nisaahani: blogger yang suka sharing review

Jumat, 15 Februari 2019

#CegahDBD dengan Larvitrap, Alat Penangkap Nyamuk Hemat Murah Meriah dari Bahan Bekas.

Hai, udah ada yang tau tentang Lavitrap? Salah satu alat pembasmi nyamuk dari botol minuman bekas. Wah, kalau belum tau, baca tulisan saya selanjutnya yak! Bakal bahas ini dan mencoba menjabarkan cara bikinnya. Biar bisa di pakai di rumah, buat cegah nyamuk, apalagi nyamuk penyebab DBD. Hih atut ama nyamuk.


***
Sekarang-sekarang ini masih sering hujan. Walaupun biasanya musim hujan itu ada di bulan yang berakhiran -ber. Seperti, September, Oktober, November, dan Desember. Walaupun begitu, Januari dan Februari masih saja rutin hujan. Sehingga rentan banyak nyamuk dan penyakit DBD a.k.a demam berdarah.

Kenapa malah ketika hujan, nyamuknya malah semakin banyak? Karena walaupun masa hidup nyamuk sebentar, tapi nyamuk suka bertelur dan telur nyamuk menetas jika terkena air. Makanya itu, yuk dicek dan ditutup/dibersihkan tiap ada tampungan atau genangan air. Sekalipun itu air bersih. Biar tidak menjadi lahan perkembangbiakan nyamuk. 

Betewe, sudah tau kan sumber DBD? Yap, nyamuk Aedes Aegypti. Kalau kita tidak fit dan tergigit nyamuk pembawa virus dengue, besar kemungkinan bisa terkena DBD. Pokoknya kalau kalian terkena salah satu dari gejala DBD di bawah ini, langsung cek ya.

Ciri-ciri terkena DBD, biasanya akan mengalami gejala sebagai berikut:
1. Demam tinggi mendadak
2. Nafsu makan menurun
3. Sakit perut, sakit pada ulu hati, serta muntah.
4. Adanya pendarahan
5. Tangan dan kaki menjadi dingin serta lemas

Memang sih, jika badan panas bukan berarti langsung di vonis DBD. Tapi dengan segera menanyakan ke ahlinya, kita bisa terhindar dari fase selanjutnya. Demam lebih dari 3 hari, amannya kita minta cek trombosit.


***

Kalau sudah kejadian, ya sudah sabar, di obati, dan berharap sakitnya jadi penggugur dosa. Tapi kan amit-amit ya, jangan sampe. Kalau bisa sehat kan ya maunya sehat dan berkah kesehatannya.

Tapi sebelum kejadian, ada beberapa cara buat cegah DBD. Mungkin anak 90an paham bener nih sama 3M, menutup, menguras, dan mengubur. Tapi zaman now, bukan lagi mengubur. Karena di kubur rentan jadi genangan nyamuk. Oleh karena itu, M yang terakhir di ganti menjadi di olah kembali.

Dan untuk mencegah DBD, biasanya tiap daerah di adakan fogging masal. Walaupun pada kenyataannya, fogging disarankan jangan sering-sering. Karena residunya lebih banyak dari pada obat basmi nyamuknya. Nyamuk matinya nggak seberapa, nyesek bin engapnya lama bener. Hehe.

Lalu, biasanya di setiap daerah ada Jumantik alias Juru Pemantau Jentik. Tapi atulah kita mah mesti kesadaran pribadi. Karena kan ya rumah-rumah kita, lingkungan juga daerah kita, badan-badan kita juga yang mesti kita jaga, keluarga juga keluarga kita. Jadinya, usahain bisa menjaga sendiri lah. Kalaupun di bantu, ya sekedar bantuan, tidak sepenuhnya bergantung ke orang lain.

Untuk mencegah nyamuk, selain buat lingkungan bersih dan jangan ada benda bergantung, mungkin bisa menanam 10 tanaman seperti berikut ini:
1. Bunga tahi kotok (I don't know the real name. Maybe Marigold?)
2. Zodia
3. Bunga krisan
4. Bunga tembelekan
5. Bunga nanga
6. Bunga lavender
7. Serai
8. Serai wangi
9. Kayu putih
10. Kemangi

Dan bisa juga menaruh 2 Lavitrap di tempat gelap dalam rumah. Bisa di kamar tidur dan ruang tamu. Lalu di cek seminggu sekali dan jangan sampai terkena anak-anak. Karenaaa...becek kalau tumpah airnya. Hihi. Lagi ciyus ya bacanya.

