nisaahani: blogger yang suka sharing review: Februari 2019

Rabu, 20 Februari 2019

One Parc Puri, Apartemen dengan Banyak Kegiatan Menarik

Kata siapa generasi milenial tidak tertarik dengan investasi properti? Karena kaum zaman now masih banyak kok yang tertarik menghabiskan pendapatannya untuk membeli tempat tinggal.

Nah, untuk itu One Parc Puri yang berlokasi  dekat dengan pintu keluar tol km 11 Karang Tengah Barat siap menggaet para investor properti.

Karena selain lokasinya yang strategis, One Parc Puri juga sangat memperhatikan kebahagian calon penghuninya. Salah satunya dengan mengadakan beberapa kegiatan atau festival di hampir setiap bulannya.

------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------

Jika di bulan Desember tahun lalu, di adakan festival kopi. Untuk bulan Februari  2019 ini, One Parc Puri mengadakan Barongsai Festival.

Dengan mengundang beberapa pemain Barongsai profesional nan berprestasi. Seperti, Ebaku Ekayana, Xiao Long, dan Dragon Star Kid.

One Parc Puri juga menampilkan acara lain, seperti Mei Hwa Creation Workshop dan Barongsai Coaching Class untuk anak-anak secara gratis. Tapi untuk mengikuti kelasnya, daftar dulu ya ke panitia. Dan jika menjadi peserta, baik untuk kelas barongsai atau workshop mei hwa, akan mendapat kenang-kenangan.


Acara yang diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 16 dan Minggu tanggal 17 Februari 2019 ini juga menyediakan banyak spot instagramable untuk para pengunjung.

Untuk bisa menikmati semua kegiatan yang diselenggarakan panitia, tidak memerlukan tiket masuk alias gratis. Kecuali untuk pengambilan angpao. Hanya undangan vvip dan vip yang bisa berkesempatan mendapatkan aneka ragam hadiah menarik dari panitia.

Acara yang bisa dinikmati mulai jam 12.00 siang hari hingga sore pukul 17.30 akan memberikan banyak pengalaman seru dan tentunya spot menarik untuk konten instagram kalian.


Apartemennya belum jadi aja kita udah dimanjain, apalagi udah jadi ya gengs. Makin lebih diperhatikan lagi dungs.

Btw, konsep apartmentnya WOHO aka work offoce home office. Jadi semua terintegrasi jadi satu.

Sehingga di harapkan mengurangi kemacetan. Karena di dekat tempat tinggal dekat dengan kantor, pusat rekreasi, pusat olahraga, pusat belanja, dan banyak lagi.

Terus One Parc Puri hendak membuat lingkungan yang ramah lingkungan. Bisa dilihat di kantor marketingnya sangat hijau. Hihi.

Udah gak usah ragu, yang punya uang tunai lebih lansung cus booking ke kantor pemasarannya. Karena, walaupun bakal dibangun 3 tower kan tetap mesti cus buru-buru biar tidak kehabisan. 

Salam,


Hani, calon juragan apartemen. Aamiin. Hehe.

Jumat, 15 Februari 2019

#CegahDBD dengan Larvitrap, Alat Penangkap Nyamuk Hemat Murah Meriah dari Bahan Bekas.

Hai, udah ada yang tau tentang Lavitrap? Salah satu alat pembasmi nyamuk dari botol minuman bekas. Wah, kalau belum tau, baca tulisan saya selanjutnya yak! Bakal bahas ini dan mencoba menjabarkan cara bikinnya. Biar bisa di pakai di rumah, buat cegah nyamuk, apalagi nyamuk penyebab DBD. Hih atut ama nyamuk.


***
Sekarang-sekarang ini masih sering hujan. Walaupun biasanya musim hujan itu ada di bulan yang berakhiran -ber. Seperti, September, Oktober, November, dan Desember. Walaupun begitu, Januari dan Februari masih saja rutin hujan. Sehingga rentan banyak nyamuk dan penyakit DBD a.k.a demam berdarah.

Kenapa malah ketika hujan, nyamuknya malah semakin banyak? Karena walaupun masa hidup nyamuk sebentar, tapi nyamuk suka bertelur dan telur nyamuk menetas jika terkena air. Makanya itu, yuk dicek dan ditutup/dibersihkan tiap ada tampungan atau genangan air. Sekalipun itu air bersih. Biar tidak menjadi lahan perkembangbiakan nyamuk. 

Betewe, sudah tau kan sumber DBD? Yap, nyamuk Aedes Aegypti. Kalau kita tidak fit dan tergigit nyamuk pembawa virus dengue, besar kemungkinan bisa terkena DBD. Pokoknya kalau kalian terkena salah satu dari gejala DBD di bawah ini, langsung cek ya.

