nisaahani: blogger yang suka sharing review: Juni 2019

Sabtu, 29 Juni 2019

Cegah dan Kendalikan Penyakit Tidak Menular, Supaya Tidak Berobat ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

blogger kemenkes

Hai, tanggal 18-19 Juni 2019 lalu, bertepatan dengan momen Hari Tanpa Tembakau, saya mengikuti Workshop Cegah dan Kendali PTM (Penyakit Tidak Menular). Yang uniknya dari acara ini adalah adanya kunjungan ke beberapa Rumah Sakit (RS) di Jakarta. Dan semua RS yang dikunjungi adalah RS yang kemungkinan bakal kalian kunjungi, jika terkena PTM. Ih... ngeri yak.


Tapi intinya bukan buat nakut-nakutin kok. Lebih untuk mawas diri. Ya, habis, kalau tidak mau mengubah dari dirinya sendiri, susah juga mau dikasih tau atau ditakut-takutin juga. Denial muluk.


Ada 5 RS yang dikunjungi, yaitu RSUP Cipto Mangunkusumo, RS Pusat Rujukan Paru Persahabatan, RS Kanker Dharmais, RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, dan RS Pusat Otak Nasional.


Semua RS ini adalah RS Rujukan Nasional dengan peralatan yang cukup memadai, yang artinya jika di RS sekitar tak lagi bisa menangani, kemungkinan akan dirujuk ke sini. Tapi lebih baik, sehat sih. Bismillah ya sehat, kan sudah nerapin CERDIK dan PATUH. (Baca di sini)


Tentunya, saya tidak langsung Kunjungan Lapangan ke semua RS dalam dua hari itu ya. Waktunya tidak cukup mengeksplor semua tentang RS. Mungkin bisa saja sih, tapi acaranya memang ada yang lain. Seperti: ada workshop bagaimana menulis/membuat konten di blog dan media sosial serta bagaimana menerapkan hidup sehat agar terhindar PTM.


Kegiatan yang diadakan memang seru-seru banget menurut saya dan lumayan tepat sesuai kebutuhan. Seperti, bahasan cara membuat konten dan menarik minat viewers, kan itu sesuai banget kan buat para pembuat konten, baik untuk konten pribadi atau konten di instansi tempat bekerja. Lalu, ada materi menerapkan hidup sehat, bagaimana cara pola makan dan sebagainya. Pas banget kan itu, apalagi buat kita-kita yang sudah sering terpapar makan dan lifestyle yang kurang mendukung untuk sehat.

narasumber acara kemenkes
Narasumber di hari pertama Workshop Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Pada hari pertama, kita di Hotel Royal Kuningan  (Jln. Kuningan Persada Kav.2 Jakarta) mendapat materi dan fakta-fakta terkini tentang kesehatan yang berkaitan dengan PTM. Selain itu, kita juga mendapat materi cara membuat konten.


Kebijakan dan Strategi PTM


Pada hari pertama, kita membahas Kebijakan dan Strategi Pemerintah untuk Membasmi PTM. Karena sebenarnya, PTM itu biasanya timbul disebabkan diri sendiri. Contohnya nih, kurang aktifitas fisik, merokok, kurang mengkonsumsi sayur dan buah, malah mengkonsumsi alkohol, mengkonsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan, terus obesitas.

Terus mengatasinya bagaimana? Ya, hindari penyebabnya atuh malih. Misal, kalian diabetes, ya atulah kendalikan konsumsi gulanya, hidup sehat. Kalian obesitas? Ya, olahraga dan jaga pola makan. Sudah dewasa lah ya, jangan mesti diajarin mulu. *edisi sok bijak. hehe.


Tapi sebenarnya, pemerintah punya beberapa kebijakan dan strategi loh, agar masyarakat lebih peduli dan terhindar PTM. Mungkin kalian tau GERMAS alias Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau CERDIK PATUH seperti yang sudah saya sebutin di atas. Ya, itu salah duanya.