Tenang aja gengs, lavitrap ini aman. Karena bahannya dari bahan bekas dan hanya menggunakan air biasa. Saya share ya cara bikinnya. Sebelumnya, siapin dulu bahan-bahan ini ya:
1. Botol air mineral yang 1.5 liter. Yang bekas aja biar go green. 
2. Steples
3. Kain kasa
4. Plastik bekas, kalau bisa warna hitam.
5. Lakban

Cara membuat lavitrap:
1. Buat botol jadi 3 bagian. Bagian atasnya, kurang lebih di 7 cm dari mulut botol.
2. Untuk bagian bawah, buang bagian bawah botol. Karena takut air tumpah, jadi bergenang.
3. Bagian tengah di bagi dua, untuk pengunci botolnya.
4. Terus bagian atas posisinya di balik. Tutup botolnya posisinya jadi di bawah.
5. Lalu, digabung dan rekatkan bagian atas yang sudah terbalik tadi dengan bagian bawah yang bagian bawahnya udah di buang dengan lakban.
6. Kemudian tutup dengan kain kasa
7. Supaya kencang gunakan bagian tengah. Steples jika perlu, biar kain kasa tak bergerak kemana.
8. Terakhir, biar rapi bungkus semua botol dengan plastik dan di lakban. 



Hasilnya seperti foto di atas. Semoga paham dan bisa dipraktekan ya. Lumayan loh pakai ini, jadi hemat. Tak usah beli obat nyamuk mulu. Palingan jika ingin menguras, kocok dulu botolnya. Agar sayap nyamuknya patah. Bisa kan ya? Bisa lah ya. Percaya kok percaya. Millenials mah pasti bisa. Hihi.


***

Mayoritas info yang saya share tau dari acara sharing, chatting, learning di Meet Up Healthies! bareng Menkes Bu Nila Moeloek, BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit), dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid Dir P2PTVZ, dan dr. Gia Pratama di Kantorkuu - coworking space di Agro Plaza Kuningan tanggal 7 Februari 2019.

Salam,


Hani, the healthies newbie.


Minggu, 10 Februari 2019

Yayasan Doktor Sjahrir dan Climate Reality Project Indonesia: Karena Kita Semua Peduli Lestari Hutan

Seneng banget deh, Sabtu kemarin (9 Februari 2019) saya datang ke acara berkaitan hutan dan lingkungan (Forest Talk) di Almond Zucchini bersama blogger lainnya.

Saya banget kan ini acara? Secara saya lumayan aware dengan lingkungan dan sudah melakukan beberapa aksi nyata di kehidupan sehari-hari, seperti mengelola sampah rumah dengan dipisah, menanam tanaman di rumah, beli sesuatu sesuai kebutuhan, gak sekedar nimbun atau jadi dibuang-buang percuma, dll.

Video cara saya mengelola sampah di rumah

Di sana, selain membahas pentingnya menjaga hutan dan penjelasan kondisi hutan terkini, saya juga dapat melihat aneka produk hutan non kayu dan produk kreatif yang berasal dari limbah kayu di mini exhibition.

produk kreatif warlami

produk kreatif rumah rakuji

produk kreatif linen karpet bambu

kain tenun

produk kreatif olahan limbah kayu

Menarik banget kan produk yang dipamerkan? Ini pun belum semua saya foto. Pengenalan pengelolaan makan dan produk kreatif ini diharapkan  bisa mengenalkan produk hutan selain kayu. Sehingga, tidak terfokus untuk penebangan hutan.

Karena hutan mesti kita jaga demi kelangsungan hidup selanjutnya. Hutan yang berkualitas baik -yang pohonnya besar-besar- harus kita lestarikan. Memotong pohon bisa mengurangi oksigen dan memperbanyak karbon dioksida.

Nih, saya kasih tau hal-hal yang mesti dihindari:
  • Deforestasi adalah kehilangan hutan akibat aktifitas manusia
  • Degradasi hutan adalah penurunan dan perusakan hutan
  • Konversi hutan adalah perubahan hutan menjadi non-hutan seperti perkebunan dan pertanian

narasumber acara forest talk

Oia, acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Doktor Sjahrir (YDS) dan Climate Reality Project Indonesia, dengan narasumber:
  • Dr. Amanda Katili Niode (Manager Climate Reality Project Indonesia)
  • DR. Atiek Widayati, Tropenbos Indonesia
  • Ir. Murni Titi Resdiana, MBA (asisten utusan khusus Presiden bidang Pengendalian Perubahan Iklim)
  • DR. Sri Maryati (Direktur Eksekutif Yayasan Belantara)
Dan dipandu oleh Blogger Senior, mantan Vice Presiden ASEAN Blogger chapter Indonesia (Amril Taufik Gobel).

