nisaahani: blogger yang suka sharing review: Finance
Tampilkan postingan dengan label Finance. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Finance. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Mei 2023

Cara Mengatur Keuangan Setelah Lebaran, Kantong Cepat Pulih!

syarat buka rekening
Sumber foto: Freepik

Lebaran merupakan momen yang sangat dinantikan oleh masyarakat Indonesia karena menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan merayakan hari raya. Namun, seringkali perayaan tersebut diiringi dengan pengeluaran yang besar untuk membeli kebutuhan lebaran seperti makanan, pakaian, atau souvenir. Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang untuk mengatur keuangan setelah lebaran agar tidak mengalami kendala keuangan di bulan-bulan berikutnya.

Kamis, 23 Februari 2023

Penting Gak Sih Punya Aplikasi Pencatat Keuangan?

Gaes, kalian tipe yang suka mencatat keuangan atau nggak? Kalau saya, jujurly biasanya nyatet kalau lagi rajin aja. 🙈 Karena saya bukan tipe yang boros juga, seperlunya saja.

Tapi, akhir-akhir ini saya merasa saya butuh mencatat keuangan saya. Jadi baca di parentsquads.com , katanya mencatat setiap pengeluaran merupakan salah satu cara mengatur gaji yang ideal. Nah, ini mungkin efek terinspirasi dari bacaan artikel tersebut.

Terlebih lagi, salah satu goals saya tahun ini pengen lebih merapikan kehidupan saya. Jadi sepertinya dengan mencatat keuangan saya, bisa lebih rapi, teratur, dan bisa membandingkan harga juga.


Download-lah saya suatu aplikasi keuangan yang ada di aplikasi store. Saya pilih yang menarik dan gak ribet menurut saya, terus rating dan komennya lumayan. Random aja sih. Karena saya bukan tipe yang takut download atau coba sendiri. Hehe.

Kamis, 22 Desember 2022

Teman Seperjuangan Mandala: Bisa Curhat Plus Dibantuin!

Teman Seperjuangan


Kalian punya teman seperjuangan gak? Kalau saya, jujur pengen bilang teman seperjuangan saya saat ini adalah diri sendiri. Hehe. Boleh gak sih bilang kayak gini?

Karena memang beberapa waktu terakhir, saya lebih mengandalkan Tuhan dibandingkan curhat ke teman. Meski sampai sekarang alhamdulillah saya merasa gak ada masalah dengan orang lain. Cuma memang saya berhenti curhat ke orang lain.

Minggu, 31 Juli 2022

Mengapa Produk MLM Tidak Ada di Market Place?

perusahaan-mlm

Waktu itu, saya pernah menemukan komen di salah satu konten orang yang menanyakan kenapa produk MLM tidak ada di e-commerce. Lalu, muncul lah komen-komen lain yang mengiyakan dan penasaran alasannya.

Padahal kan mempermudah pembelian jika tidak ada member MLM tersebut di daerah tertentu. Belum lagi biasanya di ecommerce atau market place banyak diskon. Kan makin diuntungkan ya para pembeli.

Rabu, 27 Juli 2022

Apakah MLM (Multi Level Marketing) Haram?

apli-exhibition

Sudah bukan hal yang mengagetkan kalau banyak orang anti banget sama MLM (Multi Level Marketing), bahkan ada meme-nya atau jokes-nya. Tapi emang segitu merugikan dan membahayakan kah MLM?

Selasa, 26 Juli 2022

Apa itu Drawdown dalam Forex?

Drawdown dalam Forex

Drawdown artinya? Yuk ketahui pengertiannya dengan menyimak artikel ini sampai habis. Trading Forex menjadi aktivitas yang sangat beresiko, jika tidak memahami trik dan strateginya. Bisa rugi bandar. Selain memahami trik dan strategi, harus memahami apa itu drawdown dalam trading.

Lalu apa itu yang disebut dengan drawdown dalam Forex? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Senin, 21 Maret 2022

Info dan Sharing tentang Investasiku

Beberapa hari lalu, aku mengikuti zoom bersama Investasiku dan komunitas ISB membahas tentang Cerdas Berivestasi.

Mendapat pengetahuan baru tentang investasi, jadi teringat waktu itu. Saat itu, ada seorang pria yang mengatakan ingin menikah denganku.

Tentu senang sekali mengetahui niat baiknya. Lalu, dia pun merencanakan banyak hal, termasuk cara mengumpulkan uang untuk resepsi, meski aku sekeluarga sangat mempermudah.

Iya, alhamdulillah orang tuaku tidak minta hal yang mewah untuk resepsi, yang penting sah dan menjalani pernikahan dengan baik. Aku pun sama. Bahkan, kalau boleh jujur aku pun tidak tertarik mengundang siapapun saat resepsi.

Namun, meski begitu, aku sekeluarga menghargai dream weeding orang lain, termasuk pria ini. Tidak masalah jika mau mewah saat resepsi nanti.

