. Jadi kalau gak mesti lewat darat, ya naik pesawat aja, biar sebentar di kendaraannya.

Holiday Vibe


Dari jauh-jauh hari, vibe yang kerasa itu udah liburan aja bawaannya. Pas H-1, sampai rencana mau berangkat jam 8 pagi ke Bandara, untuk penerbangan siang abis dzuhur. Semangat sekali emang. Haha. Padahal mah dari rumah ke Bandara sekitar 1 jam kurang kalo kaga macet.

Tapi rencana hanya tinggal rencana. Karena males nunggu, pas hari-H berangkatlah jam 10. Haha. Emang manusia gitu, suka berencana.

Teman perdana naik pesawat. Pucet!


Karena udah lama kaga naik pesawat, sekitar 3 tahunan lah kurang lebih. Ditambah lagi Bandara Soekarno Hatta udah makin kece dan Hani perdana berangkat sendiri naik damri, kaga di anterin. Jadi agak rempong nanya-nanya. Banyak berubah ye sekarang. Good job. 

Setelah haha hihi sama teman-teman mayan lama, kok kita kaga di panggil-panggil buat naik pesawat. Di cek lagi tiket pesawat kita, kali-kali aja ada yang salah. Gak sih, gak ada yang salah, emang delay aja. Karena ada sedikit kendala.

Lalu, sekitar jam 12.30 kita naik pesawat. Dan salah satu temen Hani, perdana banget naik pesawat. Jadinya doi agak nervous gitu. Kita di suruh matiin hp buru-buru, beneran di liatin sampai mati hp-nya. Haha. Ucul banget sih. Padahal kan mau foto-foto. Walaupun bukan pertama kali Hani naik pesawat, tapi tetep weh mau foto-foto. Haha. Abis cekrak-cekrek bentar, hp udah deh di off-in. Biar doi tenang.

Trip ke Belitung
Maaf ya sensor. Biar misterius aja gitu. Haha. Padahal yang udah kenal juga tau ini siapa.

Belum juga take-off, doi udah pegangin tangan kita berdua kenceng banget. Tapi rapopo akudah. Udah ngantuk soal'e. Kebiasaan kalo naik kendaraan gini nih. Eh, nggak juga deng, emang pelor. Haha.

Kasian juga sih kalo diliat-liat, doi kaya tegang gitu sampe pucet. Mulutnya kumat-kamit baca doa. Tapi bagus sih, jadi ikutan kebawa doa jauh lebih khusyuk dari biasanya. 

Ya namanya ngantuk ya syudah curi-curi buat tidur. Walaupun di pegangin kenceng banget tetep merem. Haha. Emang anaknya gitu, kalo ngantuk ya tidur, laper makan.

Selama di perjalanan doi pegangin tangan kita mulu dan kaga berani liat jendela. Padahal pemandangannya bagus tuh. Tapi tetep sih kita jail, maksa-maksa buat liat ke jendela. Haha. Namanya juga temen, kadang suka kurang ajar. Orang lagi takut, malah dibecandain. Tapi kan kita rela dipegang kenceng selama kurang lebih 1 jam lebih.

Setelah dalam waktu singkat tapi mungkin lama bagi temen Hani, kita akhirnya sampai juga di Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin. Foto-foto dong pastinya dan alhamdulillah temen Hani udah mulai ceria lagi.

Trip ke Belitung

Puas Trip di Belitung


Selama kita di Belitung, kita seseruan bareng. Makasih banget lah sama pemandu yang sabar nemenin dan nganterin kita ke tempat-tempat recommended di Belitung. Kita ke Danau Kaolin, makan mie belitung, ngopi di Xong Djie, ke Pantai Tanjung Kelayang, tur 5 pulau (Pulau Batu Belayar, Pulau Pasir, Pulau Lengkuas, Pulau Kepayang, Pulau Kelayang), ke replika SD Laskar Pelangi, Rumah Keong, Museum Kata (Andrea Hirata), Pantai Burung Mandi dll.

Trip ke Belitung

Trip ke Belitung

Trip ke Belitung

Trip ke Belitung

Trip ke Belitung

Trip ke Belitung

Trip ke Belitung

Trip ke Belitung

Trip ke Belitung

Trip ke Belitung
Pamer foto tipis-tipis yak. Hihi


Kalau dari foto-fotonya bikin mau main ke Belitung juga kan? Hihi. Temen Hani aja yang di pesawat pulang pergi tegang level SMP, tetep merasa worth it berkunjung ke sini. Seru!



Salam,


Hani, yang gak sabar mau daftar Haji, umroh, dan keliling dunia, khususnya Indonesia.

4 Program Kemendes yang Terinpirasi dari Presiden RI ke-4

Hulalalahula...

Pada nyadar gak kalau sekarang mulai adanya pemerataan fasilitas serta adanya kemajuan dari banyak daerah di seluruh pelosok Indonesia? Kini daerah selain Jakarta mulai menunjukan pesonanya. Kalau diliat langsung di daerah yang baru secuil Hani liat langsung ya lumayan lah ada tanda-tanda peningkatan menurut Hani.