Yayasan Doktor Sjahrir (YDS) sendiri adalah organisasi nirlaba yang dibentuk untuk meneruskan warisan DR. Sjahrir yang bergerak dibidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.

Dan, Climate Reality Project Indonesia adalah bagian dari Climate Reality Project yang berbasis di Amerika Serikat oleh Mantan Wakil Preesiden Al Gore.  Saat ini, sudah memiliki lebih dari 300 relawan (Climate Reality Leader) yang berasal dari berbagai latar belakang seperti pemimpin bisnis, profesional, pendidik, atlet, ilmuwan, pelajar, pemuka agama dll. Serta aktif melakukan sosilaisasi perubahan iklam dan mendorong masyarakat menjadi bagian dari solusi.

---------------------------------------------------------------------------
Baca tulisan saya lainnya:
---------------------------------------------------------------------------

demo masak acara forest talk

Selain penjelasan materi dan ada mini exhibiton, para blogger juga bisa melihat demo masak masakan daerah Indonesia yang lezat. Dan memberi tau bahwa banyak produk hutan yang bisa dikelola jadi makanan atau pewarna makanan alami, contohnya kulit secang.

Pohon memang banyak manfaatnya ya, bisa jadi sumber serat, pewarna alam (kulit secang bisa jadi pewarna merah dan cokelat pada kain), bahan kuliner, furnitur, barang dekorasi, minyak atsiri dll.

produk javara

Terus, pulangnya, para blogger bisa mencicipi produk Javara yang merupakan olahan asli Indonesia. Kurang lebih itu sih rangkaian acaranya. Kalau mau info lebih lanjut bisa kepoin Yayasan Doktor Sjahrir dan Climate Reality Project Indonesia, atau organisasi yang berkaitan hutan atau lingkungan lainnya, seperti Belantara.

Yuk ah, kita memanfaatkan program Perhutanan Sosial yaitu menanam pohon-pohon yang dapat menjadi bahan baku produk unggulan desa dan menggulirkan ekonomi kreatif. Atau membeli produk kreatif selain kayu ke masyarakat tepi hutan untuk mengurangi perusakan hutan.

Mengurangi pembelian produk fashion juga bisa kita lakukan loh. Sebab, industri fashion adalah salah satu pencemar lingkungan terbesar. Walaupun, sekarang tenun, batik, dan produk fashion lainnya sudah banyak yang menggunakan bahan dan pewarna alami.

Apapun itu, mari kita melakukan aksi nyata berkaitan pentingan menjaga kelestarian hutan, aktif berpartisipasi dalam kampanye pentingnya pengelolaan hutan lestari di Indonesia, dan berusaha membantu meningkatkan ekonomi para pengerajin dan daerah.

Salam,


Hani, yang berusaha menerapkan hidup go green dan sustainable.

Kamis, 31 Januari 2019

Cara Financial Freedom, Goal Zaman Now

GeTi
Pamer foto tipis-tipis di acara C2live ketemu GeTI dan Detalase dulu.
Sebuah acara yang semakin memicu financial freedom. Serta mencerahkan dalam hal supplier.

Kalian sadar tidak jika cita-cita anak-anak sekarang mayoritas berbeda dengan anak zaman dulu? Atau cara menjemput rezeki 2019 beda dari beberapa tahun lalu? 

Kalau beda, wajar sih sebenernya. Karena sekarang kita memasuki era Indonesia industri 4.0, yang mana tidak hanya sumber daya manusianya yang dituntut harus selalu berinovasi.

Tetapi ada andil teknologi yang jauh lebih canggih di dalamnya. Mungkin beberapa puluh tahun lalu hanya teknologi otomatis yang digunakan.

Namun untuk beberapa tahun terakhir ini, hampir semua teknologinya tidak hanya otomatis tapi juga terintegrasi dengan internet (internet of things/IoT).
"Khusus di Indonesia, yang kita pacu adalah Empowering Human Talents." Airlangga Hartanto, Menteri Perindustrian"

Sudah sedikit memahami lah ya kenapa cita-cita atau kerjaan anak zaman sekarang lebih beragam. Bahkan dari rumah pun tetap bisa menghasilkan duit.

Jadi, buat ibu-ibu zaman sekarang mah gak usah khawatir lagi ninggalin anak demi mencari uang. Buat orang tua zaman sekarang juga tidak usah ragu lagi mempercayakan anak perempuannya bekerja dari rumah.