Ciri-ciri terkena DBD, biasanya akan mengalami gejala sebagai berikut:
1. Demam tinggi mendadak
2. Nafsu makan menurun
3. Sakit perut, sakit pada ulu hati, serta muntah.
4. Adanya pendarahan
5. Tangan dan kaki menjadi dingin serta lemas

Memang sih, jika badan panas bukan berarti langsung di vonis DBD. Tapi dengan segera menanyakan ke ahlinya, kita bisa terhindar dari fase selanjutnya. Demam lebih dari 3 hari, amannya kita minta cek trombosit.


***

Kalau sudah kejadian, ya sudah sabar, di obati, dan berharap sakitnya jadi penggugur dosa. Tapi kan amit-amit ya, jangan sampe. Kalau bisa sehat kan ya maunya sehat dan berkah kesehatannya.

Tapi sebelum kejadian, ada beberapa cara buat cegah DBD. Mungkin anak 90an paham bener nih sama 3M, menutup, menguras, dan mengubur. Tapi zaman now, bukan lagi mengubur. Karena di kubur rentan jadi genangan nyamuk. Oleh karena itu, M yang terakhir di ganti menjadi di olah kembali.

Dan untuk mencegah DBD, biasanya tiap daerah di adakan fogging masal. Walaupun pada kenyataannya, fogging disarankan jangan sering-sering. Karena residunya lebih banyak dari pada obat basmi nyamuknya. Nyamuk matinya nggak seberapa, nyesek bin engapnya lama bener. Hehe.

Lalu, biasanya di setiap daerah ada Jumantik alias Juru Pemantau Jentik. Tapi atulah kita mah mesti kesadaran pribadi. Karena kan ya rumah-rumah kita, lingkungan juga daerah kita, badan-badan kita juga yang mesti kita jaga, keluarga juga keluarga kita. Jadinya, usahain bisa menjaga sendiri lah. Kalaupun di bantu, ya sekedar bantuan, tidak sepenuhnya bergantung ke orang lain.

Untuk mencegah nyamuk, selain buat lingkungan bersih dan jangan ada benda bergantung, mungkin bisa menanam 10 tanaman seperti berikut ini:
1. Bunga tahi kotok (I don't know the real name. Maybe Marigold?)
2. Zodia
3. Bunga krisan
4. Bunga tembelekan
5. Bunga nanga
6. Bunga lavender
7. Serai
8. Serai wangi
9. Kayu putih
10. Kemangi

Dan bisa juga menaruh 2 Lavitrap di tempat gelap dalam rumah. Bisa di kamar tidur dan ruang tamu. Lalu di cek seminggu sekali dan jangan sampai terkena anak-anak. Karenaaa...becek kalau tumpah airnya. Hihi. Lagi ciyus ya bacanya.

Tenang aja gengs, lavitrap ini aman. Karena bahannya dari bahan bekas dan hanya menggunakan air biasa. Saya share ya cara bikinnya. Sebelumnya, siapin dulu bahan-bahan ini ya:
1. Botol air mineral yang 1.5 liter. Yang bekas aja biar go green. 
2. Steples
3. Kain kasa
4. Plastik bekas, kalau bisa warna hitam.
5. Lakban

Cara membuat lavitrap:
1. Buat botol jadi 3 bagian. Bagian atasnya, kurang lebih di 7 cm dari mulut botol.
2. Untuk bagian bawah, buang bagian bawah botol. Karena takut air tumpah, jadi bergenang.
3. Bagian tengah di bagi dua, untuk pengunci botolnya.
4. Terus bagian atas posisinya di balik. Tutup botolnya posisinya jadi di bawah.
5. Lalu, digabung dan rekatkan bagian atas yang sudah terbalik tadi dengan bagian bawah yang bagian bawahnya udah di buang dengan lakban.
6. Kemudian tutup dengan kain kasa
7. Supaya kencang gunakan bagian tengah. Steples jika perlu, biar kain kasa tak bergerak kemana.
8. Terakhir, biar rapi bungkus semua botol dengan plastik dan di lakban. 



Hasilnya seperti foto di atas. Semoga paham dan bisa dipraktekan ya. Lumayan loh pakai ini, jadi hemat. Tak usah beli obat nyamuk mulu. Palingan jika ingin menguras, kocok dulu botolnya. Agar sayap nyamuknya patah. Bisa kan ya? Bisa lah ya. Percaya kok percaya. Millenials mah pasti bisa. Hihi.


***

Mayoritas info yang saya share tau dari acara sharing, chatting, learning di Meet Up Healthies! bareng Menkes Bu Nila Moeloek, BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit), dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid Dir P2PTVZ, dan dr. Gia Pratama di Kantorkuu - coworking space di Agro Plaza Kuningan tanggal 7 Februari 2019.

Salam,


Hani, the healthies newbie.


Minggu, 10 Februari 2019

Yayasan Doktor Sjahrir dan Climate Reality Project Indonesia: Karena Kita Semua Peduli Lestari Hutan

Seneng banget deh, Sabtu kemarin (9 Februari 2019) saya datang ke acara berkaitan hutan dan lingkungan (Forest Talk) di Almond Zucchini bersama blogger lainnya.