Rabu, 02 Februari 2022

Review E-bagi powered by GiftN Voucher: Aplikasi E-Commerce Pelayanan Voucher yang E-Point nya Bisa untuk Giveaway

Hai, kali ini saya mau review atau sharing cerita pengalaman setelah menggunakan Apps E-Bagi. Dibaca sampai habis ya review-nya gengs, karena ini mungkin sangat bermanfaat.

Apalagi saat ini tuh apa-apa cashless, makanya itu E-Bagi bisa jadi aplikasi yang mungkin bakal selalu ada di smart phone kalian.

aplikasi-e-bagi

Jumat, 24 Desember 2021

Memilih Jasa Advertising Berkualitas, Perhatikan Hal-hal Ini!

jasa-advertising
Foto by @brookelark at Unsplash

Teknik pemasaran secara online cukup efektif dilakukan belakangan ini, apalagi untuk kalian yang menjual produk secara online.

Jenis-jenisnya tekniknya sendiri cukup beragam, diantaranya adalah menggunakan jasa advertising atau iklan.

Senin, 20 Desember 2021

Industri Penjualan Langsung VS New Normal di Era Digitalisasi

Saya memanggilnya Tante, salah satu pelanggan ibu saya. Semenjak pandemi, beliau jadi lebih sering beli jualan ibu saya untuk sarapan.

Padahal beberapa tahun terakhir sebelum pandemi, beliau jarang sekali di rumah, dari pagi sudah berangkat ke pasar buat buka ruko.

Namun semenjak pandemi, ruko yang beliau buka untuk menjual produk kesehatan penjualan langsung (merek yang terkenal untuk menjaga atau menurunkan berat badan itu loh) jadi sepi pembeli dan memutuskan tutup sementara.

Pandemi memang sesuatuh sekalih yaTapi rezeki mah ada aja. Alhamdulillah anaknya Tante sudah lulus dan langsung bekerja.

Menjual produk Penjualan Langsung memang menguntungkan asal paham caranya, sama seperti menjual produk lainnya.

Ini cerita Tante, salah satu member yang menjual produk MLM/Penjualan Langsung. Lalu, bagaimana ya para pelaku direct selling lainnya?

Minggu, 19 Desember 2021

Mengenal Penjualan Langsung bersama Talk Show APLI Indonesia

Pasti kalian sudah tidak asing dengan Penjualan Langsung atau MLM (Multi Level Marketing). Eits, tapi jangan langsung anti dulu. Mari kita kenal lebih dekat.

Kalian pasti sudah lihat di postingan blog saya tahun lalu di acara APLI juga, bahwa banyak loh MLM yang baik dan benar, apalagi yang di bawah naungan APLI Indonesia.

Rabu, 12 Mei 2021

TMRW: Aplikasi Bank Digital dari UOB untuk Memudahkan Anak Milenial

Salah satu tanda kedewasaan selain punya penghasilan halal, menurut saya tuh bisa mengatur keuangan dengan baik dan punya alat transaksi pembayaran maupun alat penyimpanan uang.

Entah itu dalam bentuk kartu atau aplikasi. Karena, rasanya tuh kayak kita sudah bisa mandiri dan dipercaya gitu. Tapi ya, ternyata, jadi orang dewasa tuh berasa lebih banyak pertimbangan buat pilih sesuatu yang paling sesuai kebutuhan, keinginan, dan kemampuan.

Kan kita sudah mesti pilih (hampir semua) sendiri. Jadinya, mesti pilih yang paling cocok dan sreg menurut kita. Mau belanja atau bayar sesuatu pun gak bisa bohong milih yang paling menguntungkan. Ya kan? Hayo ngaku!

Pasti gak cuma saya doang kan ya, kalau mau bayar nanya atau lihat dulu mana yang banyak promo? :p Ada embel-embel transfer gratis, top up ovo atau top up gopay gratis aja udah bikin tertarik. Hehe.

TMRW Digital Bank by UOB


TMRW-UOB

Senin, 14 Desember 2020

Waspada Investasi Ilegal dalam Industri Direct Selling

Saat ini, semakin banyak yang tertarik dengan investasi. Sayangnya, masih banyak yang belum paham dengan investasi itu sendiri, sehingga rawan terjebak dalam investasi ilegal.

Oleh karena itu, saya mau bantu menjelaskan info yang saya dapat di APLI Talk Show bersama Dr. U. Mulyaharja, SH., MH., SE., MKn., CLA. (Head Legal Consultant APLI), AKBP Juliarman EP. Pasaribu, S.Sos., SIK. (NCB Interpol Indonesia Divhubinter POLRI), Roys Tanani (Dewan Komisioner APLI), dan Ina Rachman, SH., MM. (Sekjen APLI). Biar kita sama-sama waspada dan terhindar dari investasi ilegal.

APLI Talk Show

Kamis, 27 Februari 2020

Tips Menabung dan Mengatur Keuangan untuk Millenial yang Masih Single

Tips Menabung dan Mengatur Keuangan

Setiap orang biasanya punya tips and trick sendiri yang sesuai dengan keadaan untuk hidupnya masing-masing. Begitu pula dengan saya, yang punya cara sendiri dalam mengatur keuangan.

