Pamer foto tipis-tipis di acara C2live ketemu GeTI dan Detalase dulu. Sebuah acara yang semakin memicu financial freedom. Serta mencerahkan dalam hal supplier. |
Kalian sadar tidak jika cita-cita anak-anak sekarang mayoritas berbeda dengan anak zaman dulu? Atau cara menjemput rezeki 2019 beda dari beberapa tahun lalu?
Kalau beda, wajar sih sebenernya. Karena sekarang kita memasuki era Indonesia industri 4.0, yang mana tidak hanya sumber daya manusianya yang dituntut harus selalu berinovasi.
Tetapi ada andil teknologi yang jauh lebih canggih di dalamnya. Mungkin beberapa puluh tahun lalu hanya teknologi otomatis yang digunakan.
Namun untuk beberapa tahun terakhir ini, hampir semua teknologinya tidak hanya otomatis tapi juga terintegrasi dengan internet (internet of things/IoT).
"Khusus di Indonesia, yang kita pacu adalah Empowering Human Talents." Airlangga Hartanto, Menteri Perindustrian"
Sudah sedikit memahami lah ya kenapa cita-cita atau kerjaan anak zaman sekarang lebih beragam. Bahkan dari rumah pun tetap bisa menghasilkan duit.
Jadi, buat ibu-ibu zaman sekarang mah gak usah khawatir lagi ninggalin anak demi mencari uang. Buat orang tua zaman sekarang juga tidak usah ragu lagi mempercayakan anak perempuannya bekerja dari rumah.
Karena walaupun baru beberapa persen perempuan di Indonesia yang menggunakan internet sebagai salah satu mata pencaharian, tetapi sudah ada contoh nyata orang-orang sukses berpenghasilan ratusan juta hanya dari rumah.
Walaupun kesannya kaya iklan berjanji manis semata. Tapi berpenghasilan dari rumah dan/atau dari internet bukan mustahil sih.
Kan segala sesuatu tidak ada yang tidak mungkin selama di usahakan. Kalau emang rezeki kita di situ atau kita gigih berusaha, pasti bisa lah.
Dan di postingan kali ini saya mau sharing tipis-tipis cara memanfaatkan internet agar menghasilkan uang. Sebenernya sih tips yang bakal dipaparkan ini mayoritas kalian udah sering dengar atau baca, cuma belum di laksanain aja kan? Hihi.
Belum di laksain entah karena belum tau mulainya dari mana lah, mau ngapain, jualnya kemana, atau siapa supplier-nya.
Kalau mulainya dari mana, mari kita mulai dengan bismillah. Eh, seriusan ini. Segala sesuatu mari kita mulai dengan doa dan niat beribadah.
Berkerja karena ingin berusaha mencukupi kebutuhan diri sendiri dan orang yang kita tanggung. Atau untuk penghasilan tambahan.
Bebas. Selama niat baik, di sebutkan saja. Agar lebih termotivasi. Doa, niat, dan keinginan yang kuat memang penting, tapi bukan berarti kita tanpa usaha.
Langkah selajutnya, kita tentuin pasar kita bagaimana. Tentunya di sesuaikan dengan minat kita juga ya. Kan kalo pake hati, lebih senang lah ngelakuinnya.
Tapi sekali lagi di bebaskan sih, mau sesuai hati atau tidak, selama itu kebaikan.
Misal nih, buibu sembari nunggu anak di sekolah. Kan dari pada ngerumpi-rumpi unfaedah mungkin bisa nawarin jualannya atau bikin content.
Simpelnya siapa aja orang di lingkungan kita baik dunia nyata maupun maya yang bisa jadi target pasar kita. Kalau jualan apa atau content apa, itu bebas selama kebaikan.
Ih kok bebas mulu sih, Han? Lah, emang. Tanpa acuan tertentu itu salah satu ciri khas industri 4.0. Jadi selama kebaikan mah bebas.
Dulu pernah kepikiran gak, ngetwit atau main sosmed bisa dapat uang? Atau kita percaya belanja sama orang yang kita belum ketemu sama sekali?
Manggil ojek cuma pakai aplikasi dan lainnya. Nggak kan? Jadi, emang kaga ada patokan khusus sih. Bebasin kreatifitas kita aja. Segala sesuatu pintar-pintar kita melihat peluang.
------------------------------------------------------------------------------
Baca tulisan saya lainnya:
----------------------------------------------------------------------------
Next...
Kalau kalian emang niat jualan. Udah tau kan mau jualan apa? Kalau belum tau mungkin bisa liat-liat ke Detalase. Ini salah satu jawaban dari pertanyaan supplier-nya dari mana.
Karena, disini klaimnya menyediakan produk, jasa logistik, metode pembayaran yang aman, dan customer service yang responsif.
Sehingga, siapapun bisa berjualan secara online dengan mudah, gratis, dan tanpa stok. Sebenernya sih, menurut saya pribadi, kurang lebih ini sama aja dengan supplier lain yang kita cari sendiri.
Tapi bedanya, kalau barangnya dari luar negeri dan kita masih belum paham transaksi dari luar negeri, ini pas banget.
Karena saya belum tau tempat transaksi dari luar negeri lainnya untuk tangan pertama. Mungkin bisa di kasih tau, kalau kalian tau.
Dan dikarenakan kebanyakan barang dari luar negeri pula, potensi menjual barang baru yang belum ada di pasar Indonesia juga banyak.
Caranya mudah: daftar, liat barang, data yang muncul bisa langsung kita upload di berbagai ecommerce. Kaga perlu mikirin nama barangnya biar lebih menjual.
Atau keterangan gambar serta printilan lainnya yang penting dalam promosi. Lalu, jika ada yang pesan, walaupun cuma satu item.
Bisa langsung pesan di Detalase dan dikirim meskipun itu barang dari luar negeri. Sama aja kan kaya dropship lainnya?
Cuma kita gak perlu bilang kita mau kerjasama atau izin ambil foto buat jualannya. Keliatannya mudah kan? Emang mudah sebenernya jualan online.
Tapi memang gak semua minat, bakat, dan prioritasnya di sini. Kalaupun masih bingung, mungkin kalian bisa ikut GeTI Naon eta, Han? Jadi loba anyar.
Emang banyak jeng yang mesti di lalui untuk financial freedom dari sisi jualan online. Tapi bukan berarti gak bisa. Mungkin sekarang masih melaksanan secara pribadi segalanya.
Bismillah berapa bulan lagi bisa gaji admin. Sudah bisa gaji admin, bismillah bisa punya toko fisik. Setelah itu, bismillah punya cabang, dan seterusnya. Aamiin.
Ngomong-ngomong soal GeTI. Ini adalah salah satu tempat, semacam pelatihan gitu untuk menjadi seorang Digital Marketing.
Jadi yang saya jelaskan di atas bisa langsung praktek di GeTI. Konten, desain, SEO, analisis sampai brand value di pandu oleh ahlinya.
Bahkan disediakan sarananya pula. Komputer dan studio foto, ada. Dan yang bikin menggiurkan, GeTI ada kerjasama dengan beberapa perusahaan besar. Network perlu seus. Hihi.
Gimana-gimana, udah siap menyelesaikan goal financial freedom menjemput rezeki di tahun 2019 ini? Bisa lah ya. Kalau udah ada niat, doa, dan usaha mah bisa. Kalau belum bisa juga, mungkin rezekinya bukan dari sini. Bisa coba cara lain.
Salam,
Hani, seorang financial freedom. Aamiin.
Hani, seorang financial freedom. Aamiin.