nisaahani: blogger yang suka sharing review: Ayo Merdeka dari Kebakaran Hutan dan Lahan!

Kamis, 17 Agustus 2023

Ayo Merdeka dari Kebakaran Hutan dan Lahan!

Sebelum ramai-ramai orang bahas polusi Jakarta, saya sudah merasa ada yang berbeda. Karena pernapasan terasa tak enak dan bawaannya kayak mendung, tapi tidak hujan-hujan. Dan, ternyata itu kabut atau mendung efek polusi.

Saya jadi tidak kebayang gimana para korban karhutla alias korban kebakaran hutan dan lahan. Karena pasti asapnya lebih pekat, mengganggu pengelihatan, apalagi pernapasan, aktifitas pun terganggu.

Peristiwa Karhutla Besar di Indonesia


Bahkan seingat saya, pada karhutla tahun 2015, teman saya hampir tidak bisa melakukan penerbangan. Karena jarak pandang yang parah sekali, menyebabkan delay.

Kalau ngomongin karhutla yang parah, katanya pernah juga kejadian pada Juli 1997 hingga Februari 1998 di 24 provinsi di Indonesia. Jujurly, untuk tahun ini saya tidak ingat apapun. Mungkin karena masih kecil.

Jadi, kita bahas karhutla yang di tahun 2015 saja ya. Karena karhutla seluas lebih dari 2,6 juta ha, 33% di lahan gambut dan terjadi di 32 provinsi (terbesar ada di Papua, Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah) ini menimbulkan banyak kerugian, seperti:
  • Kabut asap menutupi hampir 80% wilayah Indonesia
  • Asap sampai ke Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
  • 28 juta jiwa terkena dampaknya, 19 orang meninggal, dan hampir 500 ribu orang mengalami gangguan pernapasan (ISPA).
  • Racun yang dibawa asap menyebabkan gangguan pernapasan, mata dan kulit. Karena mengandung karbondioksida, sianida, dan amonium. Sangat berbahaya terutama untuk balita dan kaum lanjut usia.
  • Sekitar 5 juta siswa kehilangan waktu belajar akibat sekolah ditutup sementara.
  • 120 ribu titik api dipadamkan lewat waterbombing, hujan buatan, dan pemadaman darurat. Yang tentunya membutuhkan biaya dan SDM. Alhamdulillahnya ada hujan besar di Oktober 2015, jadi bisa menurunkan sejumlah titik api secara drastis.
  • Kerugian lingkungan terkait keanekaragaman hayati diperkirakan sekitar $295 juta.
  • Ribuan hektar habitat orangutan dan hewan yang hampir punah lainnya hancur.
  • Hilangnya kayu atau produk non-kayu dan habitat satwa.
  • Menghasilkan emisi 1.1 gigaton.

Dampak Karhutla


Berikut ini dampak jika terjadi karhutla:


Penyebab Terjadi Karhutla


Ada beberapa alasan terjadi karhutla, tapi untuk tahun 2015, selain karena El Nino, alasan lainnya adalah karena ada aktifitas pembukaan lahan, terutama di kawasan rawa gambut, untuk perusahaan bubur kayu, minyak sawit, karet atau peternakan. Memang ya, alih fungsi lahan ini seperti lingkaran setan.

Di satu sisi, mungkin butuh. Tapi dengan adanya alih fungsi lahan yang biasanya dibakar, akan menimbulkan emisi karbon, global warming, kemarau kering yang panjang, anomali cuaca, bahkan karhutla.

Peran Penting Lahan Gambut



Makanya itu, sebisa mungkin melakukan hal-hal go green dan #BersamaBergerakBerdaya , dengan harapan bisa menekan terjadinya pembukaan lahan. Karena hutan dan lahan gambut itu punya peran penting loh dalam kehidupan serta lingkungan. Berikut ini peran lahan gambut:
  • Menunjang perekonomian masyarakat lokal. Karena tanaman dan hewan yang habitatnya di lahan gambut bisa untuk sumber pangan dan pendapatan masyarakat sekitar.
  • Mengurangi dampak bencana banjir dan kemarau. Sebab, lahan gambut punya daya serap yang tinggi dan mampu menampung air 450-850 persen dari bobot keringnya. Serta, gambut yang terdekomposisi mampu menahan air 2-6x lipat berat keringnya.
  • Bisa membantu menjaga perubahan iklim. Disebabkan gambut menyimpan cadangan karbon yang besar. Jadi jika dikeringkan dan mengalami alih fungsi, karbon yang tersimpan bisa terlepas ke udara, lalu menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca.
  • Menjadi habitat keanekaragaman hayati dan menjaga ekosistem, serta beberapa jenisnya berguna untuk masyarakat.

Alasan Lahan Gambut Tidak Boleh Dibakar



Selain karena manfaatnya, lahan gambut rentan terbakar ketika kering hanya dengan api kecil. Dan, api bisa menyebar hingga lapisan dalam, sekitar 4 meter.

Kemudian, meski pada permukaan lahan gambut api sudah padam, tapi bukan berarti lapisan dalamnya juga sudah padam. Bahkan, bisa bertahan hingga berbulan-bulan dan menjalar ke tempat lain.

Beberapa Area yang Dipredisi Rentan Terkena Karhutla


Berikut ini beberapa wilayah yang rentan terkena karhutla:


Cara Merdeka dari Karhutla


Tentu banyak cara merdeka dari karhutla, tapi kali ini saya akan share yang saya tahu dari acara online gathering #EcoBloggerSquad pada hari Jumát, 11 Agustus 2023 lalu, yaitu:

Mencegah Karhutla


Mencegah lebih baik daripada mengobati. Bisa dengan sosialisasi bahayanya karhutla, merevisi peraturan perundangan terkait hutan dan lahan gambut, serta mengamati titik rawan kebakaran dengan lebih intensif.

Pemadaman Karhutla


  • Melakukan pemadaman jika sudah ada timbulnya api. Bisa dengan pembuatan sekat bakar, yakni jalur yang dibersihkan dari bahan bakar untuk mencegah penyebaran.
  • Berikutnya bisa dengan pemadaman manual menggunakan bantuan pemadam kebakaran atau water bombing (menjatuhkan bom air dari helikopter ke daerah yang terbakar).
  • Serta, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), dengan cara menyemai garam untuk menciptakan awan hujan di atas area yang terbakar.

Penanganan Paska Karhutla


Bisa dengan membuat kebijakan tentang restorasi gambut, melakukan restorasi gambut (rewetting, revegetation, revitalitation) yang terdegradasi serta monitoring dan evaluasi.

Lalu, kita bisa bantu apa?


Untuk yang daerahnya rentan karhutla mungkin bisa membantu sosialisasi langsung dsb, tetapi untuk yang wilayanya jauh, bisa dengan menyebarkan pesan pentingnya lahan gambut dan melindunginya dll. Kalau kalian ada ide apa nih buat kita bisa merdeka dari karhutla?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hehooo semuanya,

Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)