Walaupun sudah membaca, menonton atau mendengar cara orang lain mengatur keuangannya, tapi tidak semua langsung bisa dipraktikkan. Saya sesuaikan lagi dengan prinsip saya sendiri.

Oke deh, langsung aja ya saya share tips menabung dan mengatur keuangan (https://www.prudential.co.id/id/Informasi-untuk-Anda/artikel-asuransi-jiwa/proteksi-keuangan/6-cara-mengatur-keuangan-pribadi-yang-harus-anda-ketahui-agar-tidak-boros/) ala saya, millenial yang belum menikah:

1. Mempunyai sikap dan pikiran biasa aja serta banyak bersyukur dan berbahagia


Selalu berpikir bahwa diatas langit masih ada langit, dibawah tanah, masih ada lapisan lain. Jadi, ya biasa aja. Gak usah merasa gimana-gimana juga. Selalu berusaha bahagia dan banyak bersyukur. Alhamdulillah dengan semua yang dipunya, biar nikmat, berkah, dan rezekinya makin ditambah. Aamiin.

Karena, jika dalam diri senang dan tidak ada tuntutan atau pembuktian, ya bisa bikin hemat sih menurut saya. Kan kalau lagi galau, bawaannya mau jalan-jalan, minimal ngemall lah. Hehe.

2. Tidak berhutang


Saya berusaha sekali untuk tidak berhutang apapun bentuknya. Karena, walaupun kita berusaha, tapi kan kita tidak pernah tau masa depan. Kasian kan nanti orang terdekat kalau ada apa-apa.

Dan untuk menghutangkan, to be honest, saya tidak mau. Karena saya males ribet dan ribut. Jadi, saya mau berinteraksi dengan orang secara baik-baik saja, tanpa ada problem uang.

3. Berbelanja atau mengkonsumsi sesuai kebutuhan, kemampuan, dan sustainable.


Membiasakan punya prinsip, mahal gak masalah, tapi berusaha bisa awet sampai lama. Dan, ganti kalau sudah rusak atau tidak bisa digunakan lagi, bukan karena gengsi.

Jadi, saya tidak masalah beli payung harga 50 ribu saat rata-rata orang lain punya payung seharga 10 ribu, asal itu sesuai dengan selera saya dan bisa awet dipakai sampai bertahun-tahun daripada mesti beli tiap bulan.

Menggunakan gadget atau barang yang saya punya sekarang tidak masalah, meskipun banyak model baru bermunculan. Selama itu masih bisa digunakan dengan baik, ya dipakai aja lah.

Terus, gara-gara saya pernah pindahan antar provinsi dan barang-barang pribadi saya hampir satu mobil sendiri (ukuran mobil keluarga), jadi saya semakin menerapkan beli sesuai kebutuhan, biar gak ribet ngurusnya.

Tak apa jika menggunakan barang lama yang sudah dikreasikan menjadi barang baru. Pokoknya, lebih berusaha memaksimalkan barang yang sudah ada saja.

Semakin ke sini pun saya baru tau, tindakan saya itu bisa membantu lingkungan mengurangi sampah dan sering disebut sustainable. Jadi, selain menjaga lingkungan, bisa menjaga pengeluaran saya juga. Hehe.

------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------

4. Tetap mengalokasikan pengeluaran untuk orang tua


Sedekah pangkal kaya. Dan katanya, sedekah terbaik itu ke keluarga sendiri dan orang tua. Nah, karena saya belum punya keluarga sendiri, jadi saya mengalokasi untuk kebutuhan orang tua.

Tenang saja, jangan takut merasa gimana-gimana. Karena bakal ada imbalan yang lebih besar, yaitu doa orang tua. Jadi, selama itu buat kebutuhan baik, ya udah kasih aja.

5. Menghindari bocor alus


Menghindari pengeluaran yang seharusnya tidak dikeluarkan, contohnya: sebenarnya dekat dan kita bisa jalan kaki, tapi karena buru-buru, jadi mesti naik kendaraan lain yang lebih mahal. Atau menyalakan lampu saat tidak dibutuhkan, dll.

Mengusahakan banget tidak mengeluarkan untuk kebutuhan yang sebenarnya bisa dihilangkan. Tindakan ini juga bisa membiasakan diri untuk merencanakan dengan matang dan tidak melakukan hal mubazir.

***

Udah sih, kayanya itu aja kurang lebih prinsip keuangan saya, yang saya rasa bisa membantu untuk mengatur keuangan dengan baik dan jadi bisa menabung. Kalau kalian bagaimana?

Memang sih, awal-awal punya uang tuh rasanya semua mau dibeli dan mau dipunya, tapi tetap berusaha kendalikan diri. Diatur-atur lah bagaimana baiknya menurut kalian. Karena kan tiap orang punya kondisi dan tantangan masing-masing. Pokoknya kerja yang halal biar berkah dan usahain tabungan ikut membesar, saat pemasukan semakin besar.