Dan kalo menurut berita achievement Kemendes saat ini adalah sebagai berikut:
  1. Indonesia mampu menurunkan 10.000 desa tertinggal berkat meningkatnya ekonomi rakyat. Angka tersebut melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang hanya 5.000 desa. Keberhasilan ini juga mendapat apresiasi dari World Bank.
  2. Pemberian dana desa yang efektif untuk mendorong pebangunan di desa. Misalnya pada infrastruktur jalan dan jembatan, terdapat 52.000 kilometer jalan dan 412 kilometer jembatan terbangun dengan rapi. Kondisinya meningkat dari 39,21% menjadi 44,63%. 
  3. Peningkatan akses ke bahan bakar lebih mudah (meningkat 14%), tempat buang air besar sebagian besar keluarga (meningkat 26%), dan akses ke pengiriman pos atau barang (meningkat 59%).
  4. Kementrian desa berhasil memecahkan dua rekor MURI yaitu rekor pembangunan infrastruktur desa terbanyak dalam kurun waktu 3 tahun dan rekor penandatanganan perjanjian kerja sama antara kementerian dengan pemerintahan kabupaten dan pihak swasta terbanyak secara serempak.
  5. Menerapkan smart office. Sehingga, semua data seperti absen dan file karyawan, semuanya terintegerasi langsung dalam database kepegawaian Kemendes.
No nyinyir-nyinyir club and give applause, please...


------------------------------------------------------------------------------
Ternyata oh ternyata, memang ada dana desa yang difokuskan untuk embung serta Prukades agar membantu masyarakat desa meningkatkan taraf hidupnya. Dua itu adalah beberapa bukti nyata bagaimana masyarakat desa mendapatkan perhatian pemerintah melalui Kementerian Desa PDTT. Begitu kata Presiden saat Acara Haul Gusdur Desember 2018 ini.

Opo sih embung dan prukades itu?

Kalau dari kbbi online sih artinya embung adalah penampungan air hujan yang digunakan pada saat musim kemarau untuk tujuan irigasi dan air bersih. Sedangkan Prukades singkatan dari Produk Unggulan Kawasan Pedesaan.

Yap, pada masa pemerintahan kali ini pembangunan infrastruktur embung di perdesaan menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Agar embung bisa dimanfaatkan secara baik sebagai sumber pendapatan baru bagi warga di sekitar embung.

Karena Indonesia adalah negara kepulauan maritim dengan basis ekenomi kerayatan yaitu pertaian dan kelautan. Sebagian besar warga menggantungkan hidup pada bercocok tanam dan pengairan lahan pertanian. Oleh karena itu, mereka juga tergantung pada air embung.

Lagipula, embung bisa juga untuk tempat wisata yang bisa meningkatkan perekonomian di desa. Dan di setiap embung, pemerintah akan memberikan bibit ikan gratis yang bisa dikonsumsi masyarakat kurang mampu.

program kemendes

Tentunya dengan partisipasi masyarakat dan fasilitas yang memadai, produktivitas pertanian warga, potensi pariwisata desa, dan pendapatan serta taraf ekonomi warga juga meningkat. Pembangunan embung di desa pastinya juga memperkuat ketahanan pangan.

Selain embung desa, prukades juga diharapkan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan produk unggulan di desanya masing-masing. Lalu, selain itu, terdapat dua program unggulan Kemendes PDTT lainnya yaitu BUMDes yang diharapkan tiap desa bisa mandiri dalam pendanaan dan Sarana Olahraga Desa yang dianggap akan membawa masyarakat ke kegiatan positif, terhindar dari gizi buruk serta diharapkan lahir bibit-bibit olahragawan yang berbakat.

4 program unggulan desa yang dibuat sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan dan membangun Indonesia dari pinggiran ini terinspirasi dari visi dan semangat Gus Dur dalam membangun ekonomi.

Yak, memang presiden ke-4 kita dianggap memperjuangkan masyarakat tertinggal dengan memfokuskan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan basis ekonomi di sektor pertanian, perkebunan, nelayan, dan UMKM yang berskala kecil. Sehingga, walaupun hanya menjabat kurang lebih 21 bulan, tetap menginspirasi Kementerian Desa dan PDTT saat ini.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, bahkan mengatakan, "Pemerintah akan berusaha keras untuk memfasilitasi tumbuhnya sektor pertanian sebagai unit usaha. Di antaranya dengan memberikan insentif, pendampingan, hingga kredit usaha rakyat agar pengelolaan sektor pertanian lebih profesional."

Mantap kan ya, gengs? Atulah kita mah sebagai masyarakat selain memantau kegiatan pemerintah, harusnya juga mendukung segala tindakan baik pemerintah, biar Indonesia semakin maju. Merdeka!

Salam,




Hani, calon presiden. Haha. Pis.



Minggu, 23 Desember 2018

AC LG Dual Cool dengan Watt Control dengan Teknologi H2H (Inverter) - Semeriwing yang Hemat

Beli AC lagi jadi wishlist Hani nihItem ini masih di pertimbangkan manfaat dan kekurangannya. Merk dan tipe apa yang mau di beli juga masih di pikirin mateng-mateng. Secara Hani mesti biaya bayar listriknya. Cuy, kalo bisa hemat ngapa nyari yang mahal. Makanya di searching dulu ya buibu.

Sebenernya prinsip Hani sih masih sama. Walaupun semenjak menghasilkan duit sendiri, Hani semakin perhatian sama harga. Pokoknya dalam membeli sesuatu, nggak mesti barang yang murah. Tapi pilih yang memang berkualitas bagus dan pastinya awet.

Jadi, pengeluaran sehari-harinya minim dan nggak sering ganti. Percuma kan kalo murah tapi sering ganti, kaga awet gitchu. Hani lebih suka satu untuk selamanya, macam jodoh. Hahahaahahhaa. Jayus.

Hani lagi pengen AC, karena di kamar Hani yang sekarang kan belum menggunakan AC. Tadinya belum ngerasa butuh aja. Tapi nanian juga pas ortu Hani ke kamar Hani, kegerahan. Beberapa orang yang ke kamar Hani juga ngerasa butuh angin. Entahlah.