Karena walaupun baru beberapa persen perempuan di Indonesia yang menggunakan internet sebagai salah satu mata pencaharian, tetapi sudah ada contoh nyata orang-orang sukses berpenghasilan ratusan juta hanya dari rumah.

Walaupun kesannya kaya iklan berjanji manis semata. Tapi berpenghasilan dari rumah dan/atau dari internet bukan mustahil sih.

Kan segala sesuatu tidak ada yang tidak mungkin selama di usahakan. Kalau emang rezeki kita di situ atau kita gigih berusaha, pasti bisa lah.

Dan di postingan kali ini saya mau sharing tipis-tipis cara memanfaatkan internet agar menghasilkan uangSebenernya sih tips yang bakal dipaparkan ini mayoritas kalian udah sering dengar atau baca, cuma belum di laksanain aja kan? Hihi.

Belum di laksain entah karena belum tau mulainya dari mana lah, mau ngapain, jualnya kemana, atau siapa supplier-nya.

Kalau mulainya dari mana, mari kita mulai dengan bismillah. Eh, seriusan ini. Segala sesuatu mari kita mulai dengan doa dan niat beribadah.

Berkerja karena ingin berusaha mencukupi kebutuhan diri sendiri dan orang yang kita tanggung. Atau untuk penghasilan tambahan.

Bebas. Selama niat baik, di sebutkan saja. Agar lebih termotivasi. Doa, niat, dan keinginan yang kuat memang penting, tapi bukan berarti kita tanpa usaha.

Langkah selajutnya, kita tentuin pasar kita bagaimana. Tentunya di sesuaikan dengan minat kita juga ya. Kan kalo pake hati, lebih senang lah ngelakuinnya.

Tapi sekali lagi di bebaskan sih, mau sesuai hati atau tidak, selama itu kebaikan.

Misal nih, buibu sembari nunggu anak di sekolah. Kan dari pada ngerumpi-rumpi unfaedah mungkin bisa nawarin jualannya atau bikin content.

Simpelnya siapa aja orang di lingkungan kita baik dunia nyata maupun maya yang bisa jadi target pasar kita. Kalau jualan apa atau content apa, itu bebas selama kebaikan.

Ih kok bebas mulu sih, Han? Lah, emang. Tanpa acuan tertentu itu salah satu ciri khas industri 4.0. Jadi selama kebaikan mah bebas.

Dulu pernah kepikiran gak, ngetwit atau main sosmed bisa dapat uang? Atau kita percaya belanja sama orang yang kita belum ketemu sama sekali?

Manggil ojek cuma pakai aplikasi dan lainnya. Nggak kan? Jadi, emang kaga ada patokan khusus sih. Bebasin kreatifitas kita aja. Segala sesuatu pintar-pintar kita melihat peluang.

------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------

Next...

Kalau kalian emang niat jualan. Udah tau kan mau jualan apa? Kalau belum tau mungkin bisa liat-liat ke Detalase. Ini salah satu jawaban dari pertanyaan supplier-nya dari mana. 

Karena, disini klaimnya menyediakan produkjasa logistikmetode pembayaran yang aman, dan customer service yang responsif.

Sehingga, siapapun bisa berjualan secara online dengan mudah, gratis, dan tanpa stok. Sebenernya sih, menurut saya pribadi, kurang lebih ini sama aja dengan supplier lain yang kita cari sendiri.

Tapi bedanya, kalau barangnya dari luar negeri dan kita masih belum paham transaksi dari luar negeri, ini pas banget.

Karena saya belum tau tempat transaksi dari luar negeri lainnya untuk tangan pertama. Mungkin bisa di kasih tau, kalau kalian tau.

Dan dikarenakan kebanyakan barang dari luar negeri pula, potensi menjual barang baru yang belum ada di pasar Indonesia juga banyak.

Caranya mudah: daftar, liat barang, data yang muncul bisa langsung kita upload di berbagai ecommerce. Kaga perlu mikirin nama barangnya biar lebih menjual.

Atau keterangan gambar serta printilan lainnya yang penting dalam promosi. Lalu, jika ada yang pesan, walaupun cuma satu item.

Bisa langsung pesan di Detalase dan dikirim meskipun itu barang dari luar negeri. Sama aja kan kaya dropship lainnya?

Cuma kita gak perlu bilang kita mau kerjasama atau izin ambil foto buat jualannya. Keliatannya mudah kan? Emang mudah sebenernya jualan online.

Tapi memang gak semua minat, bakat, dan prioritasnya di sini. Kalaupun masih bingung, mungkin kalian bisa ikut GeTI Naon eta, Han? Jadi loba anyar.

