nisaahani: blogger yang suka sharing review

Kamis, 21 Juli 2016

Share: Pengalaman pakai 4G

Hulalalahula…

Sudah mencoba jaringan 4G belum, gengs?

Hani sudah dongs, karena Alhamdulillah hp, kartu, dan kota Hani sudah bisa 4G.

Yups, untuk menikmati 4G pastikan hpnya sudah bisa untuk 4G (bisa liat-liat disini hp apa saja yang sudah 4G), kartunya sudah diubah ke 4G (datang langsung saja ke gerainya), dan daerahnya sudah ada 4G (kalau belum tau, bisa mention langsung ke akun providernya untuk menanyakan).




Pertamanya, Hani nggak mau pindah ke 4G, karena konon katanya, 4G menghabiskan banyak kuota. Engingeng... Ternyata setelah dipakai... jengjengjeng... haha apadah.

Nggak juga kok. Kalau nggak dipakai juga utuh, kalau dipakai terus, ya habis lah.




Dengan adanya 4G, sangat menguntungkan Hani yang bertempat tinggal amfibi. Di kantor mayoritas 4G, sedangkan di rumah mayoritas 3G.

Jadi begini, paket data sekarang kan mayoritas jaringannya terbagi 3G dan 4G. Dan jika, hp/kartunya belum bisa 4G, ya kuota 4G-nya terbuang sia-sia. Begitu pula sebaliknya, kalau di daerahnya mayoritas 4G, kuota 3G-nya akan terbuang sia-sia.

Kan sayang tuh, buang-buang kuota. Sedangkan Hani sebagai amfibi, tidak membuang kuota cuma-cuma. hahaha.




Masalah cepat, beuh alhamdulillah cepat. (jempol dua. hehe) Hobi streaming Hani benar-benar terfasilitasi dengan adanya 4G ini. Hahaha.




Ribet? No! Penggunaan 4G dan 3G terjadi secara otomatis. Jadi, kalau di daerah ada 4G, paket data yang digunakan dan dipakai 4G, jika tidak ada 4G akan otomatis turun ke 3G kualitas dan paket yang digunakan. Sekali lagi, OTOMATIS! Ribet? No way!




Mahal? Sama seperti paket data lainnya, pintar-pintar kita sebagai user pilih paket yang mana. Kalau di indosat, ada namanya paket freedom setahu Hani, semua paket itu menggratiskan 4G.

Kalau mau lebih murah lagi, beli paket data di Hani. Harga miring, semiring kendaraan umum Jakarta-Tangerang 157. Hahaha. (oke fine, nggak semua lawakan ini pada mengerti. T.T)




So, masih belum mencoba? Coba dongs.

Salam,

Hani, yang semakin maniak internet.

Selasa, 19 Juli 2016

Review: Meningkatkan kualitas akhlak bareng Akhlakpedia!

Hulalalahula…

Sesuai janji Hani mau me-review aplikasi Akhlakpedia. Momennya tepat banget nih, habis Idul Fitri, supaya terus meningkatkan diri, bacaannya harus yang mendukung. Emang ini aplikasi apaan sih? Cekidot!

Hani tahu aplikasi ini dari status teman (nama akun sebaiknya ditutup kali ya). Dari situ tertarik mau liat, seperti apa sih wujud aplikasinya, soalnya Hani pencinta aplikasi Indonesia poenya.

Akhlakpedia www.nisaahaniblog.wordpress.com1



Akhlakpedia www.nisaahaniblog.wordpress.com2

Sampai Hani searching, guys!


Akhlakpedia www.nisaahaniblog.wordpress.com4

Dari bio-nya sih menarik.

The First Akhlak Encyclopedia in Indonesia!



Akhlakpedia www.nisaahaniblog.wordpress.com3



Dari rating dan komentarnya juga bikin tertarik mencicipi, walaupun belum banyak yang download dan yang terselip komentar pembuatnya. Hehehe.