Padahal Hani mah selimutan tebel mulu plus baluran minyak anget kalo tidur atau di rumah. Haha. Macam bocah biar kaga kedinginan. Tapi sepertinya berguna kalo ada orang yang berkunjung ke kamar.

------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------

AC yang Hani cari itu yang hemat, awet, teknologi terkini, kaga bikin ribet pemeliharaannya, dinginnya bisa menyesuaikan otomatis, ada garansi, dinginnya cepet, secara ini bakal di nyalain kalo ada tamu aja. Ada kaga tuh yang memenuhi syarat? Emang anaknya pemilih abezzz akutu.

Mungkin kalian yang update insta story instagram Hani pasti liat beberapa kali Hani lagi nemenin teknisi lagi maintenance AC. Terus Hani jadi ekspert dunia AC gitu? Oh belum tentu Fernando. Hani belum pernah mengerjakan sendiri.

Jadi, belum bisa bilang handal dalam per-AC-an dan belum tau AC yang Hani mau itu ada di merk dan tipe apa. Tapi pas Hani liat speknya AC Dualcool with Watt Control-Deluxe Air Purifying, kok jadi mupeng yak.

AC LG

Canggih bats.

Rabu, 19 Desember 2018

Tanya Marlo, Chatbot Line Layaknya Teman Curhat

Hayo siapa yang doyan curhat? Hayo ngaku. Sama kok Hani suka curhat juga. Tapi ya yang sekedar kejadian ringan yang tidak melibatkan terlebih dalam.

Jadi, kalo di tanya tentang Hani lebih dalam, palingan orang nggak ada yang tau. Soalnya kan riskan ya kalau curhat ke orang lain.

Bahkan keluarga atau teman dekat aja nggak jaminan mereka bisa ngertiin tanpa judge. Dan belum tentu mereka bisa bantu, walaupun terkadang kalau kita curhat cuma pengen di dengar tanpa mesti di tolongin.

Saya adalah Generasi Milenial yang Jarang Bawa Uang Tunai

Bayarnya bisa pake debit atau uang elektronik, Mba? Soalnya saya tidak bawa uang tunai banyak.”

Kalimat ini jadi favorit saya beberapa bulan terakhir, jika melakukan transaksi offline. Karena semenjak bisa menghasilkan uang sendiri, jarang sekali saya membawa uang tunai banyak. Saya hanya menyediakan kurang lebih seratus ribu rupiah di dompet. Dengan anggapan meminimalisir stok uang tunai di dompet, meminimalisir pula pengeluaran bulanan.

Apakah itu berhasil? Sejauh ini sih berhasil. Selama saya menghindari berkeliling mall atau hangout bareng teman-teman terlalu sering. Walaupun sebenernya saya tipe yang lumayan bisa bertanggung jawab dalam penggunaan uang. Tapi saya rasa menyediakan uang tunai secukupnya bisa jadi cara efektif mengurangi pengeluaran. Selain itu, saya merasakan lebih cepat dan lebih mudah dalam bertransaksi. Tidak lagi ribet harus menghitung dana yang akan dikeluarkan.

Kalau ada yang bilang, malah makin tergoda untuk menjadi konsumtif jika stok uang elektronik dan kartu debitnya banyak. Ya bagi saya itu sih tergantung pribadi masing-masing. Tinggal pintar-pintarnya kita sebagai pemilik.

Terus, kalau ada yang meragukan keamanannya, entah keamanan datanya atau disalahgunakan kartunya. Ya, bismillah aja. Dilihat saja tempat transaksi dan kasirnya. Kalau ada yang mencurgikan langsung lapor atau cerewetin saja. Biasanya akan malu sendiri mereka. Tapi beneran deh, mayoritas sekarang sudah aman bertransaksi. Karena sudah di awasi pihak-pihak berwenang, jadi kita lebih tenang.

Selain kartu debit, sebenernya kita bisa melakukan pembayaran dengan kartu kredit untuk kaitan APMK atau Alat Pembayaran Menggunakan Kartu. Tapi kali ini saya tidak akan membahas mengenai kartu kredit lebih lanjut. Karena saya bukan pengguna kartu kredit. Saya hanya pengguna kartu debit, saya terlalu ngeri menggunakan dana yang bukan dari dana simpanan saya sendiri.


------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------

Masalah penggunaan kartu debit selesai, saya sudah bisa menaklukannya. Nah, sekarang yang sedang booming juga adalah transaksi menggunakan uang elektronik. Jika dahulu kartu elektronik yang saya tahu hanya bisa digunakan untuk transaksi bus transjakarta atau krl. Sekarang sudah banyak lagi transaksi menggunakan uang elektronik ini. Sistem penyimpanannya juga sudah canggih. Jika dulu menggunakan berbasis chip, sekarang menggunakan berbasis server juga ada. Jadi, kita bisa membayar ojek online dengan menggunakan uang elektronik ini. Bahkan sekarang bisa untuk membeli beberapa produk dan makanan, dapat diskon atau cashback pula.

Tentunya, ini menjadi tantangan lagi nih untuk saya sebagai konsumen. Karena jika tidak mengaturnya dengan baik, maka akan terjadi pemborosan. Karena tergiur diskon dan kemudahannya bertransaksi secara cepat.

Untuk itu saya membiasakan tidak menstok banyak saldo di uang elektronik, secukupnya saja. Karena selain menghindari kalap bertransaksi. Uang elektronik bukan termasuk simpanan, jadi tidak dijamin LPS dan uang elektronik mempunyai batas maksimum saldo.

