Halaman

Kamis, 21 November 2019

Mari Selalu Sehat dan Cegah Diabetes


Hai, kali ini saya mau sharing tentang Cegah Diabetes, tapi bahasannya pengen yang lebih mengacu pada keseharian di sekitaran saya. Karena beberapa hari yang lalu, seorang teman khawatir dengan orang-orang yang berani minum boba setiap hari. Kan gulanya tinggi. Apa tidak khawatir dengan kesehatannya? Begitu keluhnya.

Seketika saya ingat saya yang dulu. Karena kurang lebih selama setahun, 5 hari dalam seminggu, saya hampir rutin minuman manis, entah itu cokelat, kopi, teh atau minuman lainnya yang ditambah gula lagi. Untungnya kegiatan fisik saya lumayan banyak saat itu, sampai berasa lebih berotot. Jadi saya anggapnya itu doping dan reward ke diri saya sendiri setelah bekerja. Hehe. Ini pembenaran diri saja ya, jangan ditiru.

Dan alhamdulillah-nya saya segera sadar itu kebiasaan yang tidak baik, jadi berusaha menghentikannya. Lingkungan memang lumayan bisa mempengaruhi habit seseorang ya, sesuai dengan kata narasumber di Acara Kemenkes untuk Hari Peringatan Cegah Diabetes Sedunia tahun 2019.

(Para narasumber)

Acara ini dibagi dua sesi dengan bahasan yang menarik. Sesi pertama membahas:

-Implentasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diabetes Miletus oleh Dr. Cut Putri Arianie selaku Direktur P2PTM Kemenkes RI

-Diabetes Miletus Tipe 1 pada Anak oleh Prof. dr. Jose RL Batubara, PhD, SpA (K) dari Divisi Endokrinologi Anak, FKUI - RSCM

-Peranan Upaya Promotif dan Preventif di tingkat individu dan keluarga dalam upaya mencegah diabetes oleh dr. Fatimah Eliana Taufik, Sp.PD, KEMD yang merupakan Dokter Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi 

Sedangkan, sesi kedua membahas:

-Gaya Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang oleh Suharyati, SKM, MKM, RD - PERSAGI

-Kiat dan Teknik Peningkatan Aktivitas Fisik di Tingkat Individu dan Keluarga oleh dr. Michael Triangto , SpKO.


-------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------

Anak Bisa Juga Terkena Diabetes!


Kalau bahasan cara mencegah dan mengendalikan diri agar tidak terkena Penyakit Tidak Menular mah mungkin kalian sudah hapal ya. Karena kalau kalian suka baca blog ini, saya di tahun ini sudah beberapa kali bahas tentang Penyakit Tidak Menular (PTM). Hayo, sudah dipraktekkan belum?

Yang bikin saya agak sedikit terkejut adalah, anak-anak bisa terkena diabetes melitus 1 dan harus suntik insulin untuk pengenceran gula darah. Walaupun saya sering dengar bahwa anak dari orang tua yang punya penyakit diabetes akan rentan terkena penyakit diabetes pula. Tapi yang ada dibayangan saya itu umur anaknya sudah cukup dewasa.

Bahkan ketika melihat langsung seorang rekan yang mesti minum obat diabetes disela aktifitas sehari-harinya di umurnya yang belum sampai 50 tahun, kok rasanya antara kasihan tapi penasaran kenapa dia bisa terkena penyakit tersebut, agar saya bisa menghindarinya. Jawabannya ternyata, di karenakan faktor kebiasaan yang tidak sehat, padahal sudah punya orang tua yang menderita diabetes.

Ngeri kan ya! Makanya itu, penting mengkonsumsi gizi yang baik dan untuk orang tua sangat dianjurkan sekali memberikan ASI ekslusif di dua tahun pertama anak. Agar tumbuh kembang optimal, bugar, kosentrasi baik, cerdas, prestasi belajar baik ketika sekolah, yang tentunya dengan gizi baik akan menjadi sehat nan produktif, dan akan berpendapatan baik ketika dewasa. Gizi yang baik akan membuka peluang menjadi SDM yang berkualitas.

Komsunsi makanan bergizi seimbang sesuai jenis dan kebutuhan tubuh serta terbebas dari kuman berbahaya, baik cemaran fisik maupun kimia. Bisa juga konsumsi sesuai anjuran Isi Piringku, yaitu makanan pokok, sayuran, lauk pokok, dan buah-buahan. Kemudian, biasakan makan saat lapar, berhenti setelah hampir kenyang. Baca doa sebelum dan sesudah makan jangan lupa.

Obesitas Rentan Terkena Penyakit


Dulu saya beranggapan, gapapa gendut asal sehat. Tapi sekarang tidak lagi! Jangan sampai obesitas! Karena itu rentang dengan penyakit.

Namun, saya belum berani berkoar-koar secara langsung dan terang-terangan terkait berat badan sih ke orang lain secara spesifik. Karena saya malas dianggap body shamming. Padahal saya hanya ingin kita semua sehat dan produktif, sehingga Indonesia bisa maju.

Ah, kayanya udah lah bahasannya. Saya agak malas bahas berat badan di depan umum, yang ada pada baper, banding-bandingin badan, tapi berubah lebih sehat mah kaga. Terlalu banyak alasan. Zzz. Ini realita? Coba cek ombak sekitar deh, biar tau ini realita atau kaga. Hehe.

Ya sudah lah, yang penting saya mencoba mengingatkan diri saya sendiri dan mencoba mengingatkan orang di sekitar yang kebetulan ada keliatan di depan mata saya untuk sehat. (Ini kayanya pms ini, jadi mayan bafer. Haha)

Berusa bergerak aktif kalau belum bisa olahraga rutin dan mencoba pemeriksaan deteksi dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) meliputi Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), Indeks Massa Tubuh (IMT), Lingkar Perut, Tekanan Darah dan Kadar Gula Darah secara rutin.

Udah ya, semoga cerita ringan ini bisa menambah kesadaran akan kesehatan. Aamiin. Dah!



Salam,


Hani, yang sehat menjadi salah satu doa rutin selain rezeki, jodoh, dan keberkahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hehooo semuanya,

Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)