Lalu, semakin diperluas lokasi bebas asap rokoknya dan dibatasi iklan rokoknya. Dan beberapa tindakan lain seperti, POSBINDU (Pos Binaan Terpadu), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, (disingkat RPJM Daerah), standar pelayanan minimal (SPM), PISPK (Pogram Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga), dll.


Pemerintah juga mengikuti Forum On Non Communicable Diseases (NCD), di Jakarta selama 3 hari yang diikuti 125 peserta dari 9 negara ASEAN (Indonesia, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Laos, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam) dan Jepang. Dengan tujuan memperkuat dan meningkatkan inisiatif pencegahan dan pengendalian PTM.



-------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------


Pengendalian Tembakau


Betewe, ngomong-ngomong soal rokok, tau tidak, sekarang harga cukai dan produk tembakau harganya dinaikkan. Kemudian, adanya larangan sponsor dan iklan produk tembakau. Bahkan katanya, sekarang di minimarket sudah tidak boleh lagi memajang produk tembakau di rak display belakang kasir. (Kalau masih nemuin iklan atau yang masih jual terang-terangan produk tembakau, segera laporkan ya. Mensen aja sosmednya kemenkes. Biar ditindak lanjuti)


Mungkin kalian berpikir, ngapain amat iklan rokok dan apalah itu pake dibatesin? Kalau sudah kecanduan mah bodo amat sama foto ngeri di bungkusnya atau larangan lainnya, tetep aje kalo mau sebat mah sebat aje. Namun, bukan itu target utama dari pemerintah dalam memberhentikan segala iklan dan sponsor rokok. Maksud dari pembatasan itu adalah agar masyarakat -khususnya anak-anak- yang belum merokok, tidak tertarik dan tidak mau merokok.


Selain itu, pemerintah juga mengadakan konseling untuk para pecandu rokok. Nyoh kurang baik apalagi tuh. Kalian yang mau berhenti ngerokok cus udeh hubungi 08001776565 untuk melakukan konseling.



Diet Seimbang


Salah satu kunci untuk mencegah PTM selain tidak mengkonsumsi tembakau adalah diet seimbang. Tidak ada yang lebih banyak atau lebih sedikit. Namun, jika kalian sudah terkena PTM atau obesitas, ya mesti ada yang ditambah dan ada yang dikurangi sesuai kebutuhan. Misalnya nih, kalian sudah obesitas, ya dikurangi lah karbohidratnya, lebih banyak porsi sayurnya. Nyemilnya ganti dengan buah saja.

Bye bye deh kalimat, besok aja dietnya. Karena diet memang mulai dari sekarang juga. Karena sehat milik kalian sepenuhnya. Lagian juga, tidak mau kan aktifitas atau penampilan kalian terganggu karena PTM dan obesitas?

Aniwei, saya jadi ada saran nih buat kemenkes, semoga diadakan program karantina dengan kegiatan yang benar-benar diatur konsumsi makanannya dan lifestyle-nya, tapi dengan cara yang fun. Biar semakin membiasakan hidup sehat. Hehe. Acara yang sudah ada bermanfaat sih. Tapi mungkin saja kan, kalau dipaksa macam karantina gitu, lebih terbiasa hidup sehatnya. :D 

Kunjungan ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPO Nasional)


Nah, pas hari kedua, sebelum mendapat pelatihan membuat konten di medsos, kita dari pagi hingga siang field trip ke RS. Saya dan beberapa teman kebagian ke RSPO Nasional yang lokasinya dekat dengan BNN (Jln. M.T. Haryono Kav. 11, Cawang, Jakarta Timur 13630)


Fasilitias RSPO Nasional
Peralatan yang ada di RSPO Nasional yang sempat saya foto

Di sini kita melihat langsung peralatan untuk Pemeriksaan Fisik Neurologi, Neurobehaviour, Neuroofthalmologi, EEG, Trans Cranial Doppler/Carotid Duplex (TCD/CD), Magnetic Resonance Imaging (MRI) Brain + Magnetic Resonance Angiography (MRA), Echocardiografi, EKG dan Treadmill, Laboratorium, Thorax Foto dll.


