Halaman

Senin, 14 Januari 2019

Yuk, Kita Jaga Perdamaian. Kampanye Jangan di Tempat Ibadah!

Disclaimer: Postingan ngajak damai menjelang pemilu

Hulalalahula...

***
Sudah tau belum pemilu kali ini kapan?

Sudah kenal kandidatnya lebih dekat belum?

Sudah tau visi misi yang di usung tiap calon belum?

Kalau sudah tau, alhamdulillah. Kalo belum yuk cari tau. Masih ada waktu kok sampai awal April 2019. Jangan cuma mendukung mati-matian tapi belum tau bagaimana yang di dukung. Cari taunya di tempat valid ya. Karena kalau kita cari tau di tempat atau orang yang kaga netral, ya kemungkinan kebawa. Bisa lah bedain mana yang netral, mana yang cuma menjatuhkan. Walaupun yang menjatuhkan belum tentu bo'ong juga, tapi ya alangkah baiknya keburukan orang ya kaga segitunya amat di eksploitasi.

Terus kalau bisa kalian jangan cari tau detail banget di tempat ibadah ya, kalau saya bisa saranin. Kalau melalui istiqarah sih kaga napa. Lah cari taunya, lewat nanya-nanya sama orang, kemungkinan besar udah kecampur pilihan pribadi atulah.

Meskipun secara pribadi, kaga menutup diri sih tau gimana syarat memilih pemimpin secara agama kaya gimana, mendukung malah. Misalnya, pilih yang adil, yang berakhlak baik, dan syarat lainnya. Tapi kan kebanyakan udah kecampur pilihan pribadi.

Duh, sensitif emang kalau bahas politik.

Oleh karena itu, warga Jakarta Barat (Jakbar) yang di wakili Forum Kerukunan Umat Beragama [FKUB] Jakarta Barat, Polres Jakarta Barat, Dandim 0503, Walikota Jakarta Barat, ketua Pengadilan, Kakankemenag, Ketua KPUD beserta komisioner Kota jakbar, Ketua Bawaslu, Ketua FKUB Jakbar, beserta Tokoh Lintas Agama, Ketua MUI Jakbar, PGI (Persekutuan Gereja Indonesia), KAJ (Keuskupan Agung jakarta), Walubi (Wali Umat Budha Indonesia), PHDI (Parisada Hindu Darma Indonesia), MATAKIN (Majelis tinggi agama Konghucu Indonesia) mengajak semua warga khususnya Jakarta Barat untuk tidak merusak proses demokrasi Indonesia, dengan kampanye yang tidak sehat atau memecah belah bangsa, apalagi di tempat ibadah.


Ngajak-nya bagaimana?

Mereka sih menggunakan spanduk yang di pasang di sekitar 1000 tempat ibadah di Jakbar. Leh uga idenya. Jadi, kalau ada yang mau kampanye bisa inget, bahwa kampanye apalagi berbau isu hoax, sara dan radikalisme di tempat ibadah, tempat pendidikan, dan di fasilitas pemerintah itu dilarang. (Pasal 69 ayat 1 huruf h PKPU nomor 23 tahun 2018) CMIIW.



Dalam pemasangan pertama di hari Jum'at, 11 Januari 2019 kemarin di datangi oleh banyak pihak terkait untuk bersama-sama memasang spanduk secara simbolik di beberapa tempat ibadah.

Berikut 5 tempat ibadah yang dipasangkan spanduk:
1. Masjid Al Amanah (Islam)
Kel Wijaya Kusuma, Jelambar, kec grogol Petamburan

2. Gereja Pantekosta (Protestan)
Jelambar, Grogol Petamburan

3. Gereja Immanuel (Katholik)
Jelambar, Grogol Petamburan

4. Pura Chandra Prabaya (Hindu)
Jelambar, Grogol Petamburan

5. Vihara Pusdiklat Buddhis Maitreyawira (Budha)
Jelambar, Grogol Petamburan


Jadi, setelah pembukaan acara oleh MC, menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa pembuka acara, laporan panitia oleh Ketua FKUB, sambutan Wakil Walikota adm Jakbar, sambutan Kapolres Metro Jakbar, sambutan Dandim 0503 Jakbar, sambutan Ketua Bawaslu Jakbar, pembacaan Komitmen Bersama FKUB dan Tokoh Lintas Agama, kita memasang spanduk bersama.



Semoga dengan spanduk ini bisa mengingatkan dan menciptakan kerukunan bersama khususnya menjelang pemilu ya, gengs. Apalagi ini momen bersejarah bagi Indonesia karena banyak banget yang di pilih sekaligus, pemilihan Presiden, pemilihan para anggota dewan legislatif DPR RI, DPD RI dan DPRD.