Dengan mengetahui lebih banyak ekonomi digital khususnya di masalah pembayaran dan tentunya mengetahui banyaknya kemudahan dalam bertransaksi, seharusnya kita sebagai generasi milenial lebih bijak dan bisa memanfaatkan dengan benar. Baik pembelian secara offline maupun online di e-commerce. Jadi, kalau mau bayar transaksi sudah terpengaruh saya untuk menggunakan non-tunai demi berhemat?

Jika tulisan ini berbeda dari biasanya, ini dikarenakan artikel ini di gunakan selain di blog ini.


Senin, 10 Desember 2018

Sudahkah Berkontribusi Membangun Indonesia dengan Menjadi Tenaga Kerja Berkualitas?

Hulalalahula...

Tanggal 6 Desember 2018, Hani datang ke acara formal. Haha. Beneran dah, gak nyangka acaranya bakal seformal itu. Sampai narasumbernya ada Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Gubernur Banten, Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Kementrian PUPR.


(Ini poster undangan, pas di acara Pak Yaya Supriyatna Sumadinata di gantikan Bu Dewi Chomistriana)

Curhat dikit ya buibu pakbapak...

Jadi, waktu itu salah satu blogger senior nanya siapa orang Banten yang biasa bikin konten di yutub. Ya, sebagai orang yang tinggal di Banten dan setahun terakhir meramaikan yutub, Hani merasa terpanggil buat tunjuk tangan.

Singkat cerita, Kamis minggu lalu, Hani cus ke Gedung Pendopo Gubernur Banten. Btw, walaupun tinggal di Banten 20 tahunan, tapi Hani baru beberapa kali ke arah Banten. Seringnya ke arah Jakarta. (Tangerang juga termasuk Provinsi Banten ya. Cuma termasuk salah satu daerah Banten yang paling dekat dengan Jakarta).

Setelah naik bis fenomenal anak kampus Untirta, bis Murni jurusan Kalideres - Labuan, dilanjut ojek, akhirnya sampai juga ketempat acaranya. Kenapa bis fenomenal? Karena bis ini emang sering di gunakan bolak balik sama mahasiswa Untirta asal Tangerang dan kecepatan bis ini dahsyat. Kalo jendelanya kebuka, bisa kering muka. Kenceng bener dan remnya suka kaga kenal waktu. Suka-suka sopirnya. Hani rasa tuh sopir-sopirnya kebanyakan nonton Valentino Rossi. Oke next, ini jayus. Haha. Ngelawak sendiri, males sendiri. Lol.

Pas sampai ke lokasi acara, Hani bersyukur banget milih pake batik. Alhamdulillah ya Allah kaga saltum. Karena semua rapi-rapi amat kaya pengen upacara.

(Sekali lagi tulisan ini agak cenderung dari sudut pandang curhat. Namanya juga pengalaman perdana ke acara yang menurut Hani cenderung resmi yak. Hihi)

Setelah melantunkan Lagu Kebangsaan bareng. Kita langsung di paparkan materi. Apa sih bahasannya?

Hani akan coba paparin materi acaranya menggunakan bahasa Hani sendiri ya. Tapi insyaallah masih sesuai dengan poin-poin penting.

Pembicara pertama:
Bapak Mohamad Nasir
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI

Bapak Menteri menjelaskan Strategi Mempersiapkan Lulusan Perguruan Tinggi Siap Kerja dan Membuka Peluang Lapangan Kerja.

Indonesia mempunyai jumlah penduduk kurang lebih 266 juta. Tapi kenapa masyarakatnya masih di anggap kurang kompetitif? Padahal sumber daya manusianya banyak, sumber alamnya juga menyokong dengan baik. Itu semua karena sumber daya manusianya dianggap kurang terampil/berkualitas di dunia industri. Hiks. Sedih akutu nulisnya.

Menurut Hani, mungkin bukannya belum berkualitas kali ya, mungkin pekerjaannya yang dipilihnya belum sesuai dengan talent dan passionnya. Namanya juga banyak yang salah pilih jurusannya kan yak. Ups.

Berdasarkan World Economic Forum (WEF) 2018, daya saing Indonesia di peringkat 45 dari 140. Entah mau sedih atau bersyukur. Karena kalo keaktifan di dunia maya peringkat kita mayoritas 10 besar. Beda dengan peringkat daya saing.

Karena Hani orangnya positif, walaupun kadang suka keceplosan ngeluh. Macam tulisan di atas barusan. Jadi, Hani milih bersyukur dan positif aja, Indonesia bisa maju dan meningkatkan rangkingnya. Selama mau usaha, pasti bisa.

------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------

Biar semangat dan jiwa kompetitifnya naik, Hani bisikin peringkat beberapa negara tetangga ya.

Singapore dengan peringkat pertama di pendidikan Sains, matematika, dan minat baca dari 70 negara, mendapatkan peringkat 2 dari 140 negara dalam hal daya saing. Sedangkan Malaysia urutan 25 dan Thailand ke 38. (Menurut peringkat WEF dan Program for International Student Assesment (PISA) tahun 2015).

Tenang, jika seluruh elemen masyarakat saling membantu dan berusaha maju, pasti peringkat 1 dalam berdaya saing pun rasanya mungkin.

Btw, mau tau gak kita peringkat berapa dalam hal science, math, and reading?