RSPO Nasional ini salah satu RS khusus kelas A loh di bidang otak dan sistem persyarafan. Mereka juga mempunyai pelayanan gawat darurat yang paripurna. Jadi, kalau kalian merasa ada gejala stroke atau persyarafan segera kemari ya.


Karena, selain fasilitasnya sudah memadai, tenaga kesehatannya juga sudah sangat terlatih. Bahkan dokter spesialis syaraf, bedah syaraf, orthopedi dan traumatologi, bedah, penyakit dalam, THT, anestesi, dokter anak, dokter umum, dan NERS, siap 24 jam.


Fasilitias Kamar RSPO Nasional


Kamar RSPO Nasional


Fasilitias RSPO Nasional
Beberapa fasilitas RSPO Nasional Jakarta yang sempat terfoto


Memang RSPO masih belum sepuh lah ibaratnya, belum sampai puluhan tahun umurnya. Tapi fasilitas pelayanannya mumpuni banget, ada Ruang Resusitasi dengan fasilitas kasur, bedside monitor, ventilator mekanik, debfibrilator, dan emergency trolley. Adapula Ruang Urgent, Ruang Observasi, Ruang Isolasi, Ruang Operasi, Pelayanan Laboratorium, Radiologi, dan Farmasi. Bahkan ada President Suite, untuk orang-orang tertentu dengan fasilitas yang lebih nyaman dan keamanan lebih terjaga.


Untuk ambulansnya juga sudah ada ANCLS (Advance Neurology and Cardiac Life Support), Portable Mechanical Ventilator, Portable Bedside Monitor, Portable Suction Devices, Advance Airway and Breathing Devices, Automated-Electrical Defibrillator (AED), Emergency Kit, dan Extrication Devices. Jadi, proses evakuasinya bisa diusahakan sebaik mungkin.


Selain Melayani dengan Mulia, sesuai dengan tagline-nya RSPO. RS yang berusaha melayani semua kalangan masyarakat dengan mutu yang tinggi ini juga mempunyai misi untuk menjadi RS pendidikan dan penelitian. Nantinya, diharapkan lahir lebih banyak para ahli di bidang otak dan syaraf di Indonesia.


Wawancara dengan Pasien dan Keluarga Pasien

Di sini, kita juga diberi kesempatan untuk ngobrol bareng dengan salah satu pasien dan keluarga pasien. Biar lebih mengambil pelajaran lah, jangan mancing PTM, biar tetap sehat.



Salah satu pasien yang baru pertama kali mendapatkan stroke ini bercerta, beliau mendapatkan stroke di karenakan selama bulan Ramadan gizi makanannya tidak teratur, padahal beliau penyakit Diabetes.


Sehingga, ketika setelah Lebaran, beliau merasakan mulutnya pelo. Lalu, disarankan temannya untuk segera periksa ke RS. Ternyata beliau terkena stroke. Alhamdulillah sekali langsung tertangani. Jadinya, beliau dalam beberapa hari ini sudah jauh lebih baik keadaannya.


Dan ketika mewawancari keluarga pasien, banyak juga pelajaran yang diambil. Salah satunya adalah kesabaran. Karena dengan kesabaran dan pengetahuan yang cukup, pasien bisa tertangani dengan baik.


rekomendasi buku cara merawat pasien pasca stroke
(Buku rekomendasi untuk merawat pasien paska stroke)


***


Fasilitas RS dan pelayanannya sekarang alhamdulillah semakin baik di Indonesia dan banyak yang tercover BPJS. Tapi sebagus-bagusnya RS dan biaya terjangkau, lebih baik kita sehat yekan?