Akhlakpedia www.nisaahaniblog.wordpress.com5



Akhlakpedia www.nisaahaniblog.wordpress.com6Akhlakpedia www.nisaahaniblog.wordpress.com7



Ternyata aplikasi ini, menampilkan teori tentang akhlak, sesuai dengan bio-nya Akhlak Encyclopedia. Karena memang ini membahas berbagai macam akhlak.



Dan sudah ada iklannya!

Akhlakpedia www.nisaahaniblog.wordpress.com8



Kalimat perkenalan pembuatnya menarik. Bikin ingin mencopy paste.

Hati nurani saja tidak cukup dalam mengetahui perbuatan baik dan buruk, ada beberapa dasar teori dalam berperilaku.

Seperti biasa dalam mereview aplikasi, Hani menampilkan data beserta nilai berdasarkan indikator Hani sendiri sebagai pengguna. Hehehe.

Data aplikasi:

Tipe: aplikasi pendidikan

Rate: 4.1 (11 Juli 2016)

Sudah didownload: 100x (11 Juli 2016)

Asal: sepertinya 100% Indonesia poenya

Pembuat: YES Indonesia

Kelebihan (menurut Hani):

  1. Indonesia poenya. Seperti yang diketahui bersama, Hani pencinta Indonesia poenya.

  2. Belum ada yang nyamain. Walaupun tipe aplikasi seperti ini sudah ada dipasaran play store, tapi tema ini belum ada. Jadi ide baru ini, bisa dianggap keunggulan.

  3. No error. Alhamdulillah selama membaca content di aplikasi ini lancar jaya

Kekurangan (menurut Hani):

  1. Tampilannya masih sangat sederhana. No gambar, jadi kurang menarik bagi anak-anak, padahal ratenya bisa untuk semua umur menurut Hani. Kadang sebagai orang dewasa saja bosan kalau tidak ada gambarnya, apalagi anak-anak.

  2. Aplikasi kurang bikin ketagihan. Karena fiturnya cuma membaca. Jadi kemungkinan yang habis download, dihapus lagi, karena sudah selesai membaca.

  3. Minim publikasi.

Tapi bagaimanapun itu, kita mesti apresiasi karya-karya anak bangsa. Semoga pemerintah menampung dan mempublikasi besar-besaran karya anak bangsa kedepannya.

Salam,



Hani, pencinta aplikasi Indonesia poenya.

Senin, 18 Juli 2016

Teori: EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)

Hulalalahula…

EBCDIC adalah kode 8 - bit untuk huruf yang dipakai pada sistem operasi komputer merk IBM, seperti z/OS, OS/390, VM, VSE, OS/400, dan i5/OS. Kode EBCDIC ini juga dipakai untuk beberapa jenis komputer lain seperti Fujitsu-Siemens BS2000/OSD, HP MPE/iX, dan Unisys MCP. Kode ini merupakan pengembangan dari kode 6-bit yang dipakai untuk kartu berlubang (punched card) pada komputer IBM antara akhir tahun 1950an dan awal tahun 1960-an.

Variasi dari kode EBCDIC ini disebut CCSID 500 yang ditampilkan pada tabel di bawah ini dalam format bilangan komputer hexadesimal. Kode 00 sampai 3F dipakai untuk huruf kendali, kode 40 untuk spasi, dan lain-lain.

Sandi 8 bit untuk 256 karakter. Transmisi asinkron membutuhkan 11 bit, yaitu:

1 bit awal

8 bit data

1 bit parity

1 bit akhir

Nah, ini penjelasan terakhir dari opsi jawaban soal ini. Jadi, sudah mengerti kan, kenapa Hani pilih jawaban itu.

Salam,


Hani, yang semakin mempelajari, semakin mempertanyakan.

Sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/EBCDIC

http://www.angelfire.com/id/myhoney/chap-4.htm

Jumat, 15 Juli 2016

Teori: ASCII (American Standard Code for Information Interchange)

Hulalalahula…

Hani masih disini, masih membahas pilihan jawaban dari soal iniSo, cekidot!