Science urutan 62/70, maths 64/70, reading 63/70. Hampir urutan bontot sih. Hiks. Tapi harus di akui, bahkan walaupun termasuk lulusan teknik top ten university, Hani gak segitu interest sampe in love sama bidang tersebut. Cukup tertarik saja, gak lebih. Jadi, ya mungkin banyak lagi diluaran sana mirip sama Hani.

Walaupun begitu, pemerintah Indonesia tetap berusaha memperbanyak lulusan Perguruan tinggi mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mendorong lulusan terserap di dunia kerja atau menjadi wirausaha (entrepreneur).

Menjadi lulusan universitas memang bukan jaminan kesuksesan, tapi ketika kita bisa mendapatkan one equipment of success, why not?

Dan Alhamdulillahnya lulusan perguruan tinggi sekarang makin meningkat, diharapkan daya saing pekerja di Indonesia juga meningkat. Walaupun pada realitanya banyak para pekerja di anggap kurang mempunyai skill di bidang pekerjaannya. Mungkin itu butuh waktu kali ya, kan semua profesional pernah jadi pemula. Tapi sebenernya apa sih skill yang di butuhkan tenaga kerja?

1. Kebiasaan kerja positif
2. Komunikasi
3. Menulis
4. Matematika
5. Bahasa Inggris
6. Pemecahan masalah
7. Bekerja dalam tim
8. Keingintahuan
9. Kreativitas
10. Sabar dan pantang menyerah
11. Kesadaran digital
12. Berpikir kontekstual
13. Kerendahan hati

Kalo diliat-liat sih kebanyakan lebih ke soft skill ya. Tapi seriusan deh, kalo kita belum pas layaknya puzzel dalam pekerjaan yang kita geluti, bakal kerasa kurang aja, walaupun di awal tak terasa.

Tapi walaupun gitu, tetap terus berusaha, kalaupun dirasa kurang dalam kurun waktu tertentu, temukan dalam hati kita kesimpulan 'mungkin bidang kita bukan disitu'. Kalau udah menemukan kalimat tersebut, cari bidang lain. Rezeki gak cuma ada di satu pintu, gengs.

Selain di harapkan masyarakatnya mempunyai kesadaran sendiri untuk maju. Pemerintah memiliki beberapa langkah buat mencetak lulusan berkualitas di era industri 4.0 a.k.a zaman enow.

Berikut strategi pemerintah mempersiapkan lulusan berdaya saing:

1. Membangun ekosistem perguruan tinggi merespon industri 4.0
2. Melakukan reorientasi kurikulum
3. Melakukan student mobility dan magang
4. Meningkatkan kompetensi entrepreneurial
5. Menciptakan tenaga terampil untuk dunia kerja dan industri melalui revitalisasi Politeknik

Gimana, gimana pas baca strateginya? Mungkin gak asing dari kita denger komen, ''duh gonta ganti kurikulum mulu, pasti ada main nih." Dulu Hani juga tipe yang mengiyakan tiap ada yang komen begitu. Tapi pas kemarin datang, kok jadi mikir, "ya namanya kebutuhan hidup makin ningkat, bakal aneh gak sih di ajarin teori jadul yang jelas-jelas bakal gak dibutuhin. Misal kita udah siap-siap menyongsong 5G, tapi masih mempelajari secara mendalam teori 1G. Ya gak apa-apa mempelajari sejarah, tapi jangan sampai kita malah gak tau sesuatu yang baru atau yang akan datang secara mendalam. Sama-sama mendalam lah mempelajarinya, biar ilmunya makin luas."

Selama semua terealisasi dan bisa membawa jadi lebih baik, gak apa sih walaupun terjadi perubahan, menurut Hani sih begitchu. Sebagai masyarakat yang baik selain menaati, cuma bisa ikut mendoakan biar strategi atau step atau apalah itu taktik supaya Indonesia bisa maju, bisa teralisasi dengan baik tanpa ada kebocoran dan kebohongan sana sini. Aamiin. Aamiin-in dong gengs.

Tadi kan Hani paparin strateginya. Tapi sebenernya apa sih yang udah di cap
capai dari pemerintah selama ini agar strateginya berhasil?

Cekidot... Klaim pencapaian pemerintah:

1. Pilot projek revitalisasi di 12 Politeknik Negeri
2. Penyediaan dosen dari industri
3. Retooling 342 dosen Politeknik. Dosen diikut sertakan dalam pelatihan luar negeri dan mengambil sertifikat kompetensi Internasional.
4. Pemberian biaya kepada 2.841 mahasiswa Politeknik untuk mengambil sertifikat kompetensi di dalam negeri
5. 12 Politeknik menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
6. Pengembangan kurikulum pendidikan vokasi berdasarkan KKNI sebanyak 79 prodi
7. Pembentukan Lembaga Standarisasi Pendidikan (LSP) vokasi sebanyak 28 LSP
8. Pembentukan Tempat Uji Kompetensi (TUK) sebanyak 89 TUK
9. Jumlah mahasiswa yang sudah memperoleh Serifikat Kompetensi sebanyak 11.931 mahasiswa (mahasiswa laki-laki 8.288 orang dan mahasiswa perempuan 3.634 orang)
10. Telah menandatangani 254 MoU kerjasama dengan industri

Itu penjabaran dari Pak Menteri. Makin pusing? Bagus, kata orang itu tandanya mulai paham. Biar makin paham kita ke penjabaran dari narasumber selanjutnya ya.