Mari cegah dan kendalikan PTM dengan CERDIK dan PATUH. Nih, saya kasih tau kepanjangannya lagi deh. Biar kalian bisa segera menerapkannya.


CERDIK = Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, Kelola stres.

PATUH Periksa kesehatan secara berkala, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat, Tetap diet sehat dan gizi seimbang, Upayakan beraktifitas fisik dengan aman, Hindari merokok, minum-minuman berakohol dan zat karsinogenik.

Sehat terus ya kalian. Ingat, sehat tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tapi juga bermanfaat untuk keluarga, masyarakat, dan negara.

***

Biar makin berasa suasananya seperti apa, maybe you can get from my live twit or instagram.



And for more info about ptm, you can read or follow at:

Salam,


Hani, yang semakin hidup sehat, cantik, dan kaya raya. *eh Tapi aamiin sih. Hehe.

Selasa, 25 Juni 2019

Blogger Halal Bi Halal Bersama JNE


Hai, beberapa hari yang lalu, saya ikut acara Halal Bi Halal bersama JNE. Di sana, saya jadi tau, ternyata memang segitu banyak transaksi online di Indonesia, apalagi bulan Ramadan lalu.

Bahkan pihak JNE mengakui jumlah pengiriman barang di periode Ramadan dan Lebaran tahun ini tertinggi sepanjang sejarah JNE sejak 29 tahun lalu. Kenaikan pengiriman barang bahkan hingga 100% saat menjelang Lebaran.

Sepertinya, ini pengaruh meningkatkan transaksi jual beli online juga sih menurut saya. Apalagi salah satu mitra JNE, yaitu sales counter JNE Explore di Tanjung Duren Raya No.17C Jakarta Barat, Elly Tan mengatakan jenis paket yang dikirim didominasi produk fashion muslim, seperti hijab, mukena, peci, sarung, dan lainnya. Mungkin mereka belanja baju Lebarannya onlen cin. Hehe.

Elly Tan mengatakan counter-nya buka setiap hari untuk memenuhi keinginan pelanggan untuk mengirim barang. Hingga jumlah transaksi di counter-nya mengalami peningkatan hingga 25%.


Beda keadaan, beda pula ceritanya. Jika, tadi kita dengar kisahnya sales counter JNE Explore. Beda dengan kisah Andri Susilowati, owner Himalaya Outdoor Jakarta, yang menjual beberapa perlengkapan aktifitas outdoor, seperti jaket, tas, perlengkapan hiking, dan lainnya. Beliau mengatakan peningkatan penjualannya hingga 400%. WOW FANTASTIC BABYYY…

Karena, jika di hari biasa, online shop-nya bisa menjual 400 item, tapi di periode puasa dan Lebaran tahun ini bisa menjual hingga 2000 barang per hari. Drastis banget kan peningkatannya?

Tentunya, jika sudah bisa menjual banyak barang per harinya, perlu banget terdaftar sebagai member JLC alias JNE Loyalty Card.

Dengan terdaftar sebagai member JLC akan mendapatkan banyak keuntungan, seperti: poin transaksi bisa ditukarkan menjadi voucher belanja atau hadiah yang lumayan berguna untuk sehari-hari.

Selain itu, JNE juga memprioritaskan kecepatan layanannya, memberikan potongan hadiah, dan undian menarik untuk member JLC. Menarik kan?

Jika kalian tertarik, cukup mengisi form online di situs resminya JNE ya. Nantinya, setiap transaksi senilai Rp 25.000,- rupiah bisa mendapat 1 poin. Mayan tuh buat kalian yang transaksi per harinya super banyak.

Walaupun JNE sudah cukup maju dan cukup dikenal dalam pengiriman barang, Pak M. Feriadi selaku Presiden Direktur JNE, mengatakan akan terus mengoptimalkan kualitas layanan JNE.

Dengan tagline “Connecting Happiness”, beliau mengharapkan JNE bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal pengiriman yang berkembang saat ini dan bisa memberi kontribusi nyata di era industry 4.0.