Kalau kalian masih kesulitan menabung, kalian bisa minta bantuan para ahli yang sudah terpercaya. Atau kalian bisa kepoin produk PRULink Generasi Baru. Katanya itu bisa investasi sekaligus memberikan perlindungan jiwa dengan asuransi, mendapat tambahan investasi 10% setiap pembayaran Premi, dan Uang Pertanggungan diberikan 2 kali lebih besar.

Semoga bermanfaat tipsnya dan jangan takut jadi kaya! Hehe.

Salam,


Hani, yang semoga segera jadi wanita terkaya di dunia. Aamiin.


Rabu, 28 Agustus 2019

Mengatur Keuangan Dibantu Moneesa, Personal Digital Assistant

Personal Digital Assistant Moneesa

Hai, tanggal 22 Agustus 2019 kemarin, saya dan beberapa teman blogger jadi saksi peluncuran aplikasi Moneesa. Yaitu, aplikasi personal digital assistant yang bisa berfungsi mengatur dan mengelola gaya hidup keuangan kita.

Karya asli Indonesia ini diharapkan bisa mengedukasi masyarakat untuk menerapkan gaya hidup seimbang dengan perencanaan keuangan terintegerasi. Biar masyarakat Indonesia minimal balanced lifestyle kituh. Karena kan ini aplikasinya bisa diakses lewat smartphone yang biasa dipakai.


Personal Digital Assistant Moneesa

Dengan fitur utama sebagai berikut, Moneesa memang bukan sekedar pencatat keuangan biasa. Tapi ada nilai plus-plus lainnya.
  1. Shop Hack (Informasi diskon)
  2. Today's Pick (artikel rekomendasi harian tentang kuliner, liburan, tujuan wisata, aktivitas, dll)
  3. Pilihan Gaya Hidup
  4. Pilihan Kegiatan, seminar, class, event dll
  5. Merencanakan Gaya Hidup, Tujuan Hidup dan Keuangan (dana pendidikan, dana pensiun, liburan, nikah, umroh/haji, properti, kendaraan, dll)
  6. Pencatatan Keuangan (memantau pengeluaran dari berbagai sisi)
  7. Financial Check Up (rasio-rasio keuangan yang baik dan benar) dan Perbaikan Credit Scoring
  8. Pilihan Produk Keuangan (investasi, reksadana, emas, asuransi, pinjaman, p2p, pinjaman online)
  9. Moneesa Bisnis (pencatatan penjualan atau revenue, pencatatan pengeluaran, pencatatan belanja, pencatatan modal, penentuan HPP, penentuan BEP, penentuan harga jual dll)

Dan walaupun kalian prinsip keuangannya sama dengan saya, cari pendapatan dan nabung yang banyak, keluar uang jika butuh/ingin dan ada uangnya saja, tidak perlu ngutang atau mencicil, cukup aman lah gitu, tapi saya rasa fiturnya aplikasi ini tetap bermanfaat.

------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------

Karena ada info berkaitan keuangan dan bisa merekam history keuangan kita. Apalagi jika kalian mulai kepo nan kepincut sama investasi saham dan sejenisnya seperti saya. Jadi bisa lebih fokus pilih-pilih investasi mana yang sesuai. Karena ada banyak pilihan, tinggal pilih. Mayan kan, daripada cek satu-satu ke webnya.

Yes, itu semua karena Moneesa berkolaborasi dengan berbagai mitra resmi yang terdaftar di OJK. Seperti:
  1. Untuk mitra gaya hidup berkerjasama dengan Goodie.id, Ofpick.com, Burnanywhere.com, JavaBright.coffee,  dan Virotu.com.
  2. Sedangkan mitra produk keuangan menggandeng Invisee, Insight Investment (pertama dan satu-satunya manajer investasi yang mempunyai reksadana dengan misi sosial), Kresna Life, Indigold, dan Disitu.com.
  3. Serta Tamasia dan Bregaswaras untuk mitra penyedia konten.

Sila cek mitra Moneesa saat ini di OJK ya. Katanya semua ada. Karena sekarang ini, kalau berkaitan keuangan, patokannya OJK aja. Kalau di OJK ada, insyaallah aman.

Personal Digital Assistant Moneesa

Dan untuk keunggulannya, CEO Moneesa, Annissa Sagita mengatakan saat ini fitur unggulan Moneesa adalah sebagai berikut:
  1. Foto to scan pengeluaran dari struk belanja
  2. Foto to input data diri (KTP)
  3. Rekomendasi bujet bulanan ideal sesuai dengan profesi user
  4. Pengingat (tagihan, investasi dll)

Di acara ini, selain launching, ada pula agenda penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Moneesa  (yang diwakilkan oleh CEO Group ASLIGUNA (perusahaan induk Moneesa), Aggi Nauval) dengan Insight Investment, Kresna Life, Indigold, Disitu.com, Invisee, dan Goodie.id.