Pembicara kedua:
Hamid Muhammad
Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud

Tadikan sudah di sebutkan adanya revitalisasi dalam pencapaian pemerintah. Berikut 8 bidang yang direvitalisasi:

1. Agribisnis dan agroteknologi
2. Kemaritiman
3. Pariwisata
4. Seni dan industri kreatif
5. Teknologi dan rekayasa
6. Bisnis dan manajemen
7. Energi dan pertambangan
8. Teknologi informasi dan komunikasi

Btw sebelum penjabaran lebih lanjut, numpang nanya nih gengs. Vokasi sama SMK itu samakah? Setau Hani vokasi itu udah katagori diploma. Maafkan bila salah. Tapi pas Hani baca-baca lagi slide presentasi para narasumber. SMK sama dengan vokasi dan politeknik adalah penyebutan untuk sekolah SMK. Hmmm... (Sejam) anggap aja begitu.

Ok lanjut...

Sebenernya Pak Dirjen kebanyakan memaparkan pencapaiannya sih. Tapi sebelumnya kita bahas dulu apa aja emang Inovasi Pembelajaran SMK, sehingga di anggap bisa berkontribusi ke pencapaian?
1. Kurikulumnya berbasis industri 4.0, dimana pembelajaran menggunakan model demand driven, dengan mengedepankan pendekatan jobs based learning.
2. Inovasi model pembelajaran, pengembangan model pembelajaran student center dan pengembangan proyek based learning.
3. Teching Factory (TEFA) dan technopark
4. Penguatan pendidikan karakter dan budaya literasi

Sebenernya apa sih latar belakang revitalisasi selain emang tuntutan zaman?

Sepertinya yang udah di bilang, dunia pasti berubah-ubah, gak ada yang pasti dan tentunya tantangan kerjanya udah berubah. Ditambah lagi adanya arahan Presiden, "Kita harus terus memperbaiki piramida kualifikasi tenaga kerja kita agar menjadi tenaga kerja yang terlatih, terampil agar terserap semuanya ke dalam insdusti-industri kita" (Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 3 Januari 2018)

Dan dibawah ini adalah 6 arahan khusus Presiden ke Kemendikbud:
1. Membuat peta jalan
2. Menyelaraskan kurikulum dengan kompetensi yang dibutuhkan
3. Meningkat kompetensi pendidik
4. Meningkatkan kerjasama dengan K/L dan DUDI (I'm sorry, I still didn't know the meaning about K/L dan DUDI)
5. Meningkatkan akses sertifikasi dan akreditasi lulusan
6. Membentuk kelompok kerja

Nah, beberapa tahun ini apa aja sih achivement dari kemendikbud? Apa udah sesuai dengan keinginan Presiden dan zaman?

1. Membuat peta jalan pengembangan SMK
a. Tersusunnya peta jalan revitalisasi SMK Nasional
b. Tersusunnya peta jalan revitalisasi SMK di 34 Provinsi

2. Pengembangan dan penyelerasan kurikulum
a. Revisi spektrum keahlian SMK
b. Penyusunan Kurikulum sesuai Spektrum Keahlian SMK Hasil Revisi
c. Sinkronisasi Kurikulum Sekolah sesuai dengan Kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri

3. Pemenuhan Guru Kejuruan dengan Pelaksanaan Program Keahlian Ganda
a. Pemenuhan Guru Kejuruan dengan Pelaksanaan Program Keahlian Ganda
b. Pemenuhan Guru Kejuruan dengan Pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru
c. Peningkatan Kompetensi Guru Kejuruan

4. Kerjasama sekolah dengan dunia usaha, industri, serta perguan tinggi
a. Penyelarasan kejuruan yang link and match dengan dunia industri
melalui penyiapan kurikulum implementasi serta optimalisasi kerja
sama dengan DUDI
b. Penguatan kerjasama industri dengan kementerian/lembaga,
pemerintah daerah, dan dunia usaha/industri
c. Peningkatan akses sertifikasi lulusan SMK dengan penambahan
jumlah LSP P-1, melalui pelatihan dan sertifikasi asesor kompetensi

5. Meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK dan akredetasi SMK
a. Peningkatan akses sertifikasi lulusan SMK dengan penambahan jumlah LSP P-1,
melalui pelatihan dan sertifikasi asesor kompetens
b. Pelatihan penyusunan materi uji kompetensi (MUK) dan finalisasi skema sertifikasi
c. Peningkatan jumlah sertifikasi kompetensi teknis dan sertifikasi siswa
d. Peningkatan Karakter Peserta Didik
e. Peningkatan akses dan mutu SMK dengan pemberian bantuan fisik dan non fisik

Wah, banyak ya. Biar lebih berasa lagi pencapaiannya. Hani kasih angka.
665 SMK sudah menyelaraskan kurikulum DUDI, 1844 SMK sudah bekerja sama dengan industri nasional dan internasional, 24 instansi bekerja sama dengan SMK. 31.43% rekruitmen dan sertifikasi pendidik dan industri, 42.62% bimtek pengembangan pembelajaran abad 21, 57.60% pengembangan kompetensi guru, 46.76% profesionalisme tenaga pendidik dan laboran.

Masih kurang? Kasih fotonya aja dah.


Alhamdulillah ya kalo udah banyak pencapaiannya. Semoga bisa mempertahankan dan semakin banyak pencapaian lain.

Ok next...

Pemateri ketiga:
Dewi Chomistriana
Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan, Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR

Mari kita lihat dari sisi PUPR. Apasih kurangnya para tenaga kerja Indonesia? Dan bagaimana PUPR meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja kontruksi guna mendukung infrastruktur yang andal.

