nisaahani: blogger yang suka sharing review: OYPMK Dan Penyandang Disabilitas VS Bencana

Jumat, 02 Desember 2022

OYPMK Dan Penyandang Disabilitas VS Bencana

Baru-baru ini saya nonton cuplikan video singkat kucing saat banjir dan juga bayi-bayi di rumah sakit yang diselamatkan saat gempa. Nah, dari situ saya jadi kepikiran, bagaimana ya para penyandang disabilitas dan OYPMK saat ada bencana?

Talkshow Ruang Publik KBR


Pertanyaan saya pun agak sedikit terjawab saat saya mengikuti acara Talkshow Ruang Publik KBR yang dipersembahkan NLR Indonesia, dengan tema Penanggulangan Bencana Inklusif Bagi OYPMK Dan Penyandang Disabilitas di youtube Berita KBR pada hari Selasa, 29 November 2022. Dengan narasumber:
  • Drs. Pangarso Suryotomo (Direktur Direktorat Kesiapsiagaan BNPB)
  • Bejo Riyanto (Ketua Konsorsium Peduli Disabilitas dan Kusta (PELITA), Disabilitas Terdampak Bencana)

Penanggulangan Bencana Inklusif Bagi OYPMK Dan Penyandang Disabilitas

talkshow kbr

NLR Indonesia

Mas Bejo Joss (Nama panggung Mas Bejo Riyanto) yang merupakan disabilitas daksa tangan dan kaki sejak lahir bercerita bahwa saat gempa Jogja beberapa waktu lalu, beliau kebetulan sekali mengunci pintu rumahnya. Padahal sebelum-sebelumnya rumahnya tidak terkunci. Sebagai salah satu persiapan supaya bisa cepat keluar jika ada bencana.

Rumah Mas Bejo yang kira-kira 1 km dari pusat gempa membuat goyangan gempa terasa sekali. Dan beliau cerita, beliau segera keluar rumah, tapi terlempar.

Waktu itu beliau tidak bersembunyi di tempat yang aman seperti bawah meja, pintu atau lemari. Pikirannya saat itu cuma ingin segera keluar rumah.

Hmmm... dari cerita tersebut, saya jadi ada gambaran. Ternyata penyandang disabilitas ya sama aja, berusaha menyelamatkan diri sendiri jika bisa atau dibantu jika ada yang bantu. Tapi memang sih, Pak Papang juga bilang, kemungkinan besar diri sendiri, keluarga atau lingkungan yang bisa membantu saat bencana.


Terus pertanyaan selanjutnya, bagaimana ya cara penyandang disabilitas dan OYPMK di pengungsian dengan segala keadaan yang terbatas tersebut? Kira-kira mereka dibekali pengetahuan yang cukup gak ya untuk menanggulanginya?

Terlebih lagi, Indonesia termasuk negara yang 80% daerahnya rentan terkena bencana alam. Pak Papang (Panggilan untuk Pak Pangarso Suryotomo) saja bilang, ada sekitar 3286 bencana di tahun ini.

Kebanyakan bencana karena cuaca ekstrim, banjir, tanah longsor, abrasi dll. Sedangkan, bencana karena alam ada sekitar 24 gempa bumi.

Tapi ternyata, selain SOP, ada juga peraturan atau undang-undangnya loh semenjak 2014 terkait disabilitas dan bencana, yaitu Perka BNPB No. 14/2014 tentang Penanganan, Perlindungan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas dalam Pasca Bencana. Ini merupakan hasil diskusi BNPB bersama NGO dan penyandang disabilitas.

Pak Papang bilang, meskipun disabilitas punya hak yang sama dengan teman-teman lainnya yang normal, tapi ada 3 hal/mandat untuk para teman-teman disabilitas, yaitu:
  • Pertolongan
  • Partisipasi
  • Perlindungan

Teman-teman disabilitas dan OYPMK yang tidak mau hanya dianggap objek, tapi juga subjek, jadi bisa ikut terlibat membantu. Apalagi teman-teman disabilitas sekarang canggih-canggih loh, selain PELITA yang sudah ada sejak tahun 2016, ada juga yang namanya DIFAGANA (Difabel Tanggap Bencana) dan juga Layanan Inklusif Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana (LIDi). Yang mana ini adalah sekumpulan relawan, tapi difabel. Wew, keren ya!

Jadi, sebenarnya kita gak perlu lagi terlalu khawatir ya. Karena OYPMK dan Penyandang Disabilitas yang terdata kemungkinan besar sudah teredukasi terkait bencana. Tinggal prakteknya saja nih. Karena tidak dipungkiri, meski sudah digaungkan segala macam info, kadang masih aja ada stigma, terutama untuk OYPMK.


Btw, selain menjawab pertanyaan saya, dari talkshow KBR yang saya ikuti kali ini, saya jadi tahu loh, sejak tahun 2011 ada Destana (Desa Tangguh Bencana) yang sudah tersebar di banyak daerah. Ini tuh desa yang jadi model/percontohan, dengan kemampuan menghadapi ancaman bencana, kemampuan beradaptasi di daerah rawan bencana, serta kemampuan memulihkan diri dari dampak bencana. Terus, di kurikulum sekolah juga dimasukan info terkait bencana. Selain itu, ada juga aplikasi InaRISK Personal, yaitu aplikasi yang bisa menampilkan lokasi kita ada potensi bencana apa saja dll.

Talkshow yang menarik dan menambah info ya gaes. Kalian nonton juga deh!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hehooo semuanya,

Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)