Betewe, kan kalau Jakbar masang spanduk, kalau kalian atau daerah kalian ngelakuin apa nih menjelang pemilu biar tetap damai, aman, tentram, dan nyaman? Share yak di komen.

Salam,


Hani, yang berusaha gak apatis sama politik

15 komentar:

  1. Bener banget mba, kalau masalah politik sensitif banget buat dibahas. Kalau di sekitar rumahku di daerah Jakarta Selatan belum ada nih spanduk yang bertuliskan Ciptakan Kerukunan Umat Beragama pada pemilu 2019

    BalasHapus
  2. Didaerah saya belum ada himbauan atau pasang spanduk semacam itu mom, walaupun belum ada semoga kita semua dilingkungan masing-masing tetap saling menjaga dan damai ya hingga acara pemilu bisa berjalan dengan lancar.

    BalasHapus
  3. Semoga pemilu nanti bisa berjalan damai dan lancar, gak ada lagi issue hoax. Jadi gak sabar deh menunggu pemilu nanti.

    BalasHapus
  4. Setuju! Rasanya kesel gitu kalau di tempat ibadah diapakai untuk tempat kampanye. Mengganggu banget.

    Enggak kerasa ya udah tahun 2019, semoga musim kampanye tahun ini aman, damai, tentram dan sejahtera ya

    BalasHapus
  5. Emang peraturannya udah jelas, tapi kadang nih ya... Kadang... Masiiihhh aja ada yang suka memanfaatkan moment khutbah buat kampanye terselubung. Pernah denger kan pasti di masjid2 ada kegiatan model begini?

    BalasHapus
  6. Iya atuh ya tempat ibadah dan tempat pendidikan jangan dipakai buat pemilu. Apalagi membahas politik itu sensitif ya mba. Biarkan saja tempat ibadah itu netral aja ya

    BalasHapus
  7. Sekali kali rasanya emamg 'wajib' kita bahas politik ya mba. Krn ini menyabgkut hajat hidup org banyak. Daa emmang, yg namanya kampanye itu juga kudu bijak jangan di sembarang tempat apalagi runah ibadah... duh

    BalasHapus
  8. Yaaahh moga segera berlalu nih. Bosen banget gontok2an. Pemilu gk kyk dulu yg sifatnya luber. Bahkan tempat ibadah jg dijadikan lokasi kampanye, miris :(

    BalasHapus
  9. Saya kurang tau di daerah saya ada himbauan apa menjelang pemilu ini. Tapi sejauh ini yang saya tahu dan rasakan sih baik-baik saja. Semoga hingga pemilu nanti pun semuanya berjalan lancar. Duhh.. ga sabarrrr...

    BalasHapus
  10. Kebetulan aku yang jarang keluar rumah mbak. Nggak tertarik sama politik juga. Jadi selama ini cuma jadi penonton. Dan sepertinya di daerahku masih aman terkendali. Semoga saja bertahan hingga tiba waktu yang dinanti. Ehe

    BalasHapus
  11. Mbak ini Jakbar tapi Jelambar semua ya..Aku juga Jakbar lho, di Joglo..Apa ada juga kegiatan yang sama di tempatku?
    Keknya belom ada spanduk begitu di dekat-dekat rumahku

    BalasHapus
  12. Setuju pake banget.. asalkan kategori tempat ibadah bukan cuma masjid ya krn mayoritas kita muslim. Kebanyakan yg disorot media itu masjid. Seolah masjid sbg tempat ibadah paling sering melanggar aturan pemerintah. Dan yg sering dipantau juga hanya masjid. Jadi seolah masjid diintimidasi ya. Kalau memang adil, semua tmp ibadah yg melanggar ya diberitakan juga. Jgn sepihak. ^_^

    BalasHapus
  13. Pemilu kali ini memang terpanas yaa.. hoax dan ujaran kebencian luar biasa banyaknya. Semoga masyarakt bisa membedakan tempat-tempat yg sebaiknya tetap steril dari isu2 politik apapun. Sedih liat Indonesia kaya sekarang, pingin pemilu cepat selesai aja rasanya.

    BalasHapus
  14. ini bener banget mbak nisa. politik itu harus esuai tata krama dan tidak boeh mencampur adukkan area netral dengan kegiatan berpolitik.

    BalasHapus
  15. Wah keren.. semua daerah harusnya kaya gitu. Yuk kita ikut kampanye damai kaya gini, dukung dan sebar gerakan baik kaya gini..

    BalasHapus

Hehooo semuanya,

Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)