Sebagai buktinya, JNE menambah kapabilitas di sector IT-nya. Diharapkan dengan pengembangan fasilitas dan insfrastruktur IT perusahaan, JNE bisa semakin mudah diakses dimanapun, kapanpun, oleh siapapun.

Wah, tak terasa banget ya, JNE yang sudah ada menemani kita dalam hal logistik sejak tahun 1990 sudah banyak perkembangannya. Ya, walaupun saya tahun 1990 belum lahir, tapi saya pernah hampir setahun intens berkaitan dengan JNE untuk jual beli online saya. Dan alhamdulillah terasa terbantu sekali.

Semoga kedepannya, JNE dan aspek di Indonesia, khususnya saya sendiri, bisa lebih baik dan semakin banyak berkontribusi dalam kehidupan ini. Aamiin.



Akhir kata, karena saya belum secara resmi minal aidin-nya. Saya dan Pak Presiden Direktur JNE mengucapkan, “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H. Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin.” (lah bisaan aje nebeng. Haha)

Salam,

Hani, yang semoga Lebaran tahun depan sudah mempunyai keluarga sendiri. Aamiin.


***

Btw, buat yang pernah dan akan bekerjasama dengan saya, saya ucapkan terima kasih telah memberikan kepercayaan untuk bekerjasama dengan saya. Semoga hasilnya memuaskan dan kita bisa bekerjasama kembali. Aamiin.

Senin, 24 Juni 2019

Easton Park Apartment Serpong : Tempat Tinggal Itu Bukan Sekedar Investasi, Tapi Persiapan Sebelum Menikah.

Beb, seriusan deh saya belum nikah dan belum ada ketok palu yang mana sama siapa dimana en debre lainnya. Ya, karena belum ada orang yang bikin beselera aja. *makanan kali ah, pake selera segala. Hehe.

Tapi gapapa keles ye membahas tempat tinggal. Karena bagi saya, penting banget tau akan tinggal dimana (mau ngontrak kek atau tempat tinggal sendiri, nggak peduli, yang penting tau mau tinggal dimana), bagaimana kehidupan setelahnya, visi misinya, dan pembicaraan berat lainnya, bukan sekedar bagaimana pestanya.

Atau kita anggap saja pembicaraan tentang apartment ini sebuah pembicaraan investasi. Banyak yang takut sama saya kalau bahasannya berat. Hehe. Padahal bagi saya, mau nikah atau belum, penting banget punya investasi, termasuk investasi bidang properti. Jadi, tidak hanya mengandalkan warisan (sebanyak-banyaknya warisan juga lebih membanggakan hasil sendiri) atau gaji yang sekarang.

Pada dasarnya, jangan suruh orang lain berusaha bersama, kalau bisa diusahakan sendiri terlebih dahulu. Karena menikah adalah untuk bersenang-senang bersama dalam jangka waktu lama, bukan kebanyakan drama.

Oke, sudah segitu saja ya intronya. Karena sebenarnya, saya kalau ngomongin investasi, keuangan, tempat tinggal, dan harta benda lainnya, atau kehidupan pernikahan, saya bisa berapi-api, panjang kali lebar, dan banyak out of the box-nya. Tapi, mari kali ini kalem. Kita nyante dulu kaya di pantai. Hehe. Tetap stay tuned ya, karena saya bakal bahas tentang Easton Park Apartment Serpong.


Apa itu Easton Park Apartment Serpong?

Dari weekend kemarin saya posting-nya membahas apartment ini mulu, kalian penasaran tidak? Hehe.

Easton Park Apartment Serpong itu adalah salah satu apartment yang ada di Tangerang Selatan. Lokasinya lumayan strategis, karena yang dari Tangerang Kabupaten tiap mau ke daerah Bintaro dan teman-temannya, diarahkan gmaps lewat sini.