Bagi PUPR tantangannya sendiri adalah sebagai berikut:
1. Disparitas antar wilayah dan kawasan masih tinggi (KBI dan KTI)
2. Daya Saing Nasional masih belum kuat karena keterbatasan dukungan infrastruktur (termasuk konektivitas)
3. Pemanfaatan Sumberdaya belum optimal dalam mendukung kedaulatan pangan & energi
4. Urbanisasi yang tinggi (53% penduduk tinggal pada kawasan Perkotaan)

Tenang, kan tadi udah di bilang, asal berusaha bakal ada hasil baiknya.

Nah, dari pihak PUPR melakukan upskilling/reskilling: Inovasi pelatihan dan uji sertifikasi terhadap Tenaga Ahli dan Terampil.

Untuk tenaga ahli dilakukan pelatihan jarak jauh melalui Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri (SIBIMA). Sedangkan, untuk para terampil dilakukan metoda observasi, ajar mitra kontruksi, dan mobile training unit.

Hani tertarik dengan SIBIMA ini, apakah ini?

SIBIMA merupakan salah satu solusi pelayanan publik untuk mengatasi backlog pemenuhan kebutuhan tenaga ahli bersertifikat seiring dengan fokus pemerintah untuk membangun infrastruktur sesuai RPJMN dan Renstra Kementrian PUPR 2015-2019.

Dan ternyata sudah sebanyak 11.846 peserta terlatih melalui distance learning ini. Waduh, kok Hani baru tau? Kurang jauh mainnya sayah. Hehe.

Dengan SIBIMA, byebye biaya mahal, peserta terbatas, fasilitas terbatas, lama, dan carbon footprint besar. Welcome modul lengkap secara online, tidak berbayar (efisien), peserta bisa banyak, tidak membutuhkan ruangan khusus, carbon footprint paperless, penyetaraan dengan Continuing Professional Development (CPD), garansi kualitas oleh asosiasi/PTN/PTS.

Buat kalian yang merasa pekerja berkomten hanya saja belum bersertifikasi. PUPR akan melakukan pembekalan secara materi dan teori serta praktik lapangan selama 2 hari. Lalu, uji kompetensi/obeservasi selama 1 hari. Nantinya, bisa juga dapat sertifikasi kompetensi kerja. Yuk, cus ikutan ini.

Oh iya, sertifikasi bakal di digitalin. Agar terhindar dari pemalsuan dokumen, ramah lingkungan, lebih praktis untuk digunakan, tidak membutuhkan autentikasi dan legalisir ulang. Dan untuk mengecek sertifikasi itu akan ada LPJK Scanner. Rencananya akan di mulai 1 Januari 2019. Wew. Bentar lagi dong.

Nantinya bukan hanya sertifikasi saja yang di digitalisasikan, tetapi perijinan, procurement, monitoring, supervisi, pasar digital sektor kontruksi juga akan digital.

Dengan begitu diharapkan tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu.

Tadi kan udah tuh dari sisi pendidikan dan dari sisi pekerjaan juga udah. Nah, dari sisi Banten sebagai tuan rumah acara ini bagaimana sih?

Oke dah. Next, pembicara terakhir.

Pembicara keempat:
Wahidin Halim
Gubernur Banten

Menurut FMB9, yaitu tempat informasi akurat, data valid, dan narasumber terpercaya. Berikut infografis kemajuan Banten:


Sebenernya pas dapat info ini, jadi mikir, iyakah? Tapi emang sih di Banten udah banyak kemajuan. Walaupun makin banyak tol, masih aja ya macet. Zzz... Semoga kemajuan fasilitas di ikuti kesadaran masyarakatnya. Aamiin.

Karena Hani tertarik wisata bahas pariwisatanya aja. Haha.

Ternyata banyak ya wisata Banten. Paling banter taunya Anyer sama Tanjung Lesung. Berikut 9 pola ruang kawasan wisata yang bisa dikunjungi selama di Banten:
1. Kawasan wisata pantai barat: anyer, carita, tanjung lesung, sumur, pulau sangiang
2. Kawasan wisata pantai utara: pantai tanjung kait, pantai tanjung pasir, pulau tunda, pulau cangkir
3. Kawasan wisata budaya Banten lama
4. Kawasan wisata pantai selatan
5. Kawasan wisata budaya pemukiman baduy
6. Kawasan wisata alam taman nasional ujung kulon
7. Kawasan wisata alam taman nasional gunung halimun
8. Kawasan wisata geopark
9. Kawasan wisata agro

Oh iya, sebelumnya yang masih belum tau Banten atau ingetnya yang negatif-negatif aja. Cus baca dulu mukadimah Banten di bawah ini ya. Biar tau kenapa Banten layak jadi salah satu provinsi yang diperhitungkan.

Selama tiga tahun terakhir perekonomian Banten menunjukan perkembangan yang menggembirakan. Perlahan tapi pasti, Banten mempunyai pertumbuhan ekonomi nasional di atas rata-rata. Tahun ini saja pertumbuhan ekonomi Banten 5.75%, sedangkan rata-rata nasional 5.17%.

Semua peningkatan ini akibat pertumbuhan usaha industri pengolahan dan usaha perdagangan besar maupun kecil, reparasi mobil motor, lagipula posisi Banten sangat strategis dan mempunyai bandara serta pelabuhan. Jadi wajar jika dikelola dengan baik akan terjadi peningkatan perekonomian.

Selain itu, Sumber Daya Manusia di Banten di anggap cukup memadai. Sehingga, banyak yang mau berinvestasi di Banten. Alhamdulillah ya. Selama dikelola dengan baik, segala kemajuan mah silakan saja.

Hayo, paham kaga tuh semua? Apa masih nyinyir? Duh, manusia emang ya.