Kode ASCII hampir sama dengan CCITT Alfabet/no.5 merupakan kode alphanumerik yang paling populer dalam teknik telekomunikasi. Dan kode ASCII ini adalah:

Paling banyak digunakan.
• Merupakan sandi 7 bit.
• Terdapat 128 macam simbol yang dapat diberi sandi ini.
• Untuk transmisi asinkron terdiri dari 10 atau 11 bit: 1 bit awal, 7 bit data, 1 bit pariti, 1 atau 2 bit akhir.

Keterangan Kode ASCII:

Karakter dalam kode ASCII dibagi dalam beberapa grup yaitucontrol character, angka, huruf besar, huruf kecil, dan tanda baca (pada tabel tidak begitu jelas). Control-character ini sering disebut sebagai non-printable-character, yaitu karakter yang dikirim sebagai tahap awal (pengenalan) dalam berbagai kegunaan komunikasi data, misalnya sebelum informasi dikirim dari PC ke printer.

Pada kode ASCII bila menggunakan deretan 7 bit maka bit ke delapan dapat ditambahkan untuk posisi pengecekan bit secara even-parity atau odd-parity bila menggunakan kode ASCII pada telekomunikasi.

Salam,



Hani, yang masih bingung mengatur tampilan yang baik di www.nisaahaniblog.wordpress.com

Sumber:

http://www.angelfire.com/id/myhoney/chap-4.htm

https://domainit.wordpress.com/2011/01/13/sistem-sandi-coding-dan-teknik-transmisi-data/

Kamis, 14 Juli 2016

Teori: BCD (Binary Coded Decimal)

Hulalalahula…

BCD adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang metodenya mirip dengan bilangan biner biasa; hanya saja dalam proses konversi, setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi satu per satu, bukan secara keseluruhan seperti konversi bilangan desimal ke biner biasa. Hal ini lebih bertujuan untuk “menyeimbangkan” antara kurang fasihnya manusia pada umumnya untuk melakukan proses konversi dari desimal ke biner -dan- keterbatasan komputer yang hanya bisa mengolah bilangan biner.

Sandi dengan 6 bit. Kombinasi yang dapat digunakan sebagai sandi banyaknya 64. Transmisi asinkron membutuhkan 9 bit, yaitu: 1 start bit awal, 6 bit data, 1 bit parity, 1 bit akhir.

Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada contoh berikut:

Misalkan bilangan yang ingin dikonversi adalah 17010.
Dapat dilihat bahwa bilangan biner dari :
110—-> 00012
710—-> 01112
010—-> 00002

Tetapi, berhubung hasil yang diinginkan adalah bilangan BCD, maka basis bilangannya tinggal ditulis sebagai berikut :
110—-> 0001BCD
710—-> 0111BCD
010—-> 0000BCD

maka, nilai BCD dari 17010 adalah 0001 0111 0000BCD.
Harap diperhatikan bahwa setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi menjadi 4 bit bilangan BCD.

Contoh lain, misalkan bilangan yang ingin dikonversi adalah 30910.
310—–> 0011BCD
010—–> 0000BCD
910 —–> 1001BCD
maka, nilai BCD dari 30910 adalah 0011 0000 1001BCD.

Salam,



Hani, yang mempelajari kembali konversi BCD.

Sumber:
https://medisonsimbolon.wordpress.com/2008/11/28/bcd-binary-coded-decimal/
http://www.angelfire.com/id/myhoney/chap-4.htm

Rabu, 13 Juli 2016

Teori: Sandi Baudot Code (CCITT alphabet No.2 / Telex Code)

Hulalalahula…

Lima hari berturut-turut ini mau membahas jawaban dari soal tes masuk kerja dunia telekomunikasi yang iniguys. Cekidot!