Emang banyak jeng yang mesti di lalui untuk financial freedom dari sisi jualan online. Tapi bukan berarti gak bisa. Mungkin sekarang masih melaksanan secara pribadi segalanya.

Bismillah berapa bulan lagi bisa gaji admin. Sudah bisa gaji admin, bismillah bisa punya toko fisik. Setelah itu, bismillah punya cabang, dan seterusnya. Aamiin.

Ngomong-ngomong soal GeTI. Ini adalah salah satu tempat, semacam pelatihan gitu untuk menjadi seorang Digital Marketing.

Jadi yang saya jelaskan di atas bisa langsung praktek di GeTI. Konten, desain, SEO, analisis sampai brand value di pandu oleh ahlinya.

Bahkan disediakan sarananya pula. Komputer dan studio foto, ada. Dan yang bikin menggiurkan, GeTI ada kerjasama dengan beberapa perusahaan besar. Network perlu seus. Hihi. 

Gimana-gimana, udah siap menyelesaikan goal financial freedom menjemput rezeki di tahun 2019 ini? Bisa lah ya. Kalau udah ada niat, doa, dan usaha mah bisa. Kalau belum bisa juga, mungkin rezekinya bukan dari sini. Bisa coba cara lain.

Salam, 

Hani, seorang financial freedom. Aamiin. 


Senin, 28 Januari 2019

Menjaga Lingkungan Hidup juga Harus di Kampanyekan di Pilpres 2019

Beberapa bulan lagi kita bakal ada pemilu besar-besaran. Lalu, apa kalian sudah tau akan memilih yang mana? Secara jujur, saya belum yakin memilih yang mana. Karena semakin tidak tertarik mengikuti perkembangannya. Apalagi jika lihat trending topic di salah satu media sosial yang terjadi hampir tiap hari di sebulan terakhir ini.

Ketika saya lihat isi kampanyenya, sepertinya cuma asal banyak-banyakan posting. Agar menjadi trending topic. Tidak ada yang terlalu detail membahas visi, misi, dan peningkatan prestasi.

Terlebih kaitan lingkungan. Sepertinya tidak terlalu banyak ditekankan oleh kedua kubu. Karena mayoritas menekankan bidang ekonomi dan lapangan kerja.

Pada dasarnya, berlomba-lomba meningkatkan ekonomi itu penting. Memberi lapangan kerja juga penting. Apalagi berkaitan isu agama, HAM, memberantas hoax dll, itu semua penting.

Tapi menurut saya, dari sisi lingkungan hidup, mereka masih kurang menjabaran secara rinci. Dari sekian banyak kampanye dan trending topic sepertinya saya belum dengar, yang menggembar-gemborkan kaitan lingkungan hidup. Atau mungkin saya yang belum tau. Mohon di maklumi.

Bahkan jika kita melihat dari beberapa website atau wadah lain yang menampung data berkaitan pemilu 2019 ini, seperti iklancapres.id. Akan dilihat masih sangat kurnag kampanye berkaitan lingkungan hidupnya. Bisa dilihat grafiknya di http://www.iklancapres.id/iklan.



------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------

Dari sekian banyak bahasan kampanye. Yang paling minim, kaitan lingkungan hidup. Padahal itu sama pentingnya dengan permasalahan lainnya.


Mungkin jika hanya koar-koar mengatakan kampanye para kandidat calon kurang menarik tanpa adanya saran untuk perbaikan, rasanya tidak baik ya. Oleh karena itu, saya menyarankan beberapa materi kampanye dari sisi lingkungan hidup yang mungkin bisa jadi pertimbangan kampanye ke depannya.

Misal, menyatakan misi dalam kaitan lingkungan hidup akan dilakukan penanaman dan pemeliharaan 50.000 pohon selama 5 tahun menjabat. Penuntasan masalah kebakaran lahan. Larangan merokok dan membuang sampah sembarangan. Di galakannya program pemilihan sampah rumah tangga. Agar semakin sedikit sampah. Dan program kaitan lingkungan hidup lainnya.

Jika selama beberapa tahun terakhir ini, produk dan konten karya anak negeri di dukung. Bagaimana jika, langkah sayang lingkungan juga di dukung? Di viralkan juga seperti bidang lainnya.


Jadi, dari sekarang mungkin bisa di viralkan salah satu kandidat melakukan pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga di seluruh kota. Atau bagaimana cara calon kandidat mengelola sampah di rumahnya.


