nisaahani: blogger yang suka sharing review: Edukasi Gizi di Sekolah Maleo Bintaro, Tangerang Selatan

Jumat, 27 Januari 2023

Edukasi Gizi di Sekolah Maleo Bintaro, Tangerang Selatan

 Edukasi Gizi

Selasa, 24 Januari 2023, saya ikut acara Edukasi Gizi di Sekolah Maleo bersama Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) DPC Tangerang Selatan dan Komunitas Generasi Literate. Kegiatannya diikuti oleh seluruh siswa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Maleo.

Bagaimana ceritanya? Cekidot! 😉

Sekolah Maleo Bintaro, Tangerang Selatan, Banten


Sekolah Maleo

PKBM/Sekolah Maleo adalah sekolah jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang siswanya sebagian besar dari keluarga prasejahtera dan dalam penyelenggaraan pendidikannya berbasis masyarakat. Jadi, para siswa pra sejahtera di wilayah sekitar diberikan beasiswa penuh.

Namun, meski tidak ada biaya yang dikenakan pihak sekolah untuk siswa, PKBM Maleo menyediakan makan siang gratis bergizi untuk seluruh siswa guna memenuhui gizi mereka. Sebab, siswa PKBM Maleo mungkin tidak mengonsumsi gizi seimbang di rumah, tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah atau mempunyai kebiasaan jajan yang tidak sehat, seperti es sasetan seharganya 1.000-2000 rupiah dan makanan yang menggunakan bumbu-bumbu penuh penyedap rasa.

Btw, kemarin saya pun ikut mencicipinya. Tersedia prasmanan menu gudek, telur, sayur tumis dengan cumi, ayam, ditambah tempe goreng tepung, hmmm... nikmat. 😄

Acara Edukasi Gizi


tari saman sekolah maleo

Setelah makan siang, acara Edukasi Gizi pun dimulai. Diawali dengan tari saman oleh siswa, lalu dilanjutkan pemberian materi dari narasumber.

Berikut ini narasumber pada acara Sharing Session Kesehatan Remaja dengan tema 'Tak Kenal, Tak Sehat' Kenali Makanan Sehat Bergizi di Sekitar Kita, yaitu:
  • Bapak Arif Hidayat, Ketua Harian YAICI (Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia)
  • Ibu Ari Retno S. S.Gz, Ketua Persagi Dinkes Tangsel (Persatuan Ahli Gizi Indonesia Dinas Kesehatan Tangerang Selatan)
  • Ibu Nuke Patrianagara, Ketua Komunitas Gen-L

Edukasi Gizi

Bapak Arif Hidayat dan Ibu Ari Retno menjelaskan tentang hal-hal dasar tentang gizi, seperti stunting, isi piringku, susu, dan lainnya, serta menjawab beberapa pertanyaan siswa. Para siswa pun mengikuti acara dengan baik dan banyak yang tertarik bertanya.

Saya bahas dikit ya materi dan beberapa pertanyaan yang menurut saya menarik. Tentu ini berdasarkan yang saya tangkap, jadi kalau ada salah, monggo dikoreksi.

Hal-Hal Dasar Tentang Gizi dan Stunting


hari gizi nasional

Apa itu stunting?


Stunting adalah kondisi gagal tumbuh (di otak maupun fisiknya) pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis.


Bagaimana cara terhindar stunting?


Memanfaatkan 1000 hari kehidupan pertama atau 2 tahun pertama dengan memberikan asupan gizi yang baik. Dengan memberikan ASI ekslusif hingga bayi umur 6 bulan. 

Kemudian, memberikan anak protein hewani, seperti telur, daging, keju, susu dll setelah 6 bulan keatas, dengan tekstur yang menyesuaikan ya tentunya. Karena protein hewani paling baik untuk cegah stunting.


Kalau kena stunting, apa masih bisa diperbaiki?


Jawabannya, kemungkinan tidak bisa. Karena itu otaknya yang kena. Palingan bisa dibuat mendingan dengan diberikan dengan asupan gizi seimbang, supaya berat badannya tidak terlalu kurus dan mendingan tumbuh kembangnya.

Oleh karena itu, penting untuk memaksimalkan gizi di dua tahun pertama anak dan lindungi balita dari susu yang tidak tepat. Jangan salah pilih susu! Karena fatal akibatnya. Cegah stunting itu penting!

Apa ciri-ciri terkena stunting?


Pendek jika dilihat dari fisiknya. Tapi bukan berarti semua yang pendek berarti stunting ya. Karena mungkin saja memang gen dari orang tuanya pendek.

Selain itu, berat badannya lebih kecil dibandingkan dengan anak seusianya, rentan terkena gangguan pada tulang dan kesehatannya, terganggu tumbuh kembangnya, terlihat lemas terus menerus serta kurang aktif.


Jangan Salah Pilih Susu


HGN 2023

Lalu ada pertanyaan, selain ASI, minum susu apa jika tidak bisa minum ASI? Narasumber menjawab, sebaiknya susu segar yang dari perternakan. Kalaupun masih tidak ada, boleh UHT. Meski tetap yang terbaik ASI.

Ya, memang tidak semua makanan bisa dengan mudah diterima dan dicerna oleh pencernaan bayi yang masih sensitif, makanya itu makanan paling bisa dicerna oleh bayi adalah susu. Meskipun memberian susu selain ASI pada anak sering banget dinyinyirin, tapi ya mau gimana ya kan kalau terpaksa, asalkan jangan salah pilih susu.