Saya banget kan ini acara? Secara saya lumayan aware dengan lingkungan dan sudah melakukan beberapa aksi nyata di kehidupan sehari-hari, seperti mengelola sampah rumah dengan dipisah, menanam tanaman di rumah, beli sesuatu sesuai kebutuhan, gak sekedar nimbun atau jadi dibuang-buang percuma, dll.

Video cara saya mengelola sampah di rumah

Di sana, selain membahas pentingnya menjaga hutan dan penjelasan kondisi hutan terkini, saya juga dapat melihat aneka produk hutan non kayu dan produk kreatif yang berasal dari limbah kayu di mini exhibition.

produk kreatif warlami

produk kreatif rumah rakuji

produk kreatif linen karpet bambu

kain tenun

produk kreatif olahan limbah kayu

Menarik banget kan produk yang dipamerkan? Ini pun belum semua saya foto. Pengenalan pengelolaan makan dan produk kreatif ini diharapkan  bisa mengenalkan produk hutan selain kayu. Sehingga, tidak terfokus untuk penebangan hutan.

Karena hutan mesti kita jaga demi kelangsungan hidup selanjutnya. Hutan yang berkualitas baik -yang pohonnya besar-besar- harus kita lestarikan. Memotong pohon bisa mengurangi oksigen dan memperbanyak karbon dioksida.

Nih, saya kasih tau hal-hal yang mesti dihindari:
  • Deforestasi adalah kehilangan hutan akibat aktifitas manusia
  • Degradasi hutan adalah penurunan dan perusakan hutan
  • Konversi hutan adalah perubahan hutan menjadi non-hutan seperti perkebunan dan pertanian

narasumber acara forest talk

Oia, acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Doktor Sjahrir (YDS) dan Climate Reality Project Indonesia, dengan narasumber:
  • Dr. Amanda Katili Niode (Manager Climate Reality Project Indonesia)
  • DR. Atiek Widayati, Tropenbos Indonesia
  • Ir. Murni Titi Resdiana, MBA (asisten utusan khusus Presiden bidang Pengendalian Perubahan Iklim)
  • DR. Sri Maryati (Direktur Eksekutif Yayasan Belantara)
Dan dipandu oleh Blogger Senior, mantan Vice Presiden ASEAN Blogger chapter Indonesia (Amril Taufik Gobel).

Yayasan Doktor Sjahrir (YDS) sendiri adalah organisasi nirlaba yang dibentuk untuk meneruskan warisan DR. Sjahrir yang bergerak dibidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.

Dan, Climate Reality Project Indonesia adalah bagian dari Climate Reality Project yang berbasis di Amerika Serikat oleh Mantan Wakil Preesiden Al Gore.  Saat ini, sudah memiliki lebih dari 300 relawan (Climate Reality Leader) yang berasal dari berbagai latar belakang seperti pemimpin bisnis, profesional, pendidik, atlet, ilmuwan, pelajar, pemuka agama dll. Serta aktif melakukan sosilaisasi perubahan iklam dan mendorong masyarakat menjadi bagian dari solusi.

---------------------------------------------------------------------------
Baca tulisan saya lainnya:
---------------------------------------------------------------------------

demo masak acara forest talk

Selain penjelasan materi dan ada mini exhibiton, para blogger juga bisa melihat demo masak masakan daerah Indonesia yang lezat. Dan memberi tau bahwa banyak produk hutan yang bisa dikelola jadi makanan atau pewarna makanan alami, contohnya kulit secang.

Pohon memang banyak manfaatnya ya, bisa jadi sumber serat, pewarna alam (kulit secang bisa jadi pewarna merah dan cokelat pada kain), bahan kuliner, furnitur, barang dekorasi, minyak atsiri dll.

produk javara

Terus, pulangnya, para blogger bisa mencicipi produk Javara yang merupakan olahan asli Indonesia. Kurang lebih itu sih rangkaian acaranya. Kalau mau info lebih lanjut bisa kepoin Yayasan Doktor Sjahrir dan Climate Reality Project Indonesia, atau organisasi yang berkaitan hutan atau lingkungan lainnya, seperti Belantara.

Yuk ah, kita memanfaatkan program Perhutanan Sosial yaitu menanam pohon-pohon yang dapat menjadi bahan baku produk unggulan desa dan menggulirkan ekonomi kreatif. Atau membeli produk kreatif selain kayu ke masyarakat tepi hutan untuk mengurangi perusakan hutan.

Mengurangi pembelian produk fashion juga bisa kita lakukan loh. Sebab, industri fashion adalah salah satu pencemar lingkungan terbesar. Walaupun, sekarang tenun, batik, dan produk fashion lainnya sudah banyak yang menggunakan bahan dan pewarna alami.

Apapun itu, mari kita melakukan aksi nyata berkaitan pentingan menjaga kelestarian hutan, aktif berpartisipasi dalam kampanye pentingnya pengelolaan hutan lestari di Indonesia, dan berusaha membantu meningkatkan ekonomi para pengerajin dan daerah.

Salam,


Hani, yang berusaha menerapkan hidup go green dan sustainable.