Mungkin bisa juga penanaman pohon, membuat gerakan bike to work/school yang di dukung para tim suksesnya. Membuat gerakan 


Harapannya dengan artikel kritik saya ini, eh bukan hanya kritik ya. Malah ada sarannya juga. Hihi. Harapannya sih, dengan adanya kritik. Maka akan ada bahasan lain untuk tim sukses masing-masing calon. Masih ada beberapa bulan lagi, masih ada waktu untuk menarik dan mencerdaskan para pemilih dengan cara yang elegan. 


Mungkin artikel saya ini, banyak salahnya. Tapi itu murni pendapat saya pribadi yang hanya berharap mendapatkan pemimpin yang terbaik dengan jalan yang baik pula. Semoga dengan unek-unek ini, para tim sukses yang membaca bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas kampanye-nya. Aamiin.



Minggu, 27 Januari 2019

8 Go Green Lifestyle Sederhana yang Bisa di terapkan di Rumah

Paling suka deh bahas lingkungan, apalagi yang berbau go green gitu. Temen-temen yang udah kenal dan perhatian sama saya dari beberapa tahun lalu, kayanya bakalan tau kalo saya pencinta go green dan menerapkan dalam lifestyle sehari-hari.

Yang udah rutin banget nih bakal disebutin beberapa di bawah ini. Please di tiru ya, gengs. Biar bumi dan lingkungan kita makin nyaman. 

1. Anti buang sampah sembarangan

Jadi, usahain mau dimana juga, tahan. Jangan sampai buang sampah sembarang. Bahkan, minyak jelantah aja dikumpulin. Lalu, dijual deh. Walaupun gak banyak uangnya, tapi setidaknya membantu mengurangi sampah. Mayan kan daripada dibuang sembarangan.

2. Kalo di rumah pisahin sampah plastik atau segala yang bisa di kiloin

Buat apa? Buat tetangga  yang membutuhkan atau pemulung yang lewat. Kadang tukang sampah juga mau.

Setidaknya kalo kita belum bisa rutin ngasih sumbangan barang berharga, ya yang bisa di sumbangin, sumbangin aja. Walaupun kesannya sederhana, tapi semoga perhatian kita ke mereka tetap sampai. Lagipula membantu petugas pengelola sampah juga bukan seeehhh?

Go Green Lifestyle memilah sampah
Pemilahan sampah waktu di kosan. Lebih lengkap. Hehe.

3. Tanem biji bekas makan atau masak

Misal nih ya, kita beli mie ayam terus dapet sambel kebanyakan. Nah, sambelnya yang biasanya ada cabe-cabenya itu ditanem di pot/media tanam lainnya.

Atau lagi mau masak, biji pare yang dibuang, ya di tanem aja. Mayan bebs, bisa berbuah, bisa makan pare gratis organik berbulan-bulan. Bahkan bisa sampe ngasih ke tetangga. Alhamdulillah. Ini true story.

4. Bawa plastik sendiri kemana-mana

Kalau ke pasar, bebelanjaan atau jajan cilok di depan SD deket rumah, bawa plastik atau wadah sendiri. Jadi kalo mau dikasih plastik abangnya, tinggal bilang "sorry mba/mas pake ini aja".

Dan kalo lupa bawa plastik/wadah, terus barangnya memungkinkan di masukin tas, ya masukin tas aja. Usahain meminimalisir penggunaan plastik. 

Go Green Lifestyle bawa wadah plastik sendiri
Belanja tapi bawa plastik sendiri. Mandiri dah. Hihi.

5. Jangan langsung buang kertas, kartu undangan, brosur atau kertas lainnya. 

Kertas bekas bisa kita manfaatin lagi, bebs. Bisa buat coret-coretan. Atau bungkus sesuatu.

6. Air bekas cucian beras atau bekas sayur untuk siram tanaman

Coba deh, air bekas cucian di kumpulin terus buat siram tanaman. Tapi langsung siram ke tanah ya, jangan ke daunnya. Nanti bisa putih-putih daunnya. Bisa mengurangi estetika. Hihi.

7. Tidak langsung buang baju bekas

Dulu kayanya baju bekas masih laku buat di sumbangin. Tapi sekarang siapa yang mau? Kadang baju mereka juga udah bagus-bagus. Jadinya, bajunya di remake aja. Biar bisa di pake lagi dengan style berbeda. Atau paling kasian mah, jadi kain lap.

Tonton ini deh, fashion show dari outfit bekas.

-------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------

Kira-kira itu sih yang sudah mulai rutin dalam jangka waktu beberapa bulan ini atau beberapa tahun terakhir.

