Halaman

Minggu, 10 Februari 2019

Yayasan Doktor Sjahrir dan Climate Reality Project Indonesia: Karena Kita Semua Peduli Lestari Hutan

Seneng banget deh, Sabtu kemarin (9 Februari 2019) saya datang ke acara berkaitan hutan dan lingkungan (Forest Talk) di Almond Zucchini bersama blogger lainnya.

Saya banget kan ini acara? Secara saya lumayan aware dengan lingkungan dan sudah melakukan beberapa aksi nyata di kehidupan sehari-hari, seperti mengelola sampah rumah dengan dipisah, menanam tanaman di rumah, beli sesuatu sesuai kebutuhan, gak sekedar nimbun atau jadi dibuang-buang percuma, dll.

Video cara saya mengelola sampah di rumah

Di sana, selain membahas pentingnya menjaga hutan dan penjelasan kondisi hutan terkini, saya juga dapat melihat aneka produk hutan non kayu dan produk kreatif yang berasal dari limbah kayu di mini exhibition.

produk kreatif warlami

produk kreatif rumah rakuji

produk kreatif linen karpet bambu

kain tenun

produk kreatif olahan limbah kayu

Menarik banget kan produk yang dipamerkan? Ini pun belum semua saya foto. Pengenalan pengelolaan makan dan produk kreatif ini diharapkan  bisa mengenalkan produk hutan selain kayu. Sehingga, tidak terfokus untuk penebangan hutan.

Karena hutan mesti kita jaga demi kelangsungan hidup selanjutnya. Hutan yang berkualitas baik -yang pohonnya besar-besar- harus kita lestarikan. Memotong pohon bisa mengurangi oksigen dan memperbanyak karbon dioksida.

Nih, saya kasih tau hal-hal yang mesti dihindari:
  • Deforestasi adalah kehilangan hutan akibat aktifitas manusia
  • Degradasi hutan adalah penurunan dan perusakan hutan
  • Konversi hutan adalah perubahan hutan menjadi non-hutan seperti perkebunan dan pertanian

narasumber acara forest talk

Oia, acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Doktor Sjahrir (YDS) dan Climate Reality Project Indonesia, dengan narasumber:
  • Dr. Amanda Katili Niode (Manager Climate Reality Project Indonesia)
  • DR. Atiek Widayati, Tropenbos Indonesia
  • Ir. Murni Titi Resdiana, MBA (asisten utusan khusus Presiden bidang Pengendalian Perubahan Iklim)
  • DR. Sri Maryati (Direktur Eksekutif Yayasan Belantara)
Dan dipandu oleh Blogger Senior, mantan Vice Presiden ASEAN Blogger chapter Indonesia (Amril Taufik Gobel).

Yayasan Doktor Sjahrir (YDS) sendiri adalah organisasi nirlaba yang dibentuk untuk meneruskan warisan DR. Sjahrir yang bergerak dibidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.

Dan, Climate Reality Project Indonesia adalah bagian dari Climate Reality Project yang berbasis di Amerika Serikat oleh Mantan Wakil Preesiden Al Gore.  Saat ini, sudah memiliki lebih dari 300 relawan (Climate Reality Leader) yang berasal dari berbagai latar belakang seperti pemimpin bisnis, profesional, pendidik, atlet, ilmuwan, pelajar, pemuka agama dll. Serta aktif melakukan sosilaisasi perubahan iklam dan mendorong masyarakat menjadi bagian dari solusi.

---------------------------------------------------------------------------
Baca tulisan saya lainnya:
---------------------------------------------------------------------------

demo masak acara forest talk

Selain penjelasan materi dan ada mini exhibiton, para blogger juga bisa melihat demo masak masakan daerah Indonesia yang lezat. Dan memberi tau bahwa banyak produk hutan yang bisa dikelola jadi makanan atau pewarna makanan alami, contohnya kulit secang.

Pohon memang banyak manfaatnya ya, bisa jadi sumber serat, pewarna alam (kulit secang bisa jadi pewarna merah dan cokelat pada kain), bahan kuliner, furnitur, barang dekorasi, minyak atsiri dll.

produk javara

Terus, pulangnya, para blogger bisa mencicipi produk Javara yang merupakan olahan asli Indonesia. Kurang lebih itu sih rangkaian acaranya. Kalau mau info lebih lanjut bisa kepoin Yayasan Doktor Sjahrir dan Climate Reality Project Indonesia, atau organisasi yang berkaitan hutan atau lingkungan lainnya, seperti Belantara.

Yuk ah, kita memanfaatkan program Perhutanan Sosial yaitu menanam pohon-pohon yang dapat menjadi bahan baku produk unggulan desa dan menggulirkan ekonomi kreatif. Atau membeli produk kreatif selain kayu ke masyarakat tepi hutan untuk mengurangi perusakan hutan.

Mengurangi pembelian produk fashion juga bisa kita lakukan loh. Sebab, industri fashion adalah salah satu pencemar lingkungan terbesar. Walaupun, sekarang tenun, batik, dan produk fashion lainnya sudah banyak yang menggunakan bahan dan pewarna alami.

Apapun itu, mari kita melakukan aksi nyata berkaitan pentingan menjaga kelestarian hutan, aktif berpartisipasi dalam kampanye pentingnya pengelolaan hutan lestari di Indonesia, dan berusaha membantu meningkatkan ekonomi para pengerajin dan daerah.

Salam,


Hani, yang berusaha menerapkan hidup go green dan sustainable.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hehooo semuanya,

Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)