Daerahnya juga masih asri, masih banyak ijo-ijonya, jadi adem. Bisa banget nih buat yang nyari hunian minggir tapi tetap terjangkau dari ibukota.

Unit yang ditawarkan Easton Park Apartment Serpong?


Tower 1 (De Paris): Type Donatello SG 21,10 m2 225 Unit, Type Picasso SG 31,24 m2 30 Unit, dan Type Rubens SG 47,52 m2 13 Unit.

Tower 2 (La Marine): Type Donatello SG 21,10 m2 189 Unit, Type Michael Angelo SG 24,10 m2 119 Unit, Type Picasso SG 31,24 m2 27 Unit, dan Type Rubens SG 47,52 m2 32 Unit.

Tower 3 (Louvre): Type Donatello SG 21,10 m2 185 Unit, Type Michael Angelo SG 24,10 m2 85 Unit, Type Picasso SG 31,24 m2 41 Unit, Type Rubens SG 47,52 m2 49 Unit, dan Type Residence Suite SG 87,22 m2 12 Unit.

Untuk Tower 1 dan 2 sudah penuh katanya. Makanya pas apartment tour weekend kemarin, kita cuma liat Tower 3.

Kenapa memilih apartment di Serpong, BSD Tangerang Selatan?

Karena ada potensi di sini. Sudah mulai ada pertumbuhan yang terlihat, termasuk dalam bidang ekonomi. Akses transportasi juga perlahan tapi pasti sudah banyak. Seperti: kereta api bandara (sudah ada dari tahun 2017), krl (lokasinya tidak terlalu jauh dengan stasiun), angkot, dan jalan tol.

Selain itu, fasilitasnya sudah mulai lengkap. mall dan kampus juga sudah ada. Seperti mall, AEON, Teras Kota, Lotte Mart, IKEA, dan lainnya. Untuk kampus, sudah ada UMN, Germany University, Surya University, dll.

Fasilitas Easton Park Apartment Serpong?


Untuk fasilitas kalian bisa liat foto di atas. Bisa terlihat kan, ada fasilitas kolam renang ala laguna, lapangan basket 3 on 3, fitness center, jogging track, 5 lift penumpang, 2 lift barang, triple play, dan keamanan 24 jam.

Harga Easton Park Apartment Serpong?

Rp. 325.000.000,-/Unit
Berlaku hanya untuk : Type Studio di Tower 3 Terbatas hanya 12 Unit

For more info or booking, please contact:
👇
Kontak aku ya, biar dapat tambahan diskon. Hehe.

Segitu saja ya bahasannya, soalnya kalau bahas investasi atau tempat tinggal tidak ada habisnya. Jangan kebanyakan dibahas lah udah, banyak tindakan nyata aja. Oke? Ditunggu laporan kalian yang sudah investasi ya. Hoho.

Salam,


Hani, calon juragan apartment. Aamiin.

Jumat, 14 Juni 2019

No More Hoax, Mari Jadi Pengguna Internet yang Baik

Hai, bagaimana acara silahturahmi Lebarannya? Ditanya apa saja selain mana calonnya? Ups. Hehe. Keluarga besar pada akur kan, tidak gontok-gontokan bahas politik? Kalau semua baik-baik saja. Alhamdulillah.

Karena di pesta demokrasi tahun ini, menurut saya super sensitif. Walaupun sudah selesai dan ada momen Ramadan, tetap saja, salah ngomong dikit, hubungan bisa jadi runyam. Apalagi banyak betebaran berita yang belum tau kebenerannya.

Entah itu hoax (berita bohong) atau berita benar, banyak aje yang share. Seakan semua berita benar. Mungkin niat mereka baik, ingin memberi tau orang lain sebuah informasi. Tapi tanpa dicek lebih detail terlebih dahulu, langsung main broadcast aje. Atau memang sudah terlalu fanatik, jadi bawaannya benci saja kalau ada yang terlihat salah.