Yang mesti kita tahu dari Sandi Baudot Code (CCITT Alfabet No. 2/Telex Code) adalah:

• Terdiri dari 5 bit. 1 bit awal. 1,42 bit akhir.
• Terdapat 32 macam simbol.
• Digunakan 2 sandi khusus sehingga semua abjad dan angka dapat diberi sandi, Contoh:
LETTERS (11111 )
FIGURES ( 11011 )

Kode ini terdiri atas kode 5-bit yang dipergunakan pada terminal teletype dan teleprinter. Karena terdiri atas 5-bit maka hanya terdiri atas 25 atau 32 kombinasi yang merupakan kode huruf atau gambar yang berbeda. Masing-masing kode biner harus diterjemahkan kedalam dua karakter yang berbeda.

Salam,



Hani, yang suka membagi ilmu.

Sumber: https://domainit.wordpress.com/2011/01/13/sistem-sandi-coding-dan-teknik-transmisi-data/

Selasa, 12 Juli 2016

Teori: FDM (Frequency Division Multiplexing)

Hulalalahula…

Yuk, membahas pilihan jawaban dari pertanyaan ini. Berikut ini alasan kenapa FDM bukan termasuk sistem sandi komunikasi data.

Karena...

Frequency Division Multiplexing (FDM) adalah teknik menggabungkan banyak saluran input menjadi sebuah saluran output berdasarkan frekuensi. Jadi total bandwith dari keseluruhan saluran dibagi menjadi sub-sub saluran oleh frekuensi. Tiap sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar frekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatu saluran (channel). Sinyal input baik analog maupun digital akan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal analog.
Proses Multiplexing FDM Proses Demultiplexing FDM

Pada sistem FDM, umumnya terdiri dari 2 peralatan terminal dan penguat ulang saluran transmisi (repeater transmission line):

1.Peralatan Terminal (Terminal Equipment) terdiri dari bagian yang mengirimkan sinyal frekuensi ke repeater dan bagian penerima yang menerima sinyal tersebut lalu mengubahnya kembali menjadi frekuensi semula.

2.Peralatan Penguat Ulang (Repeater Equipment) terdiri dari penguat (amplifier) dan equalizer yang fungsinya masing-masing untuk mengkompensir redaman dan kecacatan redaman (attenuation distortion), sewaktu transmisi melewati saluran melewati saluran antara kedua repeater masing-masing.
Contoh Penggunaan FDM

Pada penyiaran radio yang menggunakan gelombang FM, frekuensi mulai dari 88 MHz s/d 108 MHz digunakan untuk penyiaran radio FM komersil. Frekuensi 88-108 MHz dibagi ke sub-band 200 KHz. Bandwidth dengan frekuensi 200 KHz sudah mencukupi untuk penyiaran radio FM dengan kualitas yang tinggi. Stasiun radio dapat dikenali dengan frekuensi pusat dari saluran masing-masing (ex: 91.5 MHz, 103.7 MHz). Sistem ini dapat memungkinkan pendengar radio mendengar sekitar 100 stasiun radio yang berlainan. Contoh lain dari penggunaan FDM: pada jaringan telepon analog dan jaringan satelit analog. Selain itu ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital yang dikenal dengan modem ADSL (Asymetric Digital Subcriber Loop ).

Kelebihan & Kekurangan FDM

Kelebihan:
• FDM tidak sensitif terhadap perambatan/perkembangan keterlambatan. Teknik persamaan saluran (channel equalization) yang diperlukan untuk sistem FDM tidak sekompleks seperti yang digunakan pada sistem TDM.

Kekurangan:
• Adanya kebutuhan untuk memfilter bandpass, yang harganya relatif mahal dan rumit untuk dibangun (penggunaan filter tersebut biasanya digunakan dalam transmitter dan receiver).
• Penguat tenaga (power amplifier) di transmitter yang digunakan memiliki karakteristik nonlinear (penguat linear lebih komplek untuk dibuat), dan amplifikasi nonlinear mengarah kepada pembuatan komponen spektral out-of-band yang dapat mengganggu saluran FDM yang lain.

Salam,



Hani, yang berkecimpung dunia telekomunikasi beberapa tahun.
Sumber: http://gietheiceman.blogspot.co.id/2009/11/pengertian-frequency-division.html