Intinya, semakin banyak kemudahan yang kita dapat dan makin banyak cara untuk bersertifikasi, dimana sertifikasi adalah salah satu syarat yang dibutuhkan dalam industri. Karena dengan adanya sertifikasi, diharapkan pekerjanya sudah berkompeten. Begitu sih kesimpulan dari pendabaran tadi dari sudut pandang Hani.

Terus, apakah Hani sudah menjadi tenaga kerja yang sesuai? Pengennya sih sudah mantul (mantap betul) di atas rata-rata. Tapi namanya manusia, selalu aja ada kekurangannya. But, it's ok beibeh. Selama ada keinginan dan usaha untuk lebih baik, akan ada hasil baik.

Salam,

Hani, yang semoga jadi menteri yang baik dan benar. Aamiin.

Semua bahan materi berdasarkan www.fmb9.id

Sabtu, 08 Desember 2018

Advan S6, Bikin Siapapun Bisa Ngegame! (Asal Jangan Sampai Lupa Waktu)

Hulalalahula..

Udah tau kan Hani mah doyan main games? PUBG, mobile legend, survival heroes, onmyoji, ragnarok, dan lain-lain, semua yang seru dan hits, Hani mainin. Tapi paling favorita mah PUBG sih.

Ya, walaupun makin kesini jarang main game lagi. Karena merasa banyak hal baik yang harus dikerjakan demi masa depan. Ihir.

Dulu waktu kecanduan games tingkat kecamatan. Di hp Hani sampai ada 5 games. Haha. Terus kerjaannya bareng teman-teman, mabar baeee... Sampe temen-temen Hani pada kredit buat beli hp yang canggihan dikit biar pas main games bareng, minim ngelag.

Lah, elah... Ngapain keles pake kredit-kreditan. Beli aja sih semampunya. Belum tau nih orang-orang ada hp dengan spek pas, harganya terjangkau bro.

Advan S6, cuma 870rebu.



------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------



Eh, seriusan loh ini. Hp dengan pilihan warna hitam, putih, biru dan beresolusi layar 960x480 piksel, rasio 18:9 ini memang segitu harganya. Murah meriah kan? Haha. Berdasarkan data dari Smartphoneku, berikut ini detail spesifikasinya:

Ini Hani bocorin speknya Advan S6:
OS: IDOS 7.3@Android 7.0
Baterai: 2200 MAh (yang Hani suka, baterainya bisa dilepas coy)
Kecepatan: 150Mbps
Dimensi: 151.5 x 73.9 x 8.9 mm
Berat: 166 gram
Bahan: crystal
SIM: SIM Nano Ganda + TF
Tipe layar: LCD IPS
Lebar: 5,34 inchi FWVGA
Chipset: spredtrum - SPM 6424 - 21
CPU: SC9850KL 1.3G Quad-Core@28nm Cortex A7
GPU: Mali-T820
Memory: Micro SD, hingga 32 GB
Memory internal: 8 GB
Jenis jack: 3.5 mm jack
Siaga: 200 jam
Fitur: G-sensor, membuka kunci sidik jari, buka kunci kecepatan


Kekurangannya paling RAM-nya hanya 1 GB. Tapi buat harga hp tidak sampai sejuta, ini udah sesuai banget. Dan untuk fotonya buat tipe suka putu-putu macam Hani, memang agak kurang walaupun fiturnya banyaaakkk... dan tetap hasil fotonya bisa cetar. Haha. Tapi sekali lagi mengingat harganya yang super terjangkau. It's ok, bebs. 

Speks kamera
Kamera depan: 2MP
Kamera belakang: 5 MP



Audio
Dalam main games, selain anti ngelag, layarnya yang mumpuni, audio-nya juga mesti canggih dong. Apalagi ketika main PUBG, suara langkah kakinya penting biar kita lebih aware sama kedatangan musuh. Nah, di hp Advan S6 ini, audionya K8 Amplifier. Dengan mengklaim treble jelas, bass yang kuat, suara yang keras tetapi tetap nyaman. Bisa bikin ngegames kita makin seru. Enemy ahead...


Aman? Aman dong
Walaupun Hani kurang perhatian dengan keamanan hp, tapi ketika liat iklannya yang menyatakan bahwa Advan S6 menggunakan Security Advan. Hani jadi merasa lebih aman. Bakal kebayang akan berkurangnya ngelag ketika ngegames.


Bundling bareng Telkomsel
Lalu, kurang apa lagi nih persiapan buat ngegames-nya? Hp minim ngelag, udah ada. Layar yang mumpuni, udah ada. Audio juga siap dum dum dum. Tentunya yang kurang, paket datanya. Sekali ngegames pernah diperhatiin nggak, berapa paket data yang dihabiskan? Mayan uga tau.

Makanya itu, Advan S6 kali ini spesial karena bundling dengan Telkomsel. Isi ulang Rp 50ribu/bulan. Bonus 6 GB + 100 menit telepon + 500 sms. Beli hp, gak sampai sejuta, tapi dapatnya banyak. Yang nyari hp bundling zaman enow, pas lah. Hpnya benar-benar terjangkau dengan mayoritas masyarakat Indonesia.



Sudah siap semua lah ya equipment buat mabar? Kuy lah mabar. Tapi selalu ingat ya, waktu 24 jam, ya jangan main games terus sampai lupa waktu dan bikin kesal orang terdekat kita.

Salam,


Hani, yang ngarep jadi gamers profesional walaupun makin jarang ngegames. Haha.

Baca tentang postingan HP Advan lainnya disini.