Makanya butuh banget kesadaran kita -sebagai masyarakat yang seharusnya bisa menggunakan teknologi dan media sosial dengan baik- untuk mengecek kebenaran berita terlebih dahulu. 

Sebab, fenomena hoax yang sering terjadi, seiring perkembangan teknologi dan media sosial bisa kita tangkal atau hentikan dengan banyak cara, salah satunya adalah mencari tau kebenarannya terlebih dahulu dan menahan untuk tidak membagi ke orang lain sampai kebenarannya terbukti.

No more hoax anymore, baby. Ini waktunya jadi pengguna internet yang baik.

Sudah banyak dampak negatif dengan bertebarnya hoax yang ada di masyarakat. Mulai dari yang ringan, seperti kesal sesaat, adu argumen yang berlebihan, jadi parno, war hastag (coba deh cek trending topic twitter, terkadang saling sindir), saling memutuskan silahturahmi, bahkan yang baru-baru ini terjadi, yaitu pembatasan akses internet oleh pemerintah. Hayo, jadi banyak ruginya kan? Jangan lagi ya.

Apa yang saya lakukan untuk membantu mengurangi penyebaran hoax?

Sebenernya dari dulu sudah ada hoax, dari saya kecil malahan. Katanya kalau pake pensil kependekan di bawah kelingking bisa terjadi hal buruk atau ada manusia berkepala ikan pari, dll. Dan jangan salah loh, dulu juga penyebarannya banyak. Sampai ada cd-nya.

Nah, kebetulan saja sekarang ada internet, sosial media serta teknologi lainnya, yang bisa mempercepat suatu berita, baik berita benar maupun bohong.

Makanya itu, biasanya tiap saya dapat berita atau desas desus sebuah kabar, saya akan diam, menahan dan menenangkan diri terlebih dahulu. Lalu, saya cari tau di banyak sumber terpercaya untuk mengetahui kebenarannya. Kalau bisa saya tanya langsung. 

Misalnya nih, ada kan tuh link-link kupon gratis atau lowongan yang di broadcast teman. Sesudah mendapat berita tersebut, jika saya tertarik dengan beritanya, saya langsung cek di website yang bersangkutan atau tanya ke media sosial perusahaan tersebut. Dan biasanya, para perusahaan tersebut akan segera memberi tahu kebenarannya. 

Lalu, jika berita tersebut hoax, saya akan segera memberi tau kebenaran berita tersebut ke teman yang menyebarkan hoax tersebut. Atau jika berita itu ternyata benar, saya akan bela, jika berita itu dibilang hoax. Kan saya sudah tanya langsung, jadi bisa dibilang sudah valid lah gitu.

Namun, jika kabar yang saya terima belum bisa dicek kebenarannya, biasanya saya diam. Tidak ikut menyebarkan berita tersebut. Karena saya takut itu berita yang belum tentu benar ataupun salah. Jadi, daripada saya menyebarkan hoax, tidak jadi pengguna internet yang baik, ya saya diam.

***

Kurang lebih itu sih sikap saya terhadap hoax. Biar no more hoax. Begitu pula nanggepin berita hoax tentang diri saya. Biasanya saya diam dan berdialog ke diri saya sendiri, apa saya begitu, kenapa bisa ada berita tersebut dari saya, kan mungkin ke-trigger dari saya sendiri, dan apa tindakan saya selanjutnya. Eh apa ini? Curhat? Haha.

Saya sudahi saja lah tulisan ini, sebelum saya jadi curcol lebih panjangHaha. Pokonye, dibanding menyebarkan hoax, mending internetnya buat cari ilmu baru gengs. Sosmed-nya dipakai untuk cari duit dan teman. Oke oke?

Tonton video ini dulu lah, biar makin paham. Anak kecil saja tau, masa kalian masih saja menyebarkan atau bahkan membuat hoax. Malu ah.


Salam,


Hani, pengguna internet yang baik.