Padahal dulu, masih zaman bocah buang sampah kaga pake mikir. Sekarang, kalo mau buang dipikir-pikir dulu. Ini bisa di manfaatin apalagi ya? Biar gak gitu aja jadi sampah.

Tapi sebenernya masih ada beberapa kegiatan yang belum kesampaian sih, seperti:

1. Souvenir pernikahannya bibit tanaman atau tanamannya langsung

Mau souvenir pernikahannya nanti bibit tanaman. Karena belum menikah, ya udah lah ya, pengen aja dulu. Haha.

souvenir bibit
Souvenir bibit pernikahan kayanya lucu juga. Kode keras. :p

2. Semua sampah organik dijadikan kompos

Kedua, pengen banget sampah organik dikumpulin, dikubur biar jadi kompos. Meskipun, sebenernya sudah membiasakan diri buat buang sampah organik di pot biar jadi kompos seperti video di bawah ini sih. Tapi mau lebih lagi.

Pemilahan sampah di rumah

3. Mengelola limbah plastik jadi produk bermanfaat

Ketiga, bikin olahan dari limbah plastik detergen dan sejenisnya, yang tebel gitu. Udah ngumpulin plastiknya, tapi belum bisa jait pake mesin. Ajarin dong, gengs.

Karena plastik kalau dikelola dengan tepat bisa jadi cuan, beb.

Terus, pengen lagi menyuarakan besar-besaran go green lifestyle ini. Kalo bukan kita, siapa lagi? Emang anak cucu kita bakal nikmatin sama kaya kita kalo kita gak merawat bumi? Aseeek bahasanya, macam politikus. Hihi.

Kurang lebih itu sih yang bisa share tentang go green lifestyle. Yang harapannya bisa di tiru orang. Plis gengs, jangan terlalu nyalahin keadaan kalo ada bencana dll. Tapi mari lakukan perubahaan.

Udah dulu ya. Yuk, babai... Semoga teracun virus go green.

Salam,


Hani, pelaku go green lifestyle

Jumat, 25 Januari 2019

Resolusi 2019: Menjalani 5 Lifestyle Baru yang Kece

Hulalalahula...


Padahal ya, di ig bilang, kaga mau share resolusi 2019. Eh, malah share di blogBaeqlah... namanya juga manusia. Huft. Dan karena alasan manusia pula, akutu banyak keinginan. Alhamdulillah-nya mau berusaha. Jadi masih bisa di maklumi lah ya. Haha. Pembelaan diri.

Nah, salah satu target di tahun ini adalah menerapkan beberapa lifestyle kece. Tidak, tidak ada yang salah dengan gaya hidup diriku. Cuma mau di tingkatin aja. Biar makin cetar ulala.

Kalau selama ini sudah menerapkan lifestyleno ngutang nan apa adanya, go green, dan minimalist. Walau pas di kaji ulang, ternyata masih banyak milih-milihnya. (Untuk lifestyle go green dan minimalist sepertinya akan diceritakan lebih banyak di post selanjutnya)

Tapi Alhamdulillah-nya, lifestyle no hutang dan apa adanya masih bertahan dan gak ada excuse apa-apa. Jika kepengen beli rumah, mobil, motor, hp dll, ya kalo ada budget-nya ya beli, gak ada ya nabung. Alhamdulillah ya Allah. Ini wajib kudu harus dipertahankan banget.


The next lifestyle targets


Ternyata eh ternyata, di dunia ini masih banyaknya lifestyle kece lainnya yang tentunya bikin tergiur untuk diterapkan. Seperti, Islam lifestyle, business lifestyle atau anak sholehah lifestyle.

Emang itu hanya penyebutan diriku saja. Tapi intinya masih banyak lifestyle lain yang kayanya bagus untuk diterapkan.

Dan, apa aja sih resolusi 2019 seorang nisaahani yang berkaitan dengan lifestyle?

1. Health lifestyle


Walaupun berguru pada internet dan udah modal matras (yang mana dulu selama setahunan matrasnya malah cuma jadi alas duduk). Di tahun ini, bismillah mau lebih rutin olahraga. Beneran sama gurunya langsung.


Karena pas nyoba beneran sama ahlinya, beneran kerasa banget khasiatnya. Kan beberapa bulan lalu, punggung saya terkadang sakit. Eh, abis olahraga sama trainer di dunia nyata, yang benerin gerakan kita jika salah, alhamdulillah hilang sakit punggungnya.