Personal Digital Assistant Moneesa

Overall, saya cukup tertarik sih dengan adanya aplikasi yang saya harap bisa mengedukasi masyarakat yang belum pernah tersentuh jasa keuangan formal. Semoga teknologi mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.

Dan semoga dengan pencatatan keuangan yang rutin, tau penyusunan budget atau anggaran yang tepat serta mendapat informasi yang cukup tentang aneka produk investasi, semoga mempercepat kemajuan keuangan masyarakat Indonesia ya. Aamiin. Kan senang jika bisa maju bersama.

Salam,


Hani, yang salah satu kelebihan yang membanggakan adalah bisa mengatur keuangan dengan baik. Calon menantu dan istri idaman dah. Haha.

Kamis, 31 Januari 2019

Cara Financial Freedom, Goal Zaman Now

GeTi
Pamer foto tipis-tipis di acara C2live ketemu GeTI dan Detalase dulu.
Sebuah acara yang semakin memicu financial freedom. Serta mencerahkan dalam hal supplier.

Kalian sadar tidak jika cita-cita anak-anak sekarang mayoritas berbeda dengan anak zaman dulu? Atau cara menjemput rezeki 2019 beda dari beberapa tahun lalu? 

Kalau beda, wajar sih sebenernya. Karena sekarang kita memasuki era Indonesia industri 4.0, yang mana tidak hanya sumber daya manusianya yang dituntut harus selalu berinovasi.

Tetapi ada andil teknologi yang jauh lebih canggih di dalamnya. Mungkin beberapa puluh tahun lalu hanya teknologi otomatis yang digunakan.

Namun untuk beberapa tahun terakhir ini, hampir semua teknologinya tidak hanya otomatis tapi juga terintegrasi dengan internet (internet of things/IoT).
"Khusus di Indonesia, yang kita pacu adalah Empowering Human Talents." Airlangga Hartanto, Menteri Perindustrian"

Sudah sedikit memahami lah ya kenapa cita-cita atau kerjaan anak zaman sekarang lebih beragam. Bahkan dari rumah pun tetap bisa menghasilkan duit.

Jadi, buat ibu-ibu zaman sekarang mah gak usah khawatir lagi ninggalin anak demi mencari uang. Buat orang tua zaman sekarang juga tidak usah ragu lagi mempercayakan anak perempuannya bekerja dari rumah.

Karena walaupun baru beberapa persen perempuan di Indonesia yang menggunakan internet sebagai salah satu mata pencaharian, tetapi sudah ada contoh nyata orang-orang sukses berpenghasilan ratusan juta hanya dari rumah.

Walaupun kesannya kaya iklan berjanji manis semata. Tapi berpenghasilan dari rumah dan/atau dari internet bukan mustahil sih.

Kan segala sesuatu tidak ada yang tidak mungkin selama di usahakan. Kalau emang rezeki kita di situ atau kita gigih berusaha, pasti bisa lah.

Dan di postingan kali ini saya mau sharing tipis-tipis cara memanfaatkan internet agar menghasilkan uangSebenernya sih tips yang bakal dipaparkan ini mayoritas kalian udah sering dengar atau baca, cuma belum di laksanain aja kan? Hihi.

Belum di laksain entah karena belum tau mulainya dari mana lah, mau ngapain, jualnya kemana, atau siapa supplier-nya.

Kalau mulainya dari mana, mari kita mulai dengan bismillah. Eh, seriusan ini. Segala sesuatu mari kita mulai dengan doa dan niat beribadah.

Berkerja karena ingin berusaha mencukupi kebutuhan diri sendiri dan orang yang kita tanggung. Atau untuk penghasilan tambahan.

Bebas. Selama niat baik, di sebutkan saja. Agar lebih termotivasi. Doa, niat, dan keinginan yang kuat memang penting, tapi bukan berarti kita tanpa usaha.

Langkah selajutnya, kita tentuin pasar kita bagaimana. Tentunya di sesuaikan dengan minat kita juga ya. Kan kalo pake hati, lebih senang lah ngelakuinnya.

Tapi sekali lagi di bebaskan sih, mau sesuai hati atau tidak, selama itu kebaikan.

Misal nih, buibu sembari nunggu anak di sekolah. Kan dari pada ngerumpi-rumpi unfaedah mungkin bisa nawarin jualannya atau bikin content.

Simpelnya siapa aja orang di lingkungan kita baik dunia nyata maupun maya yang bisa jadi target pasar kita. Kalau jualan apa atau content apa, itu bebas selama kebaikan.

Ih kok bebas mulu sih, Han? Lah, emang. Tanpa acuan tertentu itu salah satu ciri khas industri 4.0. Jadi selama kebaikan mah bebas.

Dulu pernah kepikiran gak, ngetwit atau main sosmed bisa dapat uang? Atau kita percaya belanja sama orang yang kita belum ketemu sama sekali?

Manggil ojek cuma pakai aplikasi dan lainnya. Nggak kan? Jadi, emang kaga ada patokan khusus sih. Bebasin kreatifitas kita aja. Segala sesuatu pintar-pintar kita melihat peluang.

