Halaman

Jumat, 17 Juni 2022

Fakta Kebakaran Hutan dan Lahan serta Cara Menanggulanginya

Hai, kali ini saya mau share info dari Online Gathering kedua #EcoBloggerSquad , dengan bahasan Fakta Kebakaran Hutan dan Lahan.

Fakta Kebakaran Hutan

Btw, kalau denger kata kebakaran hutan, saya jadi inget salah satu teman saya yang tinggal di Riau. Karena, dia pernah cerita penerbangannya terganggu karena asap.

Meski dia bilang, asap di daerahnya bukan suatu hal yang baru, tapi memang kadang parah banget sampai segitunya mengganggu jarak pandang.

Saya yang mendengar ceritanya saja ngeri dan berharap tidak pernah kejadian lagi di daerah manapun, terutama di daerah saya tinggal, apalagi dia yang ngalamin ya.

Habis gimana dong, kena asap bakaran sampah saja sudah bikin kesel dan merasa terganggu, apalagi asap yang sampai mengganggu jarak pandang serta aktifitas sehari-hari. Jangan sampai deh, amit-amit!

Namun, apa sih faktanya kebakaran hutan dan lahan ini? Dan, yang paling penting, bagaimana cara menanganinya? Dll.

Oke deh, langsung aja ya saya sharing info yang saya dapat dari Kak Cecilinia Tika Laura, Spatial and Landscape Specialist Auriga Nusantara.


Fakta Kebakaran Hutan dan Lahan


karhutla

Tahukah kalian, Kemarau Panjang (El Nino) yang sering dituding sebagai satu-satunya pemicu Kebakaran Hutan dan Lahan itu bukanlah fakta yang tepat.

fakta karhutla

Karena, meskipun di tahun-tahun tanpa kemarau panjang, Kebakaran Hutan dan Lahan tetap bisa terjadi. Jadi, faktor yang tepat adalah selain faktor alam, ada juga Ulah Manusia.

penyebab karhutla

"Kebakaran Hutan dan Lahan bukan hanya faktor alam, tapi bisa karena ULAH MANUSIA"


Pemerintah pun rutin menjadi sorotan akibat kebakaran yang tak berkesudahan. Asap akibat kebakaran hutan kerap memanaskan hubungan diplomatik dengan negara tetangga.

data karhutla
Gambar dari Auriga

Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) yang terjadi berulang kali di Indonesia juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia dan menyumbang kenaikan emisi karbon yang signifikan secara global.

perubahan iklim

Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia tiga tahun lalu termasuk salah satu yang paling mengkhawatirkan selama dua dekade terakhir. Terparah sejak bencana asap 2015.

hutan indonesia

Data pemerintah menunjukan hutan dan lahan seluas 1,6 juta hektare hangus dilalap api.

Kebakaran pada tahun 2015 dianggap melepaskan lebih banyak karbon ke atmosfer dibandingkan dengan total emisi tahunan negara ekonomi besar seperti Inggris dan Jepang. 

Sedangkan, kebakaran pada tahun 2019 dianggap melepaskan emisi gas rumah kaca yang sangat tinggi, bahkan, beberapa emisi harian bahkan melebihi emisi tahun 2015!

Kebakaran pada tahun 2019 dianggap telah melepaskan 708 juta ton emisi gas rumah kaca (CO2 e). Hampir dua kali lipat lebih besar dari pada kebakaran di sebagian Amazon, Brazil (CAMS, 2019). Hadeuh! :(

Jumlah emisi karhutla ini bisa dibilang lebih dari semua emisi dari industri penerbangan internasional. Dan, menjadikan Indonesia negara terbesar ke enam di dunia untuk emisi CO2 secara keseluruhan (setelah AS, Cina, India, Rusia, dan Jepang).


Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan


dampak karhutla

Kelalaian atau keserakahan manusia hingga bisa membakar hutan dan lahan itu dapat memberi dampak buruk sebagai berikut:

Kesehatan menjadi buruk


Sejumlah bayi menderita sesak nafas, batuk, flu, dan muntah. 6.025 warga menderita ISPA. Bahkan, pada tahun 2015, tidak hanya 600 ribu jiwa terjangkit ISPA, ada 24 orang meninggal dunia. Parah!

Pendidikan terganggu


Menurut UNICEF, pada Kebakaran tahun 2019, ada lebih dari 46.000 sekolah memiliki kualitas udara buruk. Yang mana ini sangat mengganggu proses belajar mengajar.

Bahkan, pada Kebakaran 2015, 1,5 juta peserta didik sampai mengalami ketertinggalan pelajaran.

Mengancam Tumbuhan dan Hewan Endemik


dampak karhutla

Tumbuhan dan hewan endemik atau yang mendiami wilayah tertentu, langka di daerah lain, juga bisa terganggu. Bahkan, sampai dievakuasi dan ada yang kabur ke daerah pemukiman warga.

Cara Menanggulangi Kebakaran Hutan dan Lahan


cara menanggulangi karhutla

Kalian ada cara khusus gak untuk membantu menanggulangi Kebakaran Hutan dan Lahan? Kalau belum tahu cara berkontribusinya, saya bantu ya.

Pertama, alhamdulillah kalau sudah punya kesadaran bahwa Kebakaran Hutan dan Lahan ini hal yang mesti dibasmi.

Oleh karena itu, share juga ke orang lain tentang Kebakaran Hutan dan Lahan. Biar semakin banyak yang punya kesadaran tentang hal ini.

Untuk medianya bisa melalui apapun, sebisanya kalian. Kalau saya selain secara langsung ke orang terdekat, saya juga share melalui blog dan sosmed saya lainnya. Supaya semakin banyak yang lihat dan semoga saja tergugah.

Kebijakan-kebijakan yang menguntungkan hutan dan lingkungan juga didukung. Kalau bisa juga speak up tentang kebijakan yang merugikan hutan dan lingkungan.

Event-event terkait lingkungan bisa juga disemarakan, supaya jadi pengingat untuk selalu cinta lingkungan, seperti pada tanggal 5 Juni yang merupakan World Environment Day atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Atau bisa juga donasi terkait hutan dan menggunakan produk yang ECO Friendly atau produk hasil hutan non kayu, seperti madu, kacang-kacangan, biji-bijian dll.

Saya pun dari kecil sudah terbiasa menggunakan kertas atau buku sampai habis untuk menghindari sampah dan penggunaan kertas cuma-cuma.

Kertas bekas skripsi yang tidak terpakai saja, seperti yang kalian tahu, saya jadikan buku oret-oret. Ngeprint kalau gak perlu-perlu amat, print bolak balik dan pakai kertas bekas dll.

Apapun itu, selama baik dan tidak berbahaya atau melanggar norma apapun, dilakukan saja. Insyaallah niat dan tindakan baik bisa membantu mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan.

Gimana nih kira-kira dari penjelasan saya, lumayan ada pencerahan tentang Kebakaran Hutan dan Lahan serta tahu cara untuk berkontribusi mencegahnya kan?

Kalau gitu, cus langsung dipraktekkan! :D

Baca juga: Circular economy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hehooo semuanya,

Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)