nisaahani: blogger yang suka sharing review: COP30 di Brasil: Tidak Hanya Sekadar Konferensi, Tapi Momen Menyusun Solusi Mengatasi Krisis Iklim Global

Kamis, 06 November 2025

COP30 di Brasil: Tidak Hanya Sekadar Konferensi, Tapi Momen Menyusun Solusi Mengatasi Krisis Iklim Global

 COP30


Conference of the Parties ke-30 (COP30) adalah konferensi global tahunan yang membahas dan menyepakati langkah-langkah internasional untuk mengatasi perubahan iklim. Forum internasional utama di PBB; tempat utama negosiasi untuk mengatasi krisis iklim. Kali ini akan diselenggarakan pada tanggal 10-21 November di Belém, Brasil, yang mana Brasil perdana menjadi tuan rumah.


COP30


Alhamdulillah saya bisa ikut berpartisipasi dalam salah satu rangkaian acaranya melalui Zoom yang diselenggarakan pada Rabu, tanggal 8 Oktober 2025. Di forum tersebut banyak sekali pesertanya, tidak hanya dari Indonesia saja. Bahkan, narasumber dan bahasa pengantarnya pun menggunakan bahasa Portugis. Karena ini memang arena diplomatik dengan partisipasi luas dari masyarakat sipil, baik dari aktivis, ilmuwan, pakar hukum, pers, dll.


Oleh sebab itu, dengan pengalaman unik tersebut, saya ingin sharing di blog dan sosial media saya lainnya. Eh tapi, ini berdasarkan yang saya tangkap saja ya materinya.


Baca juga: Lahan gambut untuk mengurangi selimut polusi


COP30: Isu Lingkungan dan Kebijakan


Senangnya masih banyak yang peduli dengan isu lingkungan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Seperti di Indonesia, Brasil juga punya kondisi yang mirip, yaitu sama-sama mempunyai hutan yang cukup luas dan bisa membantu mengatur iklim global. Di Brasil terdapat hutan Amazon, sedangkan di Indonesia ada beberapa wilayah yang mempunyai hutan cukup luas, seperti di Papua.


COP30


Dari acara tersebut saya menangkap bahwa kegiatan COP30 tuh bukan sekadar membahas terkait alam atau solidaritas antar negara, tapi bagaimana caranya kegiatan COP30 menghasilkan kebijakan yang terbaik, tercepat, terefisien untuk mengatasi krisis iklim global. Selain itu, dengan konferensi COP30 dan konten-konten yang dibuat, diharapkan bisa membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terkait isu ini, yang lagi-lagi tujuannya supaya terciptanya kebijakan yang tepat.


Yap, fungsi COP30 untuk memantau implementasi Perjanjian Paris dan perjanjian lainnya dalam hal mekanisme aksi iklim global yang baru (mitigasi, adaptasi, pendanaan, kerugian dan kerusakan). Serta, memperkuat kerja sama antarnegara dan tekan negara-negara yang tertinggal dalam Perjanjian Paris.


Hasil COP30 di Brasil harapannya bisa mengurangi emisi dan penghapusan deforestasi pada tahun 2030, melindungi bioma strategis (Amazon, Cerrado, Pantanal), dan pendanaan Hutan (TFFF). Setelah COP30 pun negosiasi harus terus berlanjut, mengubah janji menjadi kebijakan nyata, masyarakat juga harus terus memantau. COP adalah tonggak sejarah, bukan akhir!


Baca juga: Peran hutan dalam mitigasi perubahan iklim


Kita Bisa Berkontribusi Apa?


Lalu, apa yang bisa kita lakukan agar suhu bumi tidak naik lebih dari 1,5 derajat celcius? Kalau dari acara kemarin, disinggung tentang transisi energi. Kita harus segera beralih dari sumber bahan bakar fosil (seperti batu bara, minyak, dan gas) ke sumber energi bersih dan terbarukan (seperti matahari, angin, air, dan panas bumi).


Buat yang masih full wara wiri menggunakan kendaraan pribadi bahkan ke minimarket depan komplek, mungkin bisa beralih naik sepeda. Lalu, jika jarak jauh bisa beralih menggunakan transportasi umum. Supaya mengurangi penggunaan bahan bakar dan meminimalisir kemacetan. Ditambah lagi, in this economy, mayan lebih hemat!


Baca juga: Fakta kebakaran hutan dan apa yang bisa kita lakukan


Masyarakat adat juga salah satu hal yang disinggung di acara kemarin. Meskipun IMO saat ini lebih banyak yang peduli dan mengaitkan dengan kekayaan lokal, tapi tetap miris pas tahu penduduk aslinya sudah tidak banyak yang melestarikan. Apalagi isu ini sepertinya bukan jadi topik yang diperhatikan. Hiks. Padahal masyarakat adat adalah agen terdepan penjaga suhu bumi, jadi sudah seharusnya dijaga dan diperhatikan.


Terus, yang bikin khawatir IMHO saat ini adalah isu deforestasi. Hutan beralih fungsi hanya untuk kepentingan bisnis. Orang berlomba-lomba menjadi lebih kaya tanpa peduli mengeksploitasi alam. Ini ngeri, sih! Tapi semoga ini hanya padangan saya saja.


So, IMO, jika sudah membiasakan menggunakan kendaraan umum, memilah sampah, meminimalisir sampah, dll, mumpung momen COP30, kita bisa juga ikut andil dengan mengikuti acara-acara konferensi seperti ini, kita juga bisa membuat konten yang membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terkait climate change atau konten kearifan lokal. Pokoknya gimana caranya lebih bersuara, tidak hanya mempraktikan ke diri sendiri, tapi juga mengajak ke banyak orang. Kalau punya info-info yang dianggap benar juga bisa dikemukakan, supaya meminimalisir narasi bohong yang disebarkan ke masyarakat. Karena segala perubahan jawabannya ada di kita sendiri!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hehooo semuanya,

Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)