------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------

Next...

Kalau kalian emang niat jualan. Udah tau kan mau jualan apa? Kalau belum tau mungkin bisa liat-liat ke Detalase. Ini salah satu jawaban dari pertanyaan supplier-nya dari mana. 

Karena, disini klaimnya menyediakan produkjasa logistikmetode pembayaran yang aman, dan customer service yang responsif.

Sehingga, siapapun bisa berjualan secara online dengan mudah, gratis, dan tanpa stok. Sebenernya sih, menurut saya pribadi, kurang lebih ini sama aja dengan supplier lain yang kita cari sendiri.

Tapi bedanya, kalau barangnya dari luar negeri dan kita masih belum paham transaksi dari luar negeri, ini pas banget.

Karena saya belum tau tempat transaksi dari luar negeri lainnya untuk tangan pertama. Mungkin bisa di kasih tau, kalau kalian tau.

Dan dikarenakan kebanyakan barang dari luar negeri pula, potensi menjual barang baru yang belum ada di pasar Indonesia juga banyak.

Caranya mudah: daftar, liat barang, data yang muncul bisa langsung kita upload di berbagai ecommerce. Kaga perlu mikirin nama barangnya biar lebih menjual.

Atau keterangan gambar serta printilan lainnya yang penting dalam promosi. Lalu, jika ada yang pesan, walaupun cuma satu item.

Bisa langsung pesan di Detalase dan dikirim meskipun itu barang dari luar negeri. Sama aja kan kaya dropship lainnya?

Cuma kita gak perlu bilang kita mau kerjasama atau izin ambil foto buat jualannya. Keliatannya mudah kan? Emang mudah sebenernya jualan online.

Tapi memang gak semua minat, bakat, dan prioritasnya di sini. Kalaupun masih bingung, mungkin kalian bisa ikut GeTI Naon eta, Han? Jadi loba anyar.

Emang banyak jeng yang mesti di lalui untuk financial freedom dari sisi jualan online. Tapi bukan berarti gak bisa. Mungkin sekarang masih melaksanan secara pribadi segalanya.

Bismillah berapa bulan lagi bisa gaji admin. Sudah bisa gaji admin, bismillah bisa punya toko fisik. Setelah itu, bismillah punya cabang, dan seterusnya. Aamiin.

Ngomong-ngomong soal GeTI. Ini adalah salah satu tempat, semacam pelatihan gitu untuk menjadi seorang Digital Marketing.

Jadi yang saya jelaskan di atas bisa langsung praktek di GeTI. Konten, desain, SEO, analisis sampai brand value di pandu oleh ahlinya.

Bahkan disediakan sarananya pula. Komputer dan studio foto, ada. Dan yang bikin menggiurkan, GeTI ada kerjasama dengan beberapa perusahaan besar. Network perlu seus. Hihi. 

Gimana-gimana, udah siap menyelesaikan goal financial freedom menjemput rezeki di tahun 2019 ini? Bisa lah ya. Kalau udah ada niat, doa, dan usaha mah bisa. Kalau belum bisa juga, mungkin rezekinya bukan dari sini. Bisa coba cara lain.

Salam, 

Hani, seorang financial freedom. Aamiin. 


Rabu, 19 Desember 2018

Saya adalah Generasi Milenial yang Jarang Bawa Uang Tunai

Bayarnya bisa pake debit atau uang elektronik, Mba? Soalnya saya tidak bawa uang tunai banyak.”

Kalimat ini jadi favorit saya beberapa bulan terakhir, jika melakukan transaksi offline. Karena semenjak bisa menghasilkan uang sendiri, jarang sekali saya membawa uang tunai banyak. Saya hanya menyediakan kurang lebih seratus ribu rupiah di dompet. Dengan anggapan meminimalisir stok uang tunai di dompet, meminimalisir pula pengeluaran bulanan.

Apakah itu berhasil? Sejauh ini sih berhasil. Selama saya menghindari berkeliling mall atau hangout bareng teman-teman terlalu sering. Walaupun sebenernya saya tipe yang lumayan bisa bertanggung jawab dalam penggunaan uang. Tapi saya rasa menyediakan uang tunai secukupnya bisa jadi cara efektif mengurangi pengeluaran. Selain itu, saya merasakan lebih cepat dan lebih mudah dalam bertransaksi. Tidak lagi ribet harus menghitung dana yang akan dikeluarkan.

Kalau ada yang bilang, malah makin tergoda untuk menjadi konsumtif jika stok uang elektronik dan kartu debitnya banyak. Ya bagi saya itu sih tergantung pribadi masing-masing. Tinggal pintar-pintarnya kita sebagai pemilik.

Terus, kalau ada yang meragukan keamanannya, entah keamanan datanya atau disalahgunakan kartunya. Ya, bismillah aja. Dilihat saja tempat transaksi dan kasirnya. Kalau ada yang mencurgikan langsung lapor atau cerewetin saja. Biasanya akan malu sendiri mereka. Tapi beneran deh, mayoritas sekarang sudah aman bertransaksi. Karena sudah di awasi pihak-pihak berwenang, jadi kita lebih tenang.