Jangan kasih anak susu kental manis berlebihan, apalagi untuk anak di bawah umur 6 bulan. Big no no! Karena susu kental manis 50% isinya adalah gula yang beraroma susu. Persepsi susu kental manis memang perlu diberikan edukasi oleh segenap pihak yang berkaitan.


Isi Piringku


Isi Piringku

Jika dulu terkenal dengan 4 sehat 5 sempurna, tapi untuk saat ini disebut Isi Piringku. Karena diperlukan keseimbangan dalam mengkonsumsi makanan.

Isi piringku berisikan 2/3 karbohidrat (nasi, jagung, kentang, sagu dsb), 1/3 protein (tempe, tahu, ayam, daging dsb), 1/3 buah-buahan, dan 2/3 lainnya adalah sayur-sayuran.

Tentu makan buah-buahan atau jagung/kentangnya tidak sambil diberikan gula atau susu kental manis ya. Kalaupun mau makan jasuke atau jus dengan banyak susu kental manis/gula pasir, jangan terlalu sering, meski enak. 2 atau 3 minggu sekali lah. Hehe.

Karena selain makan dengan gizi seimbang, kita juga mesti tidak berlebihan mengkonsumsi GGL (Gula, Garam, Lemak). Tapi jangan sampai kekurangan juga. Secukupnya saja.

Batas konsumsi gula untuk pria adalah 9 sendok teh dan untuk wanita, 6 sendok teh. Sedangkan, garam 1 sendok teh per hari. Dan, untuk lemak 5 sendok makan.

Alhamdulillah para siswa yang mengikuti acara edukasi gizi kali ini sudah paham. Karena ketika diadakan games per kelompok sudah bisa memilih dan menjelaskan isi piringku. Semoga bisa dipraktekan sehari-hari dengan memperhatikan kandungan gizi suatu produk sebelum mengonsumsi.

HGN 63

cegah stunting itu penting

Sekolah Maleo Bintaro

Sekolah Gratis

protein hewani cegah stunting

jangan salah pilih susu

sekolah gratis tangerang


Literasi Sosial Media


Setelah kegiatan pemaparan terkait gizi dan juga games isi piringku, selanjutnya ada pemaparan materi terkait literasi dan sosial media dari Ibu Nuke Patrianegara. Beliau berpesan untuk menggunakan media sosial dengan bijak.

jangan salah pilih susu

Meskipun seharusnya sosial media digunakan oleh anak berumur 18 tahun ke atas, tapi ya pada kenyataannya banyak anak kecil atau remaja menggunakannya. Oleh karena itu, beliau berpesan untuk tidak asal share info.

Dan, sedikit tambahan dari saya pribadi buat yang baca tulisan saya kali ini, plis bijak dalam berkomentar dan saat posting sesuatu. Supaya terhindar dari jejak digital yang buruk di masa depan.

Walaupun sepertinya siswa-siswa di Sekolah Maleo tidak terlalu banyak meng-upload di sosial medianya, karena saat di games upload konten sosmed banyak yang isi postingan-nya sedikit sekali. Bahkan banyak yang private akun. Tapi gapapa ya sekedar mengingatkan. 😄

lindungi balita dari susu yang tidak tepat

Edukasi Gizi

Literasi Sosial Media

Kenapa Remaja Diberi Edukasi Gizi?


Sekolah Maleo Bintaro

“Dengan adanya edukasi gizi, pelan-pelan kita bangun kesadaran gizinya, dan semoga mereka dapat menerapkan di lingkungan keluarganya.” kata Kepala sekolah PKBM Maleo, Astrid Daulay.

Mungkin ada yang bertanya kenapa remaja diberi edukasi gizi, bukannya orang tua. Buat apa?

Jawabannya adalah untuk meningkatkan edukasi dan literasi, yang nantinya bisa meningkatkan kesadaran dan kepedulian akan makanan serta minuman yang dikonsumsi. Karena meski berada tak jauh dari ibukota, Tangerang Selatan masih ada ancaman gizi buruk, baik anak-anaknya, remaja ataupun yang dewasa.

Harapannya, 126 siswa jenjang SMP dan SMA di Sekolah Maleo bisa jadi agent of changes dalam peningkatan gizi, minimal untuk dirinya sendiri serta keluarganya. Terhindar dari seringnya sakit perut, sakit kepala, bahkan pingsan pada pelaksanaan upacara atau kegiatan rutin. Biar maksimal dalam berprestasi.

Selain itu, karena mereka generasi Z yang dekat dengan digitalisasi, oleh sebab itu perlu dibekali dengan pemahaman gizi yang cukup. Supaya terhindar dari tren makanan/minuman yang tidak baik bagi tubuh. Contoh, mengonsumsi terlalu sering minuman teh kekinian dengan toping kental manis yang berlebihan.

Penutup


Senang sekali saya bisa ikutan acara edukasi gizi kali ini. Karena kegiatan memberikan edukasi dan penyuluhan terkait gizi sangat bermanfaat sekali.

Semoga kegiatan ini bisa bekerjasama dengan berbagai sektor, seperti Puskesmas, Posyandu, bahkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK). Serta, tidak hanya dalam rangka Hari Gizi Nasional saja, tapi di hari lainnya.

Oke deh, sekian dulu cerita kali ini, semoga bermanfaat! 😉

Tonton kegiatannya di sini:



Salam,


Hani, yang semoga selalu mengonsumsi gizi seimbang serta melahirkan generasi yang lebih baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hehooo semuanya,

Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)