(foto dari fanspage yogayogi Tangerang dan di edit lagi oleh nisaahani. Cie olahraganya di foto-foto. Can you find me? Hihi)

Selain olahraga, tahun ini mau benerin pola makan. Sudah liat kan muka pas jerawatan? Nah, sekarang lagi nerapin minim mengkonsumsi nasi dan gula. Sebenernya bukan hanya karena jerawat atau diet. Tapi pengen jauh lebih sehat. Tubuh titipan, oleh karena itu, mesti di jaga dan rawat dengan baik.

Beneran deh, nasi itu bisa ngurangin berat badan. Tahun lalu kan diriku terserang kurang minat makan nasi, keseringan makan junk food, ngemil sering tapi dikit karena gampang kenyang, dan akhirnya berdampak ke berat badan. Tadinya berat badan hampir 50an, jadi tinggal 42 atau 43 gitu. Dahsyat. Tapi tau itu terlalu ekstrim. Sangat tidak sehat. Jadinya sekarang walaupun mengurangi nasi, tapi lauknya makin banyak. Haha.


Mulai tahun lalu juga, nerapin minum jus hampir tiap hari. Bisa liat di twitterakutu hampir tiap hari jus wortel tanpa ampas. Dan alhamdulillah matanya kaga nambah minus maupun silendernya. Namun, kalo dulu hanya tanpa ampas, sekarang ini tambah tanpa gula. Kalaupun pakai gula, cuma dikit banget. Bener-bener ngurangin gula.



------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------

2. Islam lifestyle


Perbanyak ilmu agama dan beradab sesuai dengan adab di Islam. Sesimpel mau makan bismillah, lalu pas sudah selesai alhamdulillah. Sholat 5 waktu tepat waktu, di tambah sholat sunnah, dan masih banyak lainnya.


Agak segan share banyak, karena beberapa orang kalo liat bebau agama, reaksinya sama kaya liat politik. Bawaannya udah alergi aja. Ditambah lagi belum siap kalo di hakimin orang. Jadi, cuma minta tolong di doain aja. Mungkin di masa lalu ada salah, bahkan mungkin sedetik lalu masih salah. But, please forgive me and di doain kedepannya tidak di ulangin lagi. Dan tolong, jangan kaitin agama sama tindakan saya yang di rasa salah. Kalau salah, itu murni dari saya pribadi.


3. Anak sholehah lifestyle


Coba bayangin, kalau sebulan lagi, dirimu udah jarang ketemu ortu?


Tentunya pengen melakukan yang terbaik kan? Mungkin di pekerjaan atau untuk diri sendiri, kamu selalu melakukan yang terbaik. Tapi untuk orang tua, sudah melakukan yang terbaik belum?


Mungkin selama ini udah nurut terus sama ortu, tapi udah berusaha lebih perhatian belum sama mereka di tengah kerja keras bagai qooda? Udah nanya mereka ngapain aja hari ini? Lagi pengen apa? Udah bantuin ortu belum? Sesimpel nyuci piring.


Pokoknya tahun ini, selama bisa quality time sama ortu ya bener-bener totalitas.




4. Mandiri bebersih lifestyle


Entah ini nama katagorinya apa, tapi udah dari tahun lalu ngebiasain kalau abis makan di restoran cepat saji atau restoran lain yang memungkinkan, di benahin sendiri sampahnya. Bener-bener sampai ke tempat sampah dan nampannya di taro di tempatnya.


Terus kalo abis makan di restoran, tapi kita masih mau nongki. Wadah bekas makan, di tumpuk tengah (berusaha) yang rapi. Biar abangnya lebih cepet kalo mau ngerapain meja kita.


Kalau abis makan atau kegiatan yang kita mengharuskan buang sampah, akan sangat sangat berusaha buang sampah sendiri. Atau setidaknya kasih ke petugas pembersihnya, biar tetap bersih tempatnya.


5. Business woman lifestyle

Tahun ini bismillah pengen buka banyak usaha yang insyaallah bisa menghasil banyak uang minimal sampai 20 tahun kedepan. Bisnis apa? Rahasia dong.


***
Hmmm... lifestyle kece apalagi ya yang menarik?

Kurang lebih itu sih 5 lifestyle baru -yang pas lagi nulis keingetan- dan pengen di laksanain rutin di tahun 2019 ini.


Karena seneng sendiri pas lifestyle ini berdampak baik ke diri sendiri dan orang lain. Coba aja bandingin. Ortu pasti lebih seneng sama kita, orang sekitar juga jadi lebih seneng. Lakuin deh. Simpel tapi efeknya dahsyat.


Semoga terlaksana dan menjadi kebiasaan ya buat kita semua, khususnya saya. Aamiin. 

Salam,


Hani, yang senang jadi virus kebaikan