Selain kartu debit, sebenernya kita bisa melakukan pembayaran dengan kartu kredit untuk kaitan APMK atau Alat Pembayaran Menggunakan Kartu. Tapi kali ini saya tidak akan membahas mengenai kartu kredit lebih lanjut. Karena saya bukan pengguna kartu kredit. Saya hanya pengguna kartu debit, saya terlalu ngeri menggunakan dana yang bukan dari dana simpanan saya sendiri.


------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------

Masalah penggunaan kartu debit selesai, saya sudah bisa menaklukannya. Nah, sekarang yang sedang booming juga adalah transaksi menggunakan uang elektronik. Jika dahulu kartu elektronik yang saya tahu hanya bisa digunakan untuk transaksi bus transjakarta atau krl. Sekarang sudah banyak lagi transaksi menggunakan uang elektronik ini. Sistem penyimpanannya juga sudah canggih. Jika dulu menggunakan berbasis chip, sekarang menggunakan berbasis server juga ada. Jadi, kita bisa membayar ojek online dengan menggunakan uang elektronik ini. Bahkan sekarang bisa untuk membeli beberapa produk dan makanan, dapat diskon atau cashback pula.

Tentunya, ini menjadi tantangan lagi nih untuk saya sebagai konsumen. Karena jika tidak mengaturnya dengan baik, maka akan terjadi pemborosan. Karena tergiur diskon dan kemudahannya bertransaksi secara cepat.

Untuk itu saya membiasakan tidak menstok banyak saldo di uang elektronik, secukupnya saja. Karena selain menghindari kalap bertransaksi. Uang elektronik bukan termasuk simpanan, jadi tidak dijamin LPS dan uang elektronik mempunyai batas maksimum saldo.

Dengan mengetahui lebih banyak ekonomi digital khususnya di masalah pembayaran dan tentunya mengetahui banyaknya kemudahan dalam bertransaksi, seharusnya kita sebagai generasi milenial lebih bijak dan bisa memanfaatkan dengan benar. Baik pembelian secara offline maupun online di e-commerce. Jadi, kalau mau bayar transaksi sudah terpengaruh saya untuk menggunakan non-tunai demi berhemat?

Jika tulisan ini berbeda dari biasanya, ini dikarenakan artikel ini di gunakan selain di blog ini.


Sabtu, 11 Agustus 2018

Laporan Pajak Tahunan (SPT)? Harus Dong! Pusing? Nggak Dong!

Para pegawai atau insan dewasa pada awal tahun biasanya ngerasain ribetnya Laporan Pajak Tahunan (SPT)Kaga ribet sebenernya, isi cuma bentar langsung selesai.

Setelah merasa ekspert berdasarkan pdf panduan dari kantor (lama), alhamdulillah nggak nyampe lima menit, selesai.

Tapi karena belum terbiasa dan belum segitunya paham, terus kaitan dengan duit lagi, jadi deg deg an uga kan ea. Udah sutrisna duluan. Amppooon dijee.

Tapi tenang gaes, Hani mau ngeshare biar kaga parno lagi tiap awal tahun. Ready? Cekidot.

Kapan kita mesti bayar pajak? Atau, modal apa yang di butuhkan agar kita jadi rakyat baik yang taat bayar pajak?


Ketika dirimu sudah dewasa dan mempunyai pekerjaan, wajib beut ya bayar pajak. Apalagi yang kerja sama orang lain atau negara, aka pegawai.

Biasanya sebelum masuk kerja, saat urusan payroll dan administrasi, di tanyain, berapa nomor NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)-nya.

Kalau belum punya, biasanya di suruh bikin atau di bantu buat bikinnya. Nah, kita- kita yang bayar pajak, istilahnya itu WP alias Wajib Pajak.

Dan ternyata, WP itu bukan hanya perorangan, tapi bisa untuk perusahaan apapun bentuknya, walaupun masih CV. 

Betewe, sekarang walaupun freelance tidak sedikit ketika mau kontrak kerja, kita di tagih NPWP. Yups, kini NPWP semacam KTP buat urusan pajak. Penting tjoy!

Pokoke, NPWP itu wajib punya buat orang dewasa dan itu koentji buat bayar pajak, baik yang sudah berkeluarga maupun belum.

Tapi kalau kalian wanita yang tidak ada perjanjian pisah harta atau penghasilan dengan suaminya, tidak wajib punya NPWP.

Cara bikin NPWP bagaimana?


Dateng aja ke kantor pajak terdekat. Dengan bermodalkan KTP serta surat keterangan kerja dari kantor, itu sudah cukup. Atau yang punya SIM dan paspor, silakan bawa buat jaga-jaga.

Tapi sih ya, sekarang enak, bisa daftar by online/e-Registration (E-REG DJP) di situs Dirjen Pajak (www.pajak.go.id).

Laporan Pajak Tahunan

Jadi, kurang lebih begini caranya agar kita bisa bayar pajak:


1. Buka situsnya (yaeyalah) www.pajak.go.id , lalu isi dengan lengkap dan sebenar-benarnya. Kaga usah dah sok tajir. Apa adanya aje. Negara kaga butuh pamer dirimu. Tapi jangan ditutup-tutupin juga.

2. Karena waktu itu dibantu kantor, jadi hasil pendaftarannya dikumpulin di finance kantor.

Tapi kayanya sih ya, kalau ngurus sendiri, hasil pendaftarannya dicetak lalu diserahkan ke kantor perwakilan pajak (KPP) terdekat, atau diposkan melalui Pos Tercatat, atau dengan scan dokumen.

3. Ketika sudah mendapatkan NPWP. Lalu, kita perlu E-fin, yaitu nomor identitas yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Pajak bagi WP yang akan melakukan transaksi elektronik.

Untuk mendapatkannya, bisa dengan mengajukan permohonan e-fin melalui internet atau KPP setempat.

4. Nah, semua NPWP dan e-fin itu biasanya berguna ketika bulan Maret, detik-detik terakhir bayar pajak. Haha. Biasanya pada ribet dah tuh.

Padahal, langkah selanjutnya buka aja https://djponline.pajak.go.id/account/login. Masukkan nomor NPWP dan Password. Jika belum terdaftar, lakukan pendaftaran dulu untuk mendapatkan password.

5. Dan biasanya, kantor ngasih Bukti Potong PPh Pasal 21 (Lampiran A2). Btw, kalau freelancer Hani belum tau sih, tapi katanya kita bisa dapetin bukti potongan pajak ini ke perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasa kita.

Di tahap ini, pastikan email yang Anda gunakan saat mendaftar efiling masih bisa digunakan.

6. Nah, buat kalian pegawai bergaji dibawah Rp 60 juta per tahun, isi formulir SPT 1770 SS. Tapi bagi pegawai yang gajinya di atas Rp 60 juta per tahun, isi formulir SPT 1770 S. Bagi pemilik usaha atau pekerja bebas, ada tombol upload SPT.

7. Jika sudah selesai mengisi aneka ketentuan di dalam e-filing, jangan lupa untuk menyimpan serta meminta kode verifikasi untuk pengiriman e-SPT, yang akan dikirimkan melalui email atau SMS.

8. Lalu, kirimkan SPT secara online dengan mengisikan kode verifikasi tadi. Terakhir, simpan notifikasi status e-SPT dan Bukti Penerimaan Elektronik yang akan diberikan kepada WP melalui email.

Karena Hani tertarik jadi freelance, Hani kepo-kepo gitu deh di https://ilovelife.co.id/blog/buat-laporan-pajak-tahunan-spt/ buat ketentuan bayar pajaknya.

Dan katanya pekerja bebas menerima potongan pajak yang lebih besar daripada pegawai atau pekerja kantoran. APAAAHHH???

Nilai potongan pajak itu adalah sebesar 2,5 juta rupiah per bulan. Jadi, jika pendapatan 15 juta rupiah per bulan, yang terkena pajak hanyalah 12,5 juta rupiah.

Pajak yang dikenakan untuk penghasilkan pekerja bebas adalah 5% untuk pendapatan di bawah 50 juta rupiah (sebelum dikenai potongan pajak) per tahun, 15% untuk pendapatan di atas 50 juta, dan 25% untuk pendapatan di atas 100 juta.
Tetapi, potongan pajak ini dikenakan secara bertahap. Artinya, jika penghasilan Hani lebih dari 120 juta, tidak serta-merta Anda membayar pajak sebesar 30 juta per tahun.

Potongan pajak 5% dikenakan pada 50 juta pertama, 15% pada 50 juta berikutnya, dan 25% untuk sisanya.

Jadinya, Hani yang berpendapatan 120 juta rupiah per tahun, (Aamiin ya Allah) perlu membayar 2,5 juta untuk 50 juta pertama, 7,5 juta untuk 50 juta kedua, dan 5 juta untuk sisanya.

Total pajak yang harus dibayar adalah 15 juta rupiah. Banyak uga sih. Tapi, buat negara apa seh yang nggak.

------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------

Masih bingung dan ngeri-ngeri cemas? Tenang!


DJP sudah memberikan tool Wizard, bagi yang tidak paham cara pengisian form SPT. Memang agak lama, tapi bisa mengerti cara pengisiannya tanpa takut salah.

Cara ini sangat memudahkan untuk mengisi form SPT, langkah demi langkah. Satu kemudahan lain, DJP juga memberikan akses bantuan melalui telepon jika mengalami kesulitan melakukan pengisian SPT secara online. Tinggal telpon 1 500 200 (Kring Pajak).
Bisa kan? Ya udah yuk, siap-siap bayar pajak tahun depan tanpa ucing ucing lageehh. hehe.
Salam,

Hani